"Zhanzhan, kau siap?"
"Uh ... Tidak"
"Wajar jika sangat sakit di awal, tapi jika kau sendiri tidak mau melakukannya ... Tidak akan ada gunanya aku terus menutupimu"
"..... Aku hanya takut"
Tuan Gu menghembuskan nafas kasar, menatapnya tajam
"Kau tau? Aku membaca berita malam ini, dan ... Jujur saja aku marah, tapi ini juga langkah yang bagus untukmu""Dengan membuat masalah?" Xiao Zhan mencicit
"Bukan" potongnya cepat, takut disalahpahami
Tuan Gu menatapnya sayang lewat panggilan video
"Kau tidak akan bisa lepas dari sangkar trauma jika kau tidak mau menabrakkan diri kesana ... Tapi tindakanmu hari ini yang berkeliaran dengan bocah Wang itu, aku tidak menyukainya sama sekali""..."
"Kau tau aku mengkhawatirkanmu, Zhanzhan ... Kau masih belum bisa menerima kehadiran orang lain, tindakanmu benar-benar berbahaya dan bahkan berpotensi tinggi untuk memperburuk kesehatan mentalmu, belum lagi resiko mengalami cedera luar karena tingkah para penggemar fanatik itu, tapi kau justru berbuat nekat dengan terjun langsung ke kerumunan"
"Tuan Gu ..."
"Kau bahkan tidak mau menjalani terapi, dan kondisi tubuhmu tidak memungkinkan untuk terus mengkonsumsi anti depresan ... Aku bisa mengizinkanmu berkeliaran jika kau sudah membaik, tapi ..."
Tuan Gu tidak melanjutkan kata-katanya, Xiao Zhan bermain dengan jari-jarinya dan tidak berani membuat kontak mata
"Maaf ...""Zhanzhan ..."
".... Mn?"
"Lihat aku"
Xiao Zhan menatapnya takut-takut, Tuan Gu di seberang panggilan itu hanya menatapnya lembut dengan senyum menyedihkan di wajahnya. Jelas sekali pria itu sangat kelelahan, tapi dia tetap memaksakan diri untuk menghubungi Xiao Zhan sebelum beristirahat. Suara baritone-nya terdengar serak, mungkin karena kesehatannya memburuk. Tapi suara inilah yang membantu Xiao Zhan untuk terus mempertahankan hidupnya, hingga dia tidak bisa lagi menanggung beban dan bunuh diri begitu saja, lalu Sean yang mengisi tubuhnya dan mengambil alih segalanya.
Dua pasang mata yang saling menatap satu sama lain meskipun hanya melalui panggilan video, terlihat sangat menyedihkan. Tuan Gu tersenyum lembut
"Zhanzhan ..."
"...."
"Aku hanya tidak ingin kau mati mendahuluiku, apa aku egois?"
Mata jernih Xiao Zhan mulai berkaca-kaca, dengan suara gemetaran menahan tangis dia menjawab
"... Tidak"Tuan Gu menarik nafas dalam-dalam dan menghembuskannya perlahan, terlihat emosional
"Aku menyayangimu, Zhanzhan ... Jadi, kumohon ... Jangan melakukan percobaan bunuh diri lagi seperti waktu itu, ya?"Xiao Zhan mengangguk, air matanya mulai mengalir. Tuan Gu masih memasang senyumnya seperti biasa, tidak peduli selelah dan berapa lamapun beliau lembur, lengkungan senyum itu tetap sama selama bertahun-tahun. Senyum lembut penuh kehangatan yang hanya ditujukan untuk Xiao Zhan, dan tidak akan pernah berubah.
Tuan Gu tertawa lemah melihat Xiao Zhan yang sudah menangis
"Maaf, ya ... Aku tidak bisa bersamamu setiap saat, tapi percayalah Zhanzhan ... Aku tidak akan melukaimu, tidak akan pernah"Xiao Zhan tersenyum disela-sela tangisnya, mengangguk mengerti. Tuan Gu menghembuskan nafasnya pelan, mengangguk sekali
"Jangan memaksakan diri, dan gunakan waktumu sebanyak mungkin untuk memulihkan diri, Zhanzhan ... Aku akan bersamamu, walaupun aku tidak bisa selalu disisimu"
KAMU SEDANG MEMBACA
Strawberry And Cigarette ✔️
FantasySean sudah mati Jiwanya yang menjadi korban salah jemput dewa magang, membuat dewa besar sakit kepala. Hingga pada akhirnya, jiwa Sean dipindahkan ke tubuh seorang artis yang mengalami hal serupa. Bedanya artis itu mati bunuh diri karena depresi, b...