Happy Reading
-
-
-
-Somi bernyanyi di atas kursi sambil memegang sapu. Sebenarnya ia tidak menyanyi, tapi ia sedang lipsing lagu never enough milik The Greatest Showman dengan begitu menghayati.
Diiringi dengan suara dari Echan, Lea dan teriakan melengking soak milik Reno. Benar-benar membuat kelas sangat rusuh.
Apalagi ada Leo yang sudah berjoget ria dengan Sam dan Alex. Yena, Arin, dan Acha hanya tertawa melihat tingkah teman mereka yang absurd.
Sedangkan Lucy hanya bisa memijat pelipisnya. Bisa-bisanya ia saat kelas 12 malah dipertemukan dengan kelas tidak berbentuk ini.
Ketukan di depan kelas membuat suasana menjadi hening. Hanya terdengar suara sound yang masih berputar.
"Shit!"
Somi langsung meloncat turun dan duduk di bangku Glend dengan kalem, seolah tidak terjadi apa-apa barusan.
"Eh bangku gue sat!"
"Ribet lo! Pinjem bentar." Ucap Somi tidak mau pindah.
"Jangan sok jaga image! Udah ancorr!" Ucap Yena mengejek.
Somi hanya mencibir. Yah yang ada di pintu kelas itu adalah Bomin. Entah kenapa Somi merasa malu ketika Bomin melihatnya dalam keadaan seperti tadi. Astaga image-nya.
"Terlalu geer lo! Bukan nyari lo juga." Ucap Acha.
Somi menoleh ke arah depan. Ternyata Bomin mencari Lucy. Tapi ada satu titik yang membuat pandangan Somi terfokus. Bukan Bomin, tapi......
"Dheya? Bomin datang sama Dheya?" Ucap Somi tanpa sadar.
"Hah? Siapa? Lo kenal dia? Lo kenal sama murid baru itu?" Tanya Glend.
Somi tersadar lalu menggelengkan kepalanya. "Cuma temen SMP."
"Gue kira temen lo cuma si Lea." Ucap Acha terkekeh.
"Saingan baru tuh Soy! Lebih berkharisma, galak lagi kelihatannya." Kompor Yena.
Somi mendengus lalu memandang ke arah Bomin dan Dheya yang sedang berbicara dengan Lucy. Somi mengatupkan bibirnya dan pikirannya melayang saat kejadian pesta dimana ia bertemu dengan Bomin dan Baby.
Flashback on
Baby menarik Somi memasuki lift. Somi diajak ke lantai paling atas gedung itu yang Somi ketahui adalah gedung milik keluarga Baby.
"Mau kemana emangnya By?" Tanya Somi.
"Tenang, ini apartemen aku. Aku mau nunjukin sesuatu."
Akhirnya Somi ikut masuk dan Baby mulai untuk menjelaskan kalau ia adalah pengikut Somi dari awal Somi membuat channel youtube. Ia bahkan mempunyai satu ruangan khusus tentang Somi dan memiliki list restoran mana saja yang sudah Somi kunjungan yang bahkan Somi tidak ingat.
"Astaga, kamu bukan penguntitkan?" Ucap Somi bercanda.
Baby cemberut. "Enggaklah. Aku adalah fans terbesar dalam hidupmu. Aku ngumpulin ini semua karena Sonya Unnie adalah role modelku. Aku sangat kagum dengan Sonya Unnie."
"Astaga, apa yang kamu kagumi dari tukang makan dan kehidupan sehari aku?" Ucap Somi tidak habis pikir karena Baby menggunakannya sebagai role modelnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
FATED || (Revisi)
Teen FictionSomi tidak pernah tahu kalau takdir akan semengerikan ini. Menurut orang mungkin Somi sangatlah sempurna, tapi tidak bagi Somi, baginya hidupnya penuh dengan keburukan yang penuh akan kebohongan. Somi tidak tahu apa kesalahannya terdahulu sehingga i...