"Ah ..."
Sean lagi-lagi berada di tempat ini, ruangan hitam tanpa batas yang benar-benar hampa, bedanya saat ini dia tidak lagi menggunakan pakaian serba hitam, melainkan putih bersih. Mengingatkannya pada saat pertama kali dia mati dan sedang dihakimi oleh dua orang dewa, sebelum dilempar kedalam kegelapan dan bangun ditubuh Xiao Zhan. Sean mendadak kepikiran, bagaimana kabar dua dewa itu sekarang? Apakah mereka menerima murka Tuhan karena sudah salah menjemput orang? Yah biar bagaimanapun itu bukan urusannya sebagai mahluk mortal, urusan langit biar menjadi urusan langit saja, sekarang yang terpenting adalah mencari Xiao Zhan untuk dimakan.
Sean mulai mengambil langkah saat tiba-tiba ruangan hitam itu beriak seperti air dan menjadi jernih dimulai dari tempat yang dipijaknya, pria albino itu terpaku sejenak dan mengagumi transisi yang sangat menakjubkan ini, terutama fakta bahwa dia berjalan diatas air. Langit-langit hitam itu kini juga berubah menjadi biru dengan awan putih yang bergulung-gulung, air jernih dibawah kakinya berkilauan dan memantulkan panorama diatasnya. Sean tertarik untuk menatap air dibawahnya untuk melihat apakah ada kehidupan lain disana, karena untuk seorang manusia bertubuh rusak dan terkurung seumur hidupnya, pemandangan ini benar-benar memanjakan mata yang merindukan kebebasan.
Bahkan ada angin sejuk yang berhembus dan membawa aroma bunga es yang sangat menyegarkan, seketika jiwa Sean yang terkurung dibalik tembok ruang isolasi terasa sudah disembuhkan, dia menjadi lebih tenang dan tidak lagi memiliki pikiran jahat tentang dunia. Dia mengedarkan mata birunya yang berwarna sama dan berkilauan seperti air dibawahnya, menyimpan pemandangan ini dalam-dalam di otaknya.
"Kau suka?"
Sean menoleh dan mendapati wajah manis Xiao Zhan yang tersenyum padanya, pria itu masih sama mengenakan pakaian serba putih dengan rambut hitam yang lembut. Pria albino itu balas tersenyum dan berlari dengan riang menuju Xiao Zhan, memeluk pria yang lebih kecil itu erat-erat di dadanya
"Zhanzhan!"
Xiao Zhan tertawa renyah sebagai jawaban dan balas memeluk pria serba putih itu, tubuh Sean benar-benar hangat dan kokoh walaupun kurus. Kali ini Xiao Zhan juga tidak merasakan ancaman seksual dari pria yang sedang memeluknya, pelukan ini murni dan lembut. Ternyata pria yang sudah membantai seluruh anggota keluarganya, bisa menunjukkan sisi lain yang menggemaskan seperti ini. Xiao Zhan mengusap sayang surai putih Sean yang tipis dan sangat lembut seperti bulu kucing, perasaannya juga ikut menghangat
KAMU SEDANG MEMBACA
Strawberry And Cigarette ✔️
FantasySean sudah mati Jiwanya yang menjadi korban salah jemput dewa magang, membuat dewa besar sakit kepala. Hingga pada akhirnya, jiwa Sean dipindahkan ke tubuh seorang artis yang mengalami hal serupa. Bedanya artis itu mati bunuh diri karena depresi, b...