Happy Reading
-
-
-
-Somi masuk ke dalam kelas dengan keadaan lesu. Ia langsung menidurkan kepalanya di atas meja, rasanya ia ingin tinggal lebih lama di atas tempat tidur dan bermanja-manja dengan guling dan bantalnya. Namun apa daya kemarin ada penganggu yang mengharuskannya bangun pagi-pagi sekali.
"Heh kenapa lo?" Tanya Lea.
Somi menghela napas dan mengibaskan tangannya. "Pergi-pergi! Gue mau tidur."
"Ini masih pagi yah Nona Esther, masa udah ngantuk aja?"
"Iya kalau cukup tidurnya."
"Emang ngapain aja lo sampai nggak cukup tidur?"
"Cuci piring."
"Astaga, nggak mungkin! Sebangkrut apa sih lo sampai disuruh cuci piring?" Tanya Lea heboh.
"Ck diem lo! Pergi sana!"
"Cih PMS lo?"
"Kalau iya kenapa?"
Lea mendelik lalu mencibir. "Yang sabar nyet! Jangan ngegas!"
"Bacot!"
Tiba-tiba sebuah kantong plastik yang entah apa isinya mendarat di kepala Somi. Dengan kesal Somi langsung menepisnya lalu mendelik.
"Apa sih sat?" Tanya Somi naik pitam tapi kemudian terdiam saat seseorang tersenyum.
"Hai princess."
"Noh mau ngumpat lagi?" Ejek Lea terkekeh. Somi memutar bola matanya malas.
"Ngapain lo kesini?!" Tanya Somi dengan nada judes.
"Heh lagi mode harimau dia, hati-hati! Entar dicakar mbak harimau!" Bisik Lea keras.
"Gue denger yah Estelle!"
"Yang bilang lo budeg siapa Esther?Emang ada gue bilang kalau lo budeg? Nggak kan?"
Somi nengeram dan Lea langsung nyengir dan berlari pergi sebelum Somi mengamuk.
"Jangan galak-galak gitu atuh!" Ucap Bomin menarik kursi Lea dan duduk disamping Somi.
"Perut gue sakit." Keluh Somi cemberut.
"Uuuuhhh tayang" Ucap Bomin mengelus kepala Somi.
Somi segera menepis tangan itu dan mendelik yang membuat Bomin meringis.
"Tenang! Gue udah beliin lo cokelat sama susu beruang. Oh iya, ada obat pereda nyeri haid juga."
Somi mendelik. "Pro kali yah buaya satu ini? Udah berapa cewek yang lo kasih, heh?"
"Baru lo doang."
"Cih bohong."
"Beneran."
"Bukti?"
"Ibarat binatang, gue tuh buaya."
Somi mencibir. "Baguslah kalau lo ngaku. Sekarang pergi!"
Bomin cemberut. "Kok pergi?"
"Cari aja mangsa lain, gue nggak ngaruh sama sogokan lo. Ck murahan." Ucap Somi mendorong kantong plastik di mejanya.
"Maksud gue tuh, gue buaya karena buaya adalah binatang paling setia yang hanya memiliki satu pasangan dalam hidupnya. Kalau lo nggak percaya lo bisa googling!"
"Mana ada? Sana-sana pergi! Perut gue udah sakit jangan bikin kepala gue ikutan sakit!"
"Sonyaaaa-"
KAMU SEDANG MEMBACA
FATED || (Revisi)
Genç KurguSomi tidak pernah tahu kalau takdir akan semengerikan ini. Menurut orang mungkin Somi sangatlah sempurna, tapi tidak bagi Somi, baginya hidupnya penuh dengan keburukan yang penuh akan kebohongan. Somi tidak tahu apa kesalahannya terdahulu sehingga i...