BAB 40 | Rencana-rencana

32 4 3
                                    

"Apakah dunia memang tidak sehitam-putih yang terlihat?"

---

Lingkaran itu kemudian lengang. Hingar bingar di sekitar mereka sama sekali tidak mempengaruhi. Dua menit lagi berlalu, namun tak satu suarapun keluar dari mulut salah satu orang yang ada di sana. Mereka sibuk dengan pikiran masing-masing. Butuh waktu untuk mencerna fakta-fakta yang baru mereka dengar. Juga membujuk hati agar ikut percaya dan tak menganggap potongan kisah itu sebagai cerita lama atau malah dongeng sebelum tidur.

Ya, setelah matahari tenggelam di ufuk barat, Gara tiba-tiba saja menemui Russel. Ia menjelaskan pertemuannya dengan pimpinan wilayah beberapa jam sebelumnya. Meski dengan suara serak dan terputus-putus, Russel berhasil memahami semua penjelasan walaupun di satu sisi, ia sulit untuk menerima faktanya. Saat itu, Russel tidak tahu harus merespon seperti apa, tetapi satu hal yang ia pahami bahwa semua ini ada kaitan dengan hilangnya Alya dan Liann. Mungkin juga ada hubungannya dengan Retha yang sampai hari ini tidak diketahui keberadaannya.

Oleh karena itu, Russel beranjak dari sana dan segera menemui Ray, Olive, Hiro, Russel, Ray, Burheen, C, Essiel, dan Evrena. Gadis itu mengumpulkan teman-temannya dan meminta Gara kembali menceritakan kisah yang sama. Ia tidak ingin teman-temannya melewatkan satu informasi penting pun.

Persis ketika kisah itu selesai diceritakan, tidak satupun di antara mereka berani angkat suara. Semuanya sibuk dengan pikiran masing-masing. Seolah memastikan bahwa hidup mereka memang tengah bersinggungan dengan mafia. Hal yang jelas tidak mudah diterima. Dalam angan-angan paling gila sekalipun, mereka tidak pernah berani membayangkannya.

"Kalau saya coba menyimpulkan, sasaran Cosa Nostra sebenarnya adalah Gara. Namun, mereka malah menangkap Liann yang kebetulan memiliki wajah persis sama dengan wajah Gara sebelum kecelakaan hebat yang membuat Gara harus melakukan operasi wajah. Benar begitu?" tanya Burheen dengan serius.

Sebagai jawaban, Gara mengangguk pelan.

"Tapi, apakah mereka bisa tertipu begitu saja? Bukannya mafia tidak akan lengah terhadap target mereka? Mereka bisa menemukan Gara dengan berbagai cara, data kependudukan, daftar penumpang pesawat,..."

Kalimat penasaran dari Russel segera dipotong oleh Gara.

"Saya mengubah identitas setelahnya. Nigra sudah dinyatakan meninggal dalam kecelakaan."

"Nigra?"

"Yes, my old name, Nigra."

C yang dari tadi menyimak mengangguk paham. Jadi Nigra dinyatakan meninggal dan mendadak seseorang bernama Gara muncul. Mafia itu mungkin curiga, sehingga mereka mengawasi Gara sejak lama. Namun, secara kebetulan, mereka melihat Liann, seseorang yang memiliki wajah 90% sama dengan Nigra, sosok yang selama ini mereka buru. Tentu saja mereka tidak langsung menganggap Liann adalah Nigra, tetapi membiarkan Liann adalah hal yang tidak mungkin mereka lakukan. Karena itulah mereka menangkap Liann, tidak peduli apakah itu benar Nigra atau bukan.

Di sisi lain, Essiel juga menyimpulkan sesuatu dalam pikiraanya. Ia sepertinya bisa menebak alasan Gara mengonsumsi Alprazolam saat sebelum melakukan operasi fraktur femur tempo hari. Mungkin saja, akibat selalu diawasi, Gara jadi menderita gangguan panik dan kecemasan. Itulah alasannya mengonsumsi Alprazolam yang berfungsi untuk mengatasi gangguan itu meski dalam jangka pendek.

Keheningan kembali melingkupi sampai akhirnya Gara kembali angkat suara,

"Tetapi, saya curiga terhadap satu hal."

Kalimat itu mengundang ekspresi tanya dari sepuluh orang yang ada di sana.

"Liann...saya kira sejak awal dia sudah diincar. Ingat saat saya pertama kali ketemu kamu, Russel? Saat itu saya baru saja melarikan diri dari pengawasan mereka. Tetapi, yang anehnya, mereka bukan orang yang biasa mengawasi saya. Dua tahun diawasi, saya tahu persis wajah mata-mata itu. Juga ada hal janggal saat saya bicara dengan Liann tempo hari. Saya tahu ada orang yang mengawasi kami secara terang-terangan, seolah-olah mereka bukan mafia professional seperti yang saya hadapi selama ini."

Rumah [LENGKAP]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang