Xiao Zhan menatap jam tangannya saat mereka mengantri di kasir untuk membayar, tangannya tidak pernah lepas dari lengan pakaian Yibo. Jiejie yang berjaga di depan kasir bahkan menatap mereka dengan aneh dan tidak melepaskan pandangannya sama sekali. Xiao Zhan semakin mengeratkan genggamannya, dia tidak bisa terlalu lama dekat dengan orang asing, tapi barang yang dibelinya benar-benar banyak, jadi mau tidak mau dia harus menunggu agak lama. Sesekali dia akan melirik Yibo yang terlampau tenang, seolah sudah terbiasa dengan keramaian dan berinteraksi dengan orang banyak"Ge ... Gege?"
Yibo menatapnya
"Ya?"Xiao Zhan hanya menggeleng, menyodorkan kartunya dengan gemetaran pada Jiejie penunggu kasir. Setelah menggesek kartu ATM, wanita didepan mereka segera memasukkan belanjaan itu kedalam dua tas besar yang dibawa sendiri oleh Xiao Zhan. Pria kecil itu dengan cepat menarik belanjaannya, tapi begitu dia ingin kembali memegangi Yibo, dia menyadari bahwa kedua tangannya sudah digunakan. Xiao Zhan memucat, dan menatap wajah yang lebih tua. Yibo tersenyum dibalik masker dan mengambil alih salah satu tas itu, lantas kembali mengulurkan tangannya yang langsung disambar Xiao Zhan. Yibo diam-diam tersenyum lembut dibalik masker dan balas meremas lipatan mantel pihak lain, menunjukkan afeksi secara tidak langsung.
Keduanya sedikit membungkuk sebagai tanda terimakasih, dan berbalik hendak pergi. Mereka berjalan menjauh dari tempat pembayaran dan tetap menempeli satu sama lain, satu orang menatap sekitar dengan takut-takut dan yang lain menatap sekitarnya dengan penuh waspada. Sampai seorang wanita tiba-tiba mendekati Yibo dan bertanya, setengah berbisik
"Maaf, bukankah Anda Wang Yibo?"
Keduanya membeku sekilas, tidak menjawab dan terus berjalan menjauh
"Tunggu! Anda Wang Yibo 'kan?!"
Pekik wanita itu yang membuat kerumunan hening seketika, kebanyakan orang yang berbelanja disana adalah wanita muda. Tentu saja mereka akan mulai tertarik dengan keributan si pertama dan mulai bergumam sambil menyebut-nyebut satu nama, mencari kira-kira semirip apa orang yang diteriaki dan dimana posisinya. Untung saja mereka tidak melihat penampilan Xiao Zhan dan Wang Yibo saat mengantri di kasir, jadi untuk sementara waktu mereka aman"... Gege?" Cicit Xiao Zhan
"Teruslah berjalan dengan tenang, jangan menoleh"
Xiao Zhan mengangguk patuh dan berusaha mengikuti langkah besar Yibo, dia sendiri berjalan dengan kaku dan cengkeramannya pada lengan jaket Yibo menguat. Pihak lain yang merasakan ketakutan itu, memaki dalam hati karena dia tidak bisa berbuat apa-apa. Kerumunan itu akan secara otomatis meledak dan mengejarnya jika dia berlari, atau yang lebih parah akan merobek jaket serta maskernya untuk membuktikan identitas. Belum lagi penggemarnya yang muda kebanyakan menganut paham Bias is mine, jadi bisa dipastikan mereka akan menyerang siapapun orang yang bersamanya pada waktu cuti seperti sekarang, tidak peduli apa gendernya karena mereka tidak tau kecenderungan seksual sang idola. Yibo tidak masalah karena kondisi fisiknya lumayan bagus dan dia bisa melarikan diri dengan cepat, tapi saat ini ada pria kecil gemetaran yang sedang bersamanya.
Apalagi orang ini baru saja pulih, akan berbahaya jika dia langsung melakukan aktivitas fisik yang berlebihan seperti berlari terlalu lama untuk menghindari kerumunan. Yibo tidak ingin citranya didepan sang idola semakin memburuk, mengingat seberapa susah penggemar muda miliknya yang tidak tau arti kata privasi. Yibo balas mencengkeram lengan mantel Xiao Zhan, sedikit menunduk dan berbisik tepat di telinganya
"Apa kau bisa berlari? Untuk berjaga-jaga jika ..."
Xiao Zhan mengangguk singkat, mengerti bahwa situasi mereka cukup beresiko. Dia berusaha menyamakan langkah kaki dengan pria yang bersamanya, berusaha bersikap setenang mungkin agar terhindar dari kerusuhan. Tapi setenang apapun mereka bersikap, tetap tidak akan bisa menyaingi kekuatan para penggemar fanatik, terutama dari fandom Emperor yang berkekuatan 5 juta orang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Strawberry And Cigarette ✔️
FantasySean sudah mati Jiwanya yang menjadi korban salah jemput dewa magang, membuat dewa besar sakit kepala. Hingga pada akhirnya, jiwa Sean dipindahkan ke tubuh seorang artis yang mengalami hal serupa. Bedanya artis itu mati bunuh diri karena depresi, b...