33. Blooming

932 84 22
                                    

Xiao Zhan mengernyitkan dahinya begitu merasakan cahaya yang menusuk mata, dia mulai mengucek kelopak matanya untuk menyesuaikan diri dengan cahaya sebelum membuka mata perlahan-lahan. Begitu matanya terbuka, dia mendapati sebuah pemandangan aneh yang tidak biasa, sebuah wajah yang sedang tersenyum lembut padanya.

"Pagi, Xiao Zhan"

"...."

Ingatan akan kejadian semalam segera menyerang kepalanya, kejadian saat pria dengan senyum lembut yang polos ini menikam tubuhnya tanpa ampun hingga membuatnya pingsan. Xiao Zhan menatap wajah tampan Wang Yibo diatasnya dengan datar, sebelum kembali menutup mata dan berpura-pura tidur. Yibo yang melihat kelakuan imut Xiao Zhan sontak tertawa kecil dan menciumi wajahnya dengan gemas

"Bangunlah, Gu Jiacheng menelponmu daritadi"

Xiao Zhan menghalangi serangan bibir Yibo dan berusaha menjauhkan wajah itu dari wajahnya sendiri, dia masih kesal karena kegilaan Yibo semalam
"Jangan menyentuhku!"

Yibo tersenyum dan menggenggam tangan kecil Xiao Zhan yang menghalangi bibirnya, mencium tangan itu dengan mesra
"Maaf, tolong jangan marah"

"Aku sudah marah!!"

Yibo tertawa dan menguseli pipi laki-laki itu, lengan kokohnya memeluk tubuh kecil Xiao Zhan dengan lembut
"Maaf"

"Tidak kumaafkan!"

Yibo tertawa renyah, kembali menciumi pipi laki-laki itu
"Maafkan aku, jangan marah"

Pria ini bahkan tidak terlihat menyesal sama sekali, apa gunanya meminta maaf? Kenapa juga dia terus tertawa dengan tatapan sayang itu dan membuat wajah si laki-laki seolah terbakar? Dan kenapa juga jantung Xiao Zhan berdebar kencang sekali dengan rasa hangat yang menyeruak? Xiao Zhan sungguh ingin menonjok wajah menyebalkan itu, tapi dia masih lelah karena semalam, matanya juga terasa ...
"Ah?"

Dia ingat jelas semalam dia menangis lama sekali, tapi anehnya dia tidak merasakan perih di matanya, bahkan daerah sekitar mata terasa baik-baik saja saat disentuh, tidak ada kantung mata sama sekali. Kalau dipikir-pikir bagian tubuh bawahnya juga tidak terlalu ngilu lagi, padahal semalam jelas-jelas pinggangnya terasa seolah akan patah. Xiao Zhan menatap Yibo yang masih menatapnya dengan sayang, hatinya merasa seperti sudah menenggak sirup yang manis
"Gege ...?"

Yibo tersenyum dengan binar mata yang dipenuhi oleh rasa bersalah
"Maaf semalam aku kelepasan, bahkan melakukannya tanpa pengaman. Seharusnya aku tidak bersikap egois dan lebih memperhatikan kesehatanmu, bukan menikmatinya sendiri"

"...."

"Kau bahkan masih memperhatikan kondisi tubuhku saat kau berada diatas, kau juga menahan dirimu sendiri agar tidak melanjutkannya karena ingin memberiku kesempatan yang sama. Seolah kau mengambil posisi atas hanya untuk mengajariku bagaimana cara melakukannya"

Xiao Zhan "....."

Yibo tersenyum manis dan kembali mengecup bibir Xiao Zhan
"Kau benar-benar perhatian padaku"

".... Aku tidak"

Yibo melebarkan senyumnya
"Kau iya"

Xiao Zhan memekik
"Tidak!"

Yibo tersenyum lebih lebar dan mengecup kening pihak lain
"Tsundere, manis sekali"

"Aku tidak!"

Kali ini Yibo tertawa dan menguseli wajah Xiao Zhan
"Baiklah baik, kau tidak"

Laki-laki itu menyipitkan matanya yang seolah akan buta melihat senyum seratus Watt di wajah tampan prianya, seolah orang itu sudah mendapatkan asupan vitamin yang sangat bagus untuk tubuhnya. Lihat saja binar kebahagiaan menyilaukan yang terpancar dan tubuh yang sangat bugar itu, dia seperti vampir yang menghisap semua darah Xiao Zhan hingga kering. Saat ini Yibo lebih mirip dengan sebuah ponsel yang sudah terisi penuh, dibersihkan sampahnya, dan mengkilap seperti baru. Berbanding terbalik dengan Xiao Zhan, lelah dan berkedip lemah seperti Power Bank yang sudah kehabisan daya karena terlalu lama digunakan.

Strawberry And Cigarette ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang