Chapter 40 Strawberry

33 8 9
                                    

Happy Reading
-
-
-
-

"Lo di kasih obat apa sih sama nyokap gue? Sampai senyum-senyum nggak jelas." Ucap Bomin kesal karena sendiri tadi Somi diam-diam memandanginya sambil tersenyum.

Somi menggeleng. "Gue cuma baru nyadar kalau pipi lo tembem banget yah dulu?"

Bomin langsung cemberut. "Jangan bahas! Masa-masa kelam itu."

"Kelam apanya sih? Kan lebih lucu dulu." Ucap Somi tersenyum mengingat Bomin kecil.

"Ck sekarang mending lo pandang ke depan, lihat gue yang sekarang yang sudah tampan. Siapa sih cewek yang nggak terpikat sama kegantengan gue sekarang? Jadi gue peringatin sama lo! Mending hati-hati karena banyak saingan buat dapetin gue!"

Somi memandang Bomin tak percaya.
"Kepedean!"

Bomin tertawa. "Kepedean apanya? Itu namanya kenyataan."

"Ck serah!"

"Kata orang, kita itu harus bersyukur dengan apa yang kita miliki. Dan gue sangat bersyukur dikasih wajah paripurna ini. Apa salah kalau gue bilang gue ganteng? Itu namanya bersyukur."

"Bersyukur sama sombongnya beda tipis yah?" Ucap Somi sinis.

"Nggak papa sombong, yang penting itu emang milik lo. Daripada nyombongin milik orang lain." Ucap Bomin bijak.

"Cih."

"Tenang Soy, lo bisa kok nyombongin gue!" Ucap Bomin tiba-tiba.

"Hah?"

"Gue kan milik lo." Ucap Bomin tersenyum polos.

"Ck apa sih? Gue jadi kangen Daboy si pemalu."

"Gue masih pemalu kok."

Somi memandangi Bomin sinis. "Iya pemalu, lebih tepatnya malu-maluin."

"Malu-maluin gimana? Seharusnya lo tuh bangga punya gue."

"Apa yang perlu dibagain?"

"Karena gue tampan, mapan, setia, keren-"

"Ck seharusnya lo tuh temenan sama si Leo." Ucap Somi sinis.

"Leo siapa? Si friendzone itu?" Tiba-tiba Bomin tertawa. "Gue nggak selemah itu sampai nggak berani nyatain perasaan ke cewek yang gue suka."

"Lo cewek, cowok sih? Bacot bener." Ucap Somi sinis.

Bomin hanya cemberut sambil terus memayungi Somi yang sedang membawa keranjang untuk menampung buah strawberry yang ia petik.

"Kok strawberry-nya bisa hidup disini sih? Tempatnya kan panas?" Tanya Somi heran.

"Makanya gue nyuruh lo kesini. Mama katanya mau dekor ulang taman, jadi pelindung di atas tadi pagi dilepas makanya strawberry-nya kepanasan sekarang."

"Emangnya mau dekor kek gimana lagi? Yang sekarang kan dah bagus."

"Mana gue tahu, katanya sih mau nanam tanaman yang disukai calon mantunya biar betah disini." Ucap Bomin tersenyum menggoda.

Somi menoleh dan mengerjap. "Baby udah punya pacar? Siapa?"

Bomin tersenyum masam lalu kemudian cemberut. "Tau ah nggak peka."

"Nggak peka apaan?" Tanya Somi bingung.

"Tau ah."

Somi menatap Bomin sinis. "Apa sih? Disini ceweknya lo apa gue heh?"

FATED || (Revisi) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang