Chapter 50

2.7K 264 39
                                    

Breathe chapter 50

Warning! Gs for uke/shou

Crossover

All Chara are belongs to MXTX-sama






***

Lan Wangji masih betah berlama-lama memandangi wajah pucat Wei Wuxian sambil terus mengirimi energi spiritual nya, sampai akhirnya Lan Wangji mendengar ketukan yang diikuti suara Lan Xichen dari luar kamarnya.

Memasangkan kembali handuk kecil di dahi Wei Wuxian, Lan Wangji pun bangkit untuk menemui Lan Xichen yang menunggunya.

" Wangji kau baik-baik saja ? Aku mendengar kau yang memanggil tabib lagi untuk datang ke JingShi. Apa kau terluka ? Apa istrimu terluka ? " Lan Xichen bertanya dengan nada cemasnya.

Dia sangat tahu apa yang terjadi kemarin malam di kota berkabut itu sebelum sosok merah yang sangat dikenalnya itu kembali membawanya ke suatu tempat sebelum mengembalikannya lagi ke Gusu bersama dengan para Junior lainnnya.

Lan Xichen memang mengenalnya, pria itu adalah sosok paling ditakuti surga, Hujan Darah Mencapai Bunga. Entah itu wujud aslinya atau tidak, tapi melihat payung merah dan pedang melengkung di pinggangnya itu pasti dia. Selain itu, Lan Xichen juga sangat mengingat sosoknya karena pria itu datang dan menghancurkan semua mayat yang ada tiga belas tahun lalu saat kematian Wei Wuxian.

Lan Xichen sejujurnya saat ini ingin sekali mengurung dirinya sendiri di paviliunnya. Terlalu banyak hal yang terjadi, dan Lan Xichen masih berusaha untuk menyangkal semuanya. Tapi mendengar Lan Wangji yang pulang dan langsung memanggil tabib lagi itu membuatnya khawatir dan akhirnya memutuskan untuk pergi ke JingShi.

Lan Wangji melihat sosok kakaknya. Senyum lembut yang selalu dikeluarkannya sedikit berbeda, ada paksaan yang kentara sekali dari sana. Seperti dugaannya Lan Xichen berusaha menyangkal dan berpura-pura.

" XiongZhang. " Lan Wangji memberikan salam hormatnya.

Lan Xichen memperhatikan tindak tanduk adiknya. Aura kebahagian terpancar jelas dari pria yang beberapa tahun lebih muda darinya. Syukurlah, Lan Wangji tidak apa-apa dia bahkan sedang bahagia.

" Apa ada hal baik terjadi ? Kau terlihat senang Wangji. " Lan Xichen bertanya sambil memasang wajah tersenyumnya.

" Mn. Wei Ying hamil. " Lan Wangji tersenyum tipis saat menjawabnya. Lan Xichen jujur saja merasa bahagia, sangat malah. Tapi kebahagian itu belum sepenuhnya masuk kedalam pikirannya. Dia masih memikirkan perkataan Hantu Hijau dan juga Xue Yang di tempat yang tidak dikenalnya tadi.

" Benarkah ? Aku turut bahagia mendengarnya. Kau akan menjadi ayah, selamat Wangji. "

" Mn. Kakak juga harus bahagia. " Lan Wangji menatap wajah kakaknya yang sedikit terpaku mendengar ucapannya.

Lan Xichen tersenyum sekilas sebelum menunduk beberapa saat. Pria itu kemudian berjalan menuju bagian belakang JingShi dengan Lan Wangji yang mengikutinya juga.

" Aku bahagia, aku sangat bahagia saat mendengarnya. Akhirnya adikku mendapatkan apa yang diinginkannya. Tapi Wangji, aku bahkan tidak tahu apa yang aku rasakan saat ini. Marah, sedih, kecewa. Entahlah, aku bahkan tidak tahu kepada siapa perasaan itu ditunjukan. Aku percaya padanya, seperti kau percaya pada Wei Wuxian sesaat sebelum kematiannya. Aku ingin menolak setiap ucapan-ucapan buruk tentangnya, tapi bahkan orang yang pernah dekat dengannya mengiyakan ucapan hantu hijau juga. Aku sangat bingung, mana yang harus aku percaya, dia, atau orang-orang yang bercerita buruk tentangnya ? " Lan Xichen mengucapkan kalimatnya sambil berjongkok dan mengganggu semut yang berjalan dengan ranting pohon ditangannya. Dia tertawa samar setelahnya.

BreatheTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang