Breathe Chapter 32
Warning !! Gs for uke/Shou
All Characther belongs to MXTX-sama
***
Wei Wuxian perlahan membuka matanya. Pemandangan yang dilihatnya masihlah begitu kacau dan juga berputar buram. Dia melihat siluet bayangan hitam, namun entah milik siapa, suara yang tertangkap pun masih cukup samar karena dengungan.
" Kau sudah sadar ? Tunggu sebentar aku akan memanggil Hanguang-Jun dan juga Tabib sekarang. "
Wei Wuxian menoleh ringan, siapa yang berbicara ? Suaranya terdengar lembut di telinganya. Chu-Jiejie ? YingYing-Jie ? Wei Wuxian tidak yakin, gadis itu masih menormalkan pandangannya yang berputar buram.
Butuh beberapa saat hingga semuanya jelas, di depannya tersuguh pemandangan lukisan awan melayang yang menenangkan. Dibawah lukisan itu ada sebuah dudukan pedang elegan yang terlihat kosong tanpa pedang yang mengisinya. Juga ada dupa yang mengalirkan asap lembut di meja dengan guqin yang terbaring diatasnya.
Wei Wuxian melihat kesekelilingnya, ini sebuah kamar. Tapi kamar siapa ? Kamar asramanya jelas tidak memiliki lukisan awan melayang yang menjadi hiasan. Kamar tidur di Manor besar ayahnya apalagi, tempat itu berhias kupu-kupu perak dan emas di setiap sisinya. Jadi ini kamar siapa ?
Wei Wuxian mencoba mengingat-ingat apa yang terjadi sebelum dirinya pingsan. Dia mendapat misi, lalu pergi ke desa Mo, bertemu dengan Lan Zhan, lalu ...
Tunggu, Lan Zhan ?
Wei Wuxian bangun dengan cepat saat menyadari apa yang terjadi. Gerakannya yang tiba-tiba itu membuat goncangan pusing di kepalanya. Sialan ! Dia diculik ke GuSu ? Oleh Lan Wangji ?
Suara gesekan pintu yang terbuka mengalihkan perhatian Wei Wuxian dari rasa terkejutnya. Itu Lan Wangji bersama dengan dua orang lain di belakangnya.
Wei Wuxian ingin bertanya, namun pergelangan tangannya lebih dulu diambil oleh seorang wanita yang tidak dikenalnya. Memegang lengannya cukup lama, Wei Wuxian percaya jika dia adalah Tabib yang dibawa untuk memeriksakan keadaannya.
" Nyonya sudah baik-baik saja, aliran energi nya sudah kembali normal seperti biasanya, begitu pun suhu tubuhnya, itu sudah normal. " Tabib itu berucap sambil menaruh pelan tangan Wei Wuxian.
He, apa katanya Nyonya ? Dia masih sangat muda untuk dipanggil Nyonya, jika kalian menghitung umur jiwanya itu memang cocok sih.
Lan Wangji mengangguk samar. Pria itu merasa lega, dia sedang bersiap melakukan hukumannya saat SiZhui melapor jika Wei Wuxian telah sadar dari tidurnya.
Mengabaikan hukuman berlututnya, pria itu bergegas memanggil tabib seraya berjalan menuju Paviliun Pribadinya. Hukuman Lan Wangji nemang tidak jadi dilaksanakan di QianDeng seperti kemauan Hua Cheng, itu dilakukan di Kuil kecil dekat Aula Leluhur.
Xie Lian yang memintanya, dia berpendapat jika sangat tidak baik bagi Wei Wuxian untuk berpindah tempat dalam keadaan demam seperti itu. Tidak mungkin juga membiarkannya sendiri di dalam JingShi kan ? Meskipun ada yang menjaganya, namun apakah Lan Wangji mengizinkan juga merelakannya ? Pasti tidak mengingat Lan Wangji memiliki sifat posesif yang sama seperti suaminya. Jadi dengan alasan itu Xie Lian pun meminta penangguhan hukuman atas Lan Wangji demi putrinya. Jangan ditanya reaksi Hua Cheng seperti apa, karena kalian pasti sudah dapat membayangkannya.
Setelah mengirim Lan SiZhui untuk mengantar Tabib itu kembali, Lan Wangji kemudian mendudukan diri secara perlahan disamping gadis yang sekarang telah Sah menjadi istrinya. Mengambil lengan Wei Wuxian lalu mengelusnya penuh kelembutan, merasakan denyut nadi yang menenangkan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Breathe
FanfictionLan Wangji merasa aneh, sosok 'pemuda' yang merupakan murid tamu di sekte nya sangat mengganggu nya. pertama kali bertemu Lan Wangji menangisinya, tanpa sadar. kedua, dadanya bergemuruh kencang, hampir saja dia merengkuh sosok ceria itu kedalam pelu...