Breathe Chapter 25
Warning !! Gs for uke/Shou
All Characther belongs to MXTX-sama
Warning !! Mature Content Eksplisit (maybe)
***
Wei Wuxian menggembungkan pipinya sebal pada pria dengan pita dahi yang tengah mengabaikannya saat ini.
Ayolah, Wei Wuxian sangat bosan oke. Dia butuh teman untuk mengobrol, tidak ada Chu Wanning atau yang lain sekarang. Kenapa juga Lan Wangji harus menyuruh para junior berjalan terlebih dahulu sih ?
" Hanguang-Jun, apa Gusu masih jauh ? " Wei Wuxian membuka suara lagi.
" Tidak. " Jawab Lan Wangji singkat.
" Kau sudah bilang hal itu sejak beberapa saat tadi, apa kita tidak bisa naik pedang saja ? Atau menyewa kereta ? " Wei Wuxian bertanya lagi, ingat dia sedang sangat bosan. Mulutnya butuh sesuatu untuk terus dibicarakan oke.
" Tidak. " Lan Wangji masih menjawab datar.
" Cih! Menyebalkan, Aiya Lan Zhan, ayolah! Bisakah kau menjawab selain tidak ? "
" Tidak bisa. " Lan Wangji menambahkan satu kata pada kalimatnya.
Wei Wuxian yang mendengar ini sungguh sangat ingin memberikan pukulan cinta tepat di kepala pemuda bermanik emas itu. Sudah sekian lama tapi Lan Zhan masih sama kakunya. Bagaimana jika dia memiliki istri atau anak nanti, apa dia akan kaku juga saat mendengar tangisan anaknya ?
Ngomong-ngomong soal itu, apa salah satu dari Junior-junior Lan adalah anaknya ? Bisa saja kan ? Eh, tapi selama dia mengikutinya dulu, Lan Wangji tidak pernah terlihat bersama dengan istrinya. Apa memang dia belum menikah ? Tapi tidak mungkin, usia seperti Lan Wangji itu seharusnya sudah memiliki satu atau dua anak sekarang.
" Lan Zhan, apa kau sudah menikah ? " Wei Wuxian menyuarakan rasa penasaran yang hinggap di kepalanya.
Lan Wangji menghentikan langkahnya dan langsung menoleh kearah Wei Wuxian saat mendengar ucapan gadis itu. Tatapannya terlihat menyelidik.
" Tidak. " balas Lan Wangji singkat.
" Apa maksudnya tidak, kau tidak ingin menikah ? " Wei Wuxian berucap sambil mendekat kearah Lan Wangji.
" Suatu saat. " pria itu menjawab sambil melanjutkan kembali langkahnya.
" Hm lalu, apa ada orang yang kau sukai ? "
Lagi-lagi Lan Wangji memberhentikan langkahnya. Tatapannya memicing tajam.
" Apa maksudmu ? "
Ya, apa maksudnya itu. Apa gadis ini ingin Lan Wangji mengaku padanya ? Dan apa-apaan itu memanggilnya dengan sok akrab seperti itu. Sekalipun Lan Wangji menyukainya, tapi bahkan menyebut nama lahirnya dengan akrab ? Ya tuhan, itu suatu pelanggaran.
" Aiya Lan Zhan, bukankah kau tadi kau bilang suatu saat akan menikah. Itu artinya kau punya gadis yang kau cintai kan ? "
Lan Wangji melunakkan pandangannya saat mendengar itu. Dia pikir ' Xian Ying' ini ingin membuatnya mengaku jika dia menyukainya sekarang. Diam-diam Lan Wangji menghela nafasnya lega.
" Tidak, belum. "
Belum pasti maksudnya, Lan Wangji selama ini meyakini jika hatinya sudah membeku bersamaan dengan sosok dalam mimpinya yang juga semakin kabur. Dia tahu dia mencintai sosok itu dan merasa bersalah karenanya.
Merasa bersalah karena menemukan bagian yang pas untuk kekosongan hatinya. Apa sosok kabur itu akan mengijinkannya ? Apa dia akan sedih saat tahu hati Lan Wangji sudah berpaling ? Tapi berpaling pada siapa ? Sampai saat ini bahkan Lan Wangji tidak tahu siapa sosok yang kerap kali masuk kemimpinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Breathe
FanfictionLan Wangji merasa aneh, sosok 'pemuda' yang merupakan murid tamu di sekte nya sangat mengganggu nya. pertama kali bertemu Lan Wangji menangisinya, tanpa sadar. kedua, dadanya bergemuruh kencang, hampir saja dia merengkuh sosok ceria itu kedalam pelu...