Chapter 29 Lily Putih

32 8 7
                                    

Happy Reading
-
-
-
-

"Ngapain lo senyam-senyum Ya?"

Somi yang sendiri tadi diam memperhatikan Lea yang matanya tidak lepas dari ponsel pun penasaran. Masalahnya Lea tuh senyam-senyum.

"Sumpah Soy lo harus nonton drama true beauty! Keren parah njir. Pemerannya ganteng-ganteng lagi."

Lea memperlihatkan layar ponselnya pada Somi. Dan ternyata oh ternyata ini anak lagi nonton drakor. Somi yakin setelah Somi pindah ke kelas MIPA 1 Lea lebih sering gaul dengan Acha dan Yena.

"Ini tuh mengisahkan Jukyung yang kena bully bahkan hampir bunuh diri. Untung diselametin Suho. Ini tuh worth it banget pokoknya buat lo tonton. Biar lo tuh nggak ngelakuin hal bodoh kek kemarin lagi. Lihat Jukyung! Dari dia lo harus belajar, bahkan sebongkah batu yang di poles sedikit bisa jadi sebuah berlian berharga."

"Wow puitis sekali anda." Ejek Somi bertepuk tangan lalu ia mencibir.

Somi memusatkan pandangannya ke arah ponsel Lea. Tapi tiba-tiba mata Somi tertarik dengan pemeran cowok yang sedang bersama dengan si cewek ditangga sekolah mungkin?

"Ini siapa njir? Ganteng benget?"

Lea mendelik dan menjauhkan ponselnya dari Somi. Lea mendengus. "Jangan lirik-lirik pacar gue! Entar mata lo bisa bintitan!"

Somi berdecih. "Baru pacar aja bangga, masih bisa ditikung boss."

"Heh!"

"Apa?" Tanya Somi menantang. "Bukannya gue murid yang baik yang meresapi segala ajaran guru?"

Lea langsung cemberut. "Yang lo resapi ajaran sesat semua njir."

"Yah orang gurunya guru sesat, gimana dong?" Lea jadi semakin menekuk wajahnya.

Tiba-tiba pintu terbuka menampilkan sesosok cewek tinggi dengan pipi chubby-nya. Dia masuk dengan senyum manis.

"Annyeong"

"Ngapain lo disini sat?" Tanya Lea sewot.

Baby menoleh dan mendapati Lea duduk disamping ranjang Somi. Wajah Baby langsung menganga.

"Cih kek ngelihat setan lo sat!" Ucap Lea sinis.

Baby memperbaiki ekspresinya ia menyilangkan tangan menatap Lea remeh. "Setan teriak setan. Lo yang ngapain disini setan sialan?"

"Heh mulut-mulut mau gue tambal pakek lakban atau mau gue jahit pakek jerami hah? Nggak ada filternya." Ucap Somi mendelik melihat aura dingin terlihat disekeliling Baby dan Lea. Entah apa yang sebenarnya terjadi.

"Dia duluan Sonya Unnie! Marahin aja! Emang nggak tahu diri dia." Ucap Baby kompor menatap sinis ke arah Lea yang masih duduk disamping ranjang Somi.

Lea mencibir. "Uni, uni lo kira gabungan negara? Dasar babi ngepet goblok."

Somi terkekeh. "Anjir ada isinya juga otak lo ya?" Somi menoyor kepala Lea yang membuat Lea menoleh dan mendelik. "Gue kira cuma ruangan kosong yang gelap. Tapi mulutnya kurang di filter dikit biar lebih cantik."

"Tau tuh. Itu mulut atau sampah susah bedainnya."

"Diem lo boneka chucky!" Kesal Lea yang dibalas juluran lidah oleh Baby.

"Makanya Ya, mulutnya dikasih filter. Pantes lo ditinggal mulu, orang mulutnya kagak ke filter. Apa mau gue kasih gliter aja biar bling-bling?"

"Sialan lo asu."

FATED || (Revisi) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang