Chapter 29

2.7K 319 36
                                    

Breathe Chapter 29

Warning !! Gs for uke/Shou

All Characther belongs to MXTX-sama






***

Jiang Cheng membanting pintu saat memasuki kamar nya. Pria itu baru saja kembali dari perburuan malam bersama dengan keponakan.

" Paman.. " Jin Ling memanggil nya pelan. Pemuda itu sangat memahami apa yang terjadi sekarang. Pamannya pasti merasa kesal lagi, entah karena apa.

Selama lima belas tahun hidup bersamanya, Jin Ling jelas sangat mengetahui tindak-tanduk dari Paman nya yang satu itu. Pria itu kerap kali meledak tanpa alasan yang jelas. Sering kali Jin Ling memergokinya tengah mengamuk di dalam kamar setelah meminum berkendi-kendi arak atau memandang seruling hitam berjumbai merah yang ada di dalam sana.

Sedikit banyak Jin Ling mengetahuinya, seruling itu milik penjahat paling mematikan di dunia kultivasi. Yiling Laozhu Wei Wuxian, orang yang sama yang juga membunuh ayah ibunya.

Jin Ling mengeratkan tangannya yang terkepal.

" Paman, tentang yang tadi .. "

" CK! Kembali ke kamarmu ! " Jiang Cheng memotong perkataan Jin Ling dengan segera. Pria itu sedang tidak ingin mendengarkan penjelasan apapun sekarang. Hatinya tengah terasa panas.

Pertemuannya dengan gadis itu. Apa yang terjadi dengannya sih ? Jelas-jelas dia hanya makhluk kecil yang menerapkan jalur iblis. Namun apa ini, rasa menyesakkan apa yang melingkupi dadanya ini ?



Prang !!




Jin Lin tersentak kaget saat mendengar suara pecahan barang dari dalam kamar pamannya sekarang. Ini dimulai, pikir Jin Ling.

Pemuda itu sedikit banyak khawatir, pamannya terlihat benar-benar sangat marah sekarang. Dia takut jika pria itu akan mengalami penyimpangan Qi nantinya.

" Paman, aku .. "

" KUBILANG KEMBALI KE KAMAR MU SEKARANG, JIN RULAN ! " Jiang Cheng berteriak dari dalam kamar, pria itu bahkan menggunakan nama kesopanan Jin Ling saat menyebutnya. Bukan lagi A-Ling seperti yang biasanya.

Jin Ling sendiri sangat terkejut mendengarnya. Sampai saat ini, semarah apapun sang paman, dia tidak pernah sekalipun menyebutkan nama kesopanannya. Jin Ling sendiri tidak yakin pamannya itu menyukai nama kesopanannya. Tapi apa sekarang ? Pamannya bahkan menyebut nama itu dengan teriakan. Seberapa besar kemarahan sang paman sebenarnya ?

Dengan kesal Jin Ling pun akhirnya menuruti sang paman untuk kembali memasuki kamarnya. Ini bukan kamar yang khusus di bangun untuknya sih. Ini kamar mendiang sang ibu ketika muda dulu.

Saat berusia enam tahun, Jin Ling meminta agar kamarnya di tempatkan di paviliun timur dekat kamar sang paman. Namun dengan keras pamannya menolak, dengan alasan tempat itu terlarang.

Jiang Cheng bahkan tidak memperbolehkan siapapun untuk memasukinya, kecuali dirinya sendiri. Tempat itu sendiri tidak terlalu bagus sebenarnya, hanya bangunan biasa dengan banyak amaryllis merah yang tumbuh disekitarnya.

Setiap kali pamannya masuk ke sana, pasti akan berakhir dengan mabuk atau mengamuk setelahnya. Entah apa yang dia lakukan di tempat itu, yang jelas setiap kali keluar, pamannya terlihat seperti habis menangis keras. Sudut matanya memerah, bahkan tidak jarang dia juga terlihat sangat berantakan.

Seperti saat ini, Jiang Cheng kembali memasuki ruangan itu setelah sekian lama. Tempat yang dulu menjadi kamar tidur saudara angkat seperguruannya.

BreatheTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang