BAB 43 | Konsolidasi Kekuatan

33 3 0
                                    

24 jam sebelumnya

Burheen, Hiro, Smeck, Ray, Essiel, C, Evrena, Russel, Olive, dan Irene sibuk mengatur detak jantung yang meningkat secara drastis karena perasaan takut. Mereka duduk seperti patung lantaran canggung dan tidak tahu harus bersikap seperti apa. Amat kontras dengan Gara yang terlihat luwes memperkenalkan diri pada anggota Yakuza lainnya. Ya, mereka saat ini tengah ada di markas yang biasa digunakan Gin dan beberapa anggota Yakuza lainnya untuk berkumpul. Meskipun jumlah anggota mafia Jepang itu tidak lebih dari dua puluh, tetap saja perawakan dan raut wajah mereka membuat yang lain merasa ciut.

Persis ketika matahari tenggelam tadi, Gin membawa mereka ke tempat ini. Letaknya cukup jauh dari Tohoku, sehingga wilayah ini juga tidak mengalami kerusakan separah daratan yang berbatasan langsung dengan Semenanjung Oshika itu. Ditambah lagi, jaringan komunikasi disini cukup baik. Tempat yang tepat untuk mengonsolidasi kekuatan.

Tanpa banyak bicara, Gin mengajak mereka semua masuk ke salah satu gedung yang terhitung setengah utuh setelah bencana mengerikan tempo hari. Awalnya Burheen ingin protes kenapa mereka malah diajak masuk ke dalam gedung kosong yang sudah hancur sebagian ini. Namun, pertanyaan itu tidak sempat dilontarkan lantaran setelah mereka semua masuk, pintu lantai merekah begitu saja, memunculkan sebuah tangga menuju ruangan tersembunyi di bawah tanah.

Sembari melangkah, Gin menjelaskan bahwa gedung ini adalah gedung penting bagi pemerintah negara ini. Tidak sembarangan orang yang bisa memasukinya. Biasanya selalu ada petugas yang memeriksa identitas orang-orang yang akan memasuki gedung ini. Namun, bukan berarti Yakuza menyewanya. Sebaliknya, Yakuza adalah murni pemilik gedung dan memberi akses kepada pemerintah untuk menggunakannya. Alhasil, Yakuza memiliki kebebasan untuk memasuki gedung ini kapan saja, bahkan di saat gedung tengah kosong lantaran pasca bencana, seperti saat ini.

Bertahun-tahun yang lalu, sejak gedung ini didirikan, Yakuza sudah menggunakannya sebagai markas. Mereka sering membicarakan soal rencana-rencana di gedung ini. Dua tahun setelahnya, aktivitas mereka kemudian dipindahkan ke bawah tanah demi alasan keamanan dan memberikan akses kepada pemerintah dengan beberapa kesepakatan.

Sejak lama, begitulah hubungan mafia dan pemerintah. Orang-orang yang dianggap paling berkuasa oleh penduduk sejatinya hanyalah bidak yang dikendalikan oleh mafia. Hubungan mereka saling menjaga agar tidak melewati batas. Pemerintah menyamarkan keberadaan mafia dan mereka akan mendapatkan keuntungan besar dengan hal itu, salah satunya adalah perekonomian negara yang tetap berjalan dengan baik.

Mereka akhirnya sampai di sebuah ruangan yang cukup luas. Di sana sudah ada beberapa orang yang menunggu. Sepertinya, salah satu dari merekalah yang tadi membuka akses masuk sehingga membuat lantai gedung merekah. Meski ada cukup banyak orang di sana, udara sama sekali tidak terasa pengap ataupun lembab. Sebaliknya, udara terasa segar seolah mereka sedang menghirup udara bebas di lapangan luas.

Setelah mereka memasuki ruangan, Gin tidak menunggu lama. Ia langsung menyampaikan bahwa mata-mata Yakuza sudah mengonfirmasi keberadaan Alya dan Liann di salah satu sel tahanan. Tidak hanya itu, mata-mata tersebut juga menyatakan bahwa Retha ada di Cosa Nostra. Gadis itu bahkan sudah bersumpah akan setia pada The Don dan saat ini menjadi salah satu penjaga sel tahanan.

"Apa kau yakin bahwa anggotamu tidak salah informasi, Gin?" tanya Russel serius.

Pertanyaan itu sejatinya tidak hanya ditanyakan oleh Russel. Yang lain juga punya pertanyaan yang persis sama di benak mereka. Bagaimana mungkin Retha akan melakukan hal itu?

"Tentu saja, Russel. Di Cosa Nostra, ada setidaknya lima mata-mata dari Yakuza. Hal itu wajar saja untuk kalangan mafia. Mereka bertugas mengawasi dan melaporkan pada kami saat ada aktivitas yang mencurigakan sehingga Yakuza bisa menempatkan posisi sebagaimana seharusnya, apakah menjadi lawan, kawan, atau berada di luar lingkaran. Saat aku sudah menerima informasi itu, artinya bukan hanya satu, melainkan kelima mata-mata sudah memastikan bahwa Retha benar-benar melakukan hal itu. Jika informasi tersebut salah, maka mereka sudah menyerahkan nyawanya di tanganku untuk dibunuh."

Rumah [LENGKAP]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang