Chapter 20 Pilihan yang Salah

28 10 9
                                    

Happy Reading
-
-
-
-

Somi diam di kamarnya. Mengingat kejadian tadi sore membuat Somi percaya nggak percaya dengan apa yang Bomin katakan. Ia belum menjawab apapun apa yang Bomin tanyakan karena Bomin selalu saja mengalihkan topik pembicaraan.

Sebenarnya ia masih curiga dengan Bomin, Dheya, dan Lucy. Hanya mereka bertiga yang kemungkinan akan melaporkannya ke kakek. Hanya mereka yang tahu masa lalunya dan hanya mereka yang memiliki masalah dengan Somi. Yah walau semua itu lebih menjerumus ke Lucy sebagai teman sekelasnya, lebih tepatnya mantan teman sekelas.

Walau Bomin masih abu-abu, tapi kemungkinan besar Bomin ada kaitannya dengan pelaporan itu? Bomin juga berada di sekolah yang sama dengannya dulu. Walau kasus itu sudah ditutup dan tidak ada yang tahu, tapi kemungkinan Bomin mendapat bocoran dari Dheya. Somi harus hati-hati. Ia tidak boleh percaya dengan sembarangan orang.

Somi membuka ponselnya. Sejak bertengkar dengan Lea, Somi sudah menonaktifkan semua media sosialnya agar ia tidak sibuk mengurusi orang-orang yang mengusik kehidupannya. Ia juga sudah jarang main ponsel, karena tidak ada yang harus ia lihat.

Tapi entah kenapa sekarang ia ingin melihat berita, jadi sekarang ia memutuskan untuk mencari informasi terkini dari beranda google.

"Seorang artis pendatang dikatakan akan memainkan peran utama di film terbaru yang disutradarai oleh Michael Lincoln."

Somi tersenyum saat melihat foto Mitha dipajang disana. Berarti Michael sudah menyadari bakat Mitha yah walau Somi tidak tahu gimana bakatnya yang terpenting sekarang ia tidak akan di spam chat lagi oleh Michael si sutradara sombong itu.

Yah setelah selesai pesta malam itu, Somi hampir setiap hari di spam chat oleh Michael melalui DM. Somi tidak pernah menghiraukannya karena Somi memang tidak pernah tertarik untuk bermain di seni peran karena hidupnya saja adalah sebuah seni peran. Jadi ia sudah muak.

Somi beralih membaca artikel yang trending selanjutnya. Somi biasa saja saat melihat foto dirinya terpampang disana karena ini bukanlah yang pertama kalinya. Jadi dengan malas ia membaca artikel itu. Ia ingin meloncati artikel itu, tapi ia kepo juga.

"Selebgram terkenal, anak dari Starla Kusuma sekarang sedang mengalami galau yang berkepanjangan karena kekasih tercintanya sudah diambil oleh Azalea sahabatnya sendiri."

Awalnya Somi mencibir membaca judul artikel itu. Tapi kemudian matanya terbelalak karena artikel itu menyangkut pautkannya dengan nama Lea.

Somi sudah akan membuka artikel itu tapi ketukan di kaca balkon membuat Somi menoleh.

Ada Sam disana. Sam menggunakan hoodie hitam, celana pendek, dan menggunakan ikat kepala berwarna hitam. Somi yakin Sam baru pulang dari bermain basket melihat dari penampilannya yang lusuh.

Beberapa hari yang lalu Sam sudah memarahi Somi habis-habisan karena pertengkarannya dengan Lea. Somi tahu waktu itu emosi Sam sedang tidak stabil, yah walau Somi tidak tahu apa masalahnya. Yang pasti sejak waktu itu mereka sepakat untuk tidak berbicara satu sama lain.

Somi membuka pintu balkon dengan wajah datar. "Ngapain lo kesini? Udah selesai ngurusin sahabat manja lo itu?"

"Ck lo nggak usah pura-pura! Gue udah tahu semua. Lucy dah cerita sama gue."

Somi mendelik. "Jadi bener dia?"

"Bener apanya?"

Somi menggeleng. "Jadi apa mau lo sekarang?

"Ck keputusan lo salah Soy! Kalau lo ngejauhin Lea kek gini malah buat dia lebih menderita. Lo tahu? Lea sering nangis akhir-akhir ini di rumah Lucy."

FATED || (Revisi) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang