Happy Reading
-
-
-
-"Aduch aduch atit, mamah atith."
"Sonya kamu apaain Kenzo?"
Somi menganga lalu mengacak rambutnya frustasi. "Astaga, aku cuma noel dikit doang, nih anak aja yang lebay."
"Mamah mamah." Kenzo menujukan tangannya yang tadi di toel oleh Somi seakan Somi merobek kulitnya.
"Sayang, kalau ada yang nyakitin kamu, kamu apain?"
Plakkkk
"Kenzoooooo!" Somi langsung berkacak pinggang karena Kenzo memukulnya keras. Sedangkan Vian sudah tertawa terbahak-bahak.
Walau Kenzo masih kecil dia memiki teknik memukul yang sangat jitu yang membuat kulit memerah dan panas.
"Lucu yah Kak?" Tanya Somi sebal.
"Banget."
"Kenzo nggak boleh kek gitu sama tantenya. Nanti kalau tantenya sakit terus nangis gimana?" Tegur Jena halus.
"Engeng Onya engeng."
Somi mendelik. "Elu yang cengeng, lebay lagi."
"Mamah mamah mamah atuth."
Somi mendengus. "Ck ngadu mulu perasaan." Somi menoleh ke arah Vian. "Bisa aku buang nggak sih ini anak? Nyebelin banget jadi anak kecil."
"Heh, anak kakak itu yah!" Ucap Vian yang membuat Somi mendengus lalu melipat tangannya depan dada.
Somi masih belum terbiasa dengan ada yang lebih kecil darinya di rumah ini. Biasanya dia yang membuat semua orang repot, tapi sekarang malah dia yang direpotkan. Menyebalkan.
"Nah itu yang kakak rasakan waktu ngurusin kamu."
"Hahahahahahaa lucu." Somi mendengus lalu memutar bola matanya malas. Perasaan dulu ia tidak senakal Kenzo.
"Soy, nanti kakak nitip Kenzo yah. Kakak harus ke butik bentar dan kakak kamu harus ke rumah sakit." Ucap Jena yang membuat Somi mendelik.
"Aku?" Somi menujuk dirinya tidak percaya.
"Kamu percaya sama dia?" Tanya Vian tak percaya yang membuat Somi mendelik.
"Percaya kok, sekesalnya Sonya sama ponakannya dia tidak akan nyakitin ponakannya. Ya kan Soy?"
Somi sebenarnya tidak percaya dengan dirinya sendiri. Tapi melihat kepercayaan tercetak jelas di mata Jena membuat Somi tidak bisa untuk menolak.
"Tenang kak, nanti kan ada pelayan yang bantuin aku." Ucap Somi tersenyum paksa.
Jena mengangguk. "Nanti kakak minta tolong juga sama Sam buat bantuin kamu. Lucy katanya ada urusan jadi nggak bisa jaga Kenzo." Jelas Jena.
"Tapi sayang-"
"Katanya kamu ada urusan penting di rumah sakit?" Akhirnya mau tidak mau Vian pun menurut.
KAMU SEDANG MEMBACA
FATED || (Revisi)
Teen FictionSomi tidak pernah tahu kalau takdir akan semengerikan ini. Menurut orang mungkin Somi sangatlah sempurna, tapi tidak bagi Somi, baginya hidupnya penuh dengan keburukan yang penuh akan kebohongan. Somi tidak tahu apa kesalahannya terdahulu sehingga i...