Chapter 54

2.3K 252 43
                                    

Breathe chapter 54

Warning! Gs for uke/shou

Crossover

All Chara are belongs to MXTX-sama







****

Dalam kehidupan terakhirnya, Wei Wuxian mengingat jika dia sering berkata tidak takut pada hal apapun di dunia. Itu kebohongan besar sebenarnya, Wei Wuxian memiliki banyak ketakutan.

Takut anjing, takut saat Lan Wangji menatapnya tajam, takut pada Yu Ziyuan, takut jika suatu saat tidak ada orang yang menangkapnya saat terjatuh dari ketinggian. Ada banyak hal, tapi keempat itulah yang menjadi momok ketakutan terbesar dalam hidup Wei Wuxian.

Wei Wuxian tidak pernah berbangga hati saat orang-orang memandangnya penuh ketakutan, hey dia ini masihlah manusia normal. Masih suka makan nasi, meminuk arak di kedai, berburu binatang, dan juga menjahili Wen Yuan dengan menguburnya setengah badan.

Oke dia mungkin sedikit kejam saat dulu membantai pasukan Wen di stasiun kurir terpencil. Tapi itu kan hanya untuk membalas perbuatan mereka, Wei Wuxian tidak pernah membunuh orang lain yang tidak bersalah. Abaikan orang-orang yang meninggal saat dia mengamuk di Bu Ye Tian, itu juga kesalahan mereka. Mereka yang memprovokasi nya dengan menusuk Jiang YanLi tepat dihadapannya.

Yeah, Itu mungkin memang kesalahannya, jika saja dulu dia tidak keras kepala meninggalkan gua persembunyiannya, Jiang YanLi dan Jin Zixuan pasti baik-baik saja, Jin Ling pasti mendapatkan kasih sayang yang lengkap dari orang tuanya. Dan Wen Qing, wanita itu pasti tidak akan menyerahkan dirinya juga, dia pasti masih hidup dan mengurus Wen Yuan dan yang lainnya.

Berbicara tentang itu, bagaimana keadaan bocah Wen itu ya ? Apa ada yang menyelamatkannya ? Wei Wuxian mengingat dia pernah beberapa kali merengek pada ayahnya untuk mencari anak itu di bukit LuanZhang. Ibunya juga ikut mencari saat itu, tapi tidak ada. Pohon yang menjadi tempat Wei Wuxian menyembunyikannya kosong dan segel yang melindunginya pun terbuka. Seseorang pasti sudah mengambilnya.

Wei Wuxian selalu berharap anak itu baik-baik saja. Setidaknya bocah itu ditemukan oleh seseorang yang baik dan mau merawatnya. Tidak perlu kultivator, cukup para petani atau pedagang sederhana saja.

" Apa yang sedang kau pikirkan ? " Seseorang berbicara dari arah belakangnya. Suaranya terdengar seperti anak kecil yang baru berusia tiga atau empat tahun dengan nada yang sangat cempreng dan arogan di telinganya.

Wei Wuxian memutar badannya dan mengernyit heran seketika. Apa ini ? Pikir Wei Wuxian sambil memiringkan kepalanya. Di depannya alih-alih wujud seorang anak yang Wei Wuxian tadi perkirakan umurnya, itu malah sesosok bola api kecil berwarna biru dengan sedikit keemasan di tengahnya.

Bola api kecil itu mengelilingi Wei Wuxian secara perlahan seakan penasaran hingga akhirnya mendekati wajah Wei Wuxian.

" Ternyata kau cantik juga. " Ucap bola jiwa itu masih dengan nada cempreng dan juga arogannya.

" Apa ?! Hei kau, jangan berani-berani menggoda seseorang yang baru kau temui. Aku ini sudah memiliki suami. " Wei Wuxian membalasnya dengan geram. Cih! Apa-apaan iblis kecil itu, menggodanya ? Tidak tahukah dia bahwa Wei Wuxian sudah menikah ?

Bola api itu berdecak sebal saat mendengar jawaban dari Wei Wuxian. Benar kata Hua Cheng dia menyebalkan.

" Kau sangat tidak sopan bocah. Kau masih bocah kan ? Suara mu terdengar seperti itu soalnya. " Wei Wuxian bertanya sambil mendudukkan dirinya di bawah. Entah dia sekarang ada dimana, matanya hanya menangkap hamparan hijau luas di depannya. Mungkin ini ruang rahasia baru milik ayahnya, entahlah.

BreatheTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang