Chapter 26 Jesya Aira

31 7 4
                                    

Happy Reading
-
-
-
-

Namanya Jesya Aira Reqilla Esther. Gadis cantik yang mampu memikat hati siapapun yang melihatnya. Siapapun akan jatuh hati saat melihatnya. Dia cantik, pintar, berbakat, dan baik hati.

Walau Somi dan Jeya adalah kembar, tapi tidak sedikitpun ada kesamaan pada wajah dan perilaku mereka. Mereka seakan hanya dua orang yang terlahir di hari yang sama dan dari rahim yang sama. Selebihnya tidak ada apapun yang bisa diceritakan.

Kalau mereka tidak memberitahu orang kalau mereka kembar maka tidak akan ada yang tahu kalau mereka kembar. Jeya terlalu bersinar yang membuat sinar Somi tertutupi.

Kalau diibaratkan benda langit, Jeya itu seakan mentari yang memancarkan sinarnya sendiri. Sedangkan Somi hanyalah bulan yang hanya bisa tinggal di kegelapan malam dan menunggu mentari memberikan sinarnya. Kalau tidak ada mentari, bulan bukanlah apa-apa.

Tanpa mentari, bulan hanyalah satelit bumi yang tidak berguna bagi bumi. Ia hanya akan menjadi benda langit yang tidak ada yang menyadari keberadaannya.

Karena itulah Somi terkadang marah sekaligus kasihan terhadap dirinya sendiri. Ia selalu bertanya-tanya. Kenapa hanya Jeya yang diberikan semua kesempurnaan itu? Apa dia memang ditakdirakan hanya sebagai bayangan? Apa takdir sejahat itu pada Somi?

Tapi sekarang Somi sadar, seharusnya waktu itu ia bersyukur karena tidak menjadi siapa-siapa. Tidak ada yang memuntutnya untuk menjadi sempurna. Tidak ada yang akan membandingkannya.

Somi katakan, menjadi sempurna adalah sebuah tekanan. Sekali kamu menjadi sempurna maka kamu diharuskan untuk menjadi lebih sempurna. Memenuhi segala ekspektasi orang-orang. Kamu akan tertekan akan ekspektasi itu. Semua akan memandang kamu penuh harap dan kamu akan tidak enak hati untuk mengecewakan mereka.

Mungkin ini adalah karma Somi yang terlalu iri pada kembarannya. Karena itu Jeya meninggalkannya. Karena itu juga semua ini terjadi padanya.

Flashback


Saat itu Somi dan Jeya baru menginjakan kaki di kelas 7 SMP. Somi dan Jeya mendapat kelas 7A sedangkan Lucy mendapat kelas 7B dan Sam mendapat kelas 7D.

Jadi mereka semakin jarang kumpul karena sudah memiliki circle pertemanan baru. Tapi kalau sudah di rumah mereka biasa saja. Tidak ada rasa canggung sedikit pun.

Di kelas 7A Somi dan Jeya mendapatkan teman baru yang selalu membuntuti mereka kemanapun, namanya Dheya, Dheya Tarazes Wezen.

Dheya selalu mengikuti Somi dan Jeya seperti ekor yang memiliki dua kepala. Bahkan Dheya selalu main ke rumah mereka padahal rumah mereka sangat jauh.

Jeya dan Somi menyambut kedatangan Dheya dengan sangat baik. Karena mereka memang tidak pernah memilih teman. Siapapun mendekat akan mereka sambut dengan baik. Mereka sudah seperti sahabat karib yang ke mana-mana selalu bareng, bahkan orang-orang menyebut mereka The Angel.

Di kelas 7 juga Jeya mulai dekat dengan Jehan Keano. Kakak kelas yang membuat Jeya jatuh hati. Jehan adalah kakak kelas yang membantu Jeya waktu Jeya tidak membawa dasi saat upacara bendera. Dan itu mampu menggetarkan hati seorang Jesya Aira.

Alkisah mereka menjadi dekat dan Jehan mengajarkan Jeya mengenai kebebasan yang tidak pernah ia dapatkan sebelumnya. Semuanya Jeya ceritakan pada Somi. Apapun yang mereka lakukan pasti Jeya ceritakan pada Somi.

FATED || (Revisi) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang