Chapter 45

2K 265 15
                                    

Breathe chapter 45

Warning! Gs for uke/shou

Crossover

All Chara are belongs to MXTX-sama







***

" Wei Ying "

Wei Wuxian terpaku mendengar nama yang Lan Wangji sebutkan. Ini bukan pertama kalinya Wei Wuxian mendengar Lan Wangji mengucapkan nama lahirnya. Pertama kali saat mereka melarikan diri dari Manor Surga milik ayahnya, Lan Wangji juga mengucapkan nama lahirnya. Saat itu Wei Wuxian merasakan nada keraguan yang jelas kentara dari ucapan datarnya. Tapi sekarang terasa berbeda, Lan Wangji benar-benar seperti mengenalnya.

" A-apa yang kau maksudkan Hanguang-Jun, siapa Wei Ying ? " Wei Wuxian menjawabnya dengan nada yang sedikit bergetar.

Lan Wangji berjongkok di hadapan Wei Wuxian, meraih kedua tangan itu untuk dia genggam. Lan Wangji masih saja menatap Wei Wuxian dengan dalam.

" Wei Ying. "

" Hanguang-Jun siapa yang kau bicarakan, aku bukan Wei Ying, aku.. " Wei Wuxian menggigit bibir bawahnya. Matanya terasa memanas sekarang.

" Wei Ying. " Lan Wangji masih keras kepala. Manik keemasannya tidak lepas dari wajah ayu istrinya yang terlihat menderita.

Lan Wangji memang sudah mengingat semuanya. Siapa sosok asli istrinya, bagaimana kisah mereka dulunya, dan bagaimana perasaan Lan Wangji padanya. Pria itu sudah mengetahuinya semuanya, satu-satunya yang tidak dia ketahui hanyalah bagaimana dia bisa melupakan sosok yang paling dicintainya.

Lan Wangji bahkan menangis saat mengetahui keseluruhan memori kenangannya. Itu terjadi pada malam Wei Wuxian terhisap kedalam dinding sebenarnya. Saat Wei Wuxian menghilang, selama beberapa saat Lan Wangji seperti melihat kilasan masa lalunya dengan Wei Wuxian.

Dimulai dengan pertemuan mereka yang tidak sengaja akibat Wei Wuxian yang melanggar aturan, pertengkaran pertama mereka dengan pedang, kerinduan Lan Wangji begitu Wei Wuxian dikeluarkan dari Sekte karena berkelahi dengan Jin Zixuan, Lan Wangji yang mencium Wei Wuxian diam-diam, sampai saat paling menyedihkan saat hari kematian Wei Wuxian.

Lan Wangji merasakan sesak yang begitu hebat saat menyaksikan tubuh Wei Wuxian yang terjun dengan bebas begitu jiwanya terpisahkan secara paksa oleh sebuah pedang hitam. Pria itu menangis serta berteriak kencang dan mencoba untuk meraih tubuh tak bernyawa itu saat terkoyak oleh jutaan mayat ganas yang berada di bawahnya. Bunyi patahan tulang, kunyahan kasar begitu jelas terdengar. Lan Wangji seperti menyaksikan langsung malam mencekam saat kejadian.

Lan Wangji terduduk lemas begitu melihat aliran darah mengalir bercampur dengan air hujan yang turun seakan ikut menumpahkan kesedihannya malam itu. Lan Wangji mencoba bangkit dari sana, mencari sisa tubuh orang tercintanya. Tapi bahkan gambaran itu menghilang saat Lan Wangji mengulurkan tangannya.

Lan Wangji langsung berlari dengan gila begitu kabut menghilang hampir sepenuhnya. Memecahkan selubung labirin yang ada disana, Lan Wangji hampir saja ikut meledakkan seluruh kastil batu, jika saja dia tidak menemukan jiwa Jin Ling yang keluar dari tubuhnya.

Dia harus mencari Wei Ying, dimana dia, kenapa Lan Wangji tidak bisa menemukannya ?

Lan Wangji merasa sangat panik begitu melihat tubuh Wei Wuxian yang terkubur didalam sana. Dalam hatinya dia terus memohon kepada dewa agar tidak kembali mengambil orang tercintanya, cukup sekali saja Lan Wangji kehilangan sosok mataharinya. Cukup sekali saja Lan Wangji gagal melindunginya, membiarkan makhluk yang hanya ingin membalas kebaikan setiap orang itu mati karena orang-orang yang tidak memahami hatinya.

BreatheTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang