Chapter 45 Cantik

27 9 8
                                    

Happy Reading
-
-
-
-

"Sonyaaaaaaa"

"Ck kek di hutan lo. Kenapa?" Tanya Somi memutar bola matanya saat Lea datang dengan hebohnya.

"Cie yang dah mau 17 tahun cie!" Goda Lea.

"Kenapa harus gembira saat lo bertambah tua dan mengurangi umur lo hidup di alam semesta?" Ucap Somi tidak mengerti. Dan lagi ultahnya masih seminggu lagi.

"Ck jangan gitu dong. Ulang tahun adalah hari perayaan kelahiran lo. Jadi lo harus gembira." Ucap Lea menarik kedua ujung bibir Somi agar tersenyum.

"Btw, apa hadiah yang lo pengen?"

Somi menatap Lea curiga. "Lo lagi jadi mata-mata siapa? Kakak gue? Mama gue? Atau-"

"Ck mata-mata apaan sih? Gue kan cuma mau mempertanyakan apa keinginan temen gue saat usia 17 tahun."

Somi hanya mengangguk setuju biar cepat. Tapi kalau boleh berharap, Somi hanya berharap kalau keluarganya utuh saat ultahnya nanti. Yaaaa walau itu adalah hal paling mustahil.

Somi memang sudah berbaikan dengan kakaknya. Tapi itu tidak mengubah hubungan antara kakaknya dan kakeknya. Mereka masih saja perang dingin. Ditambah ada papanya sekarang. Perang yang awalnya hanya dingin jadi tambah dingin.

"SONYAAAA MAMA BUATIN KUE BUAT KAMU."

Lea langsung terbelalak lalu menatap Somi. Somi menelan salivanya dengan susah payah lalu melihat sekitar mencari jalan keluar.

"Loncat lewat balkon." Ucap Somi.

"Lo gila? Gue nggak mau mati." Ucap Lea menggeleng kuat.

"Okey sekarang pilihannya cuma dua. Mati makan makanan mak gue atau mati loncat lewat balkon."

Keduanya saling pandang lalu menghela napas bersamaan pasrah.

Pintu terbuka memperlihatkan Starla dengan nampan di tangannya, tidak lupa dengan senyum lebarnya tanpa tahu yang berada di tangannya itu adalah racun mematikan bagi lambung dan organ pencernaan lainnya.

"Kalian lagi ngapain?"

Lea meringis. "Cuma mampir sebentar kok tante. Ini udah mau pulang. Mama nyuruh nemenin belanja."

Somi terbelalak karena pengkhianatan seorang Lea. Ia langsung menahan tangan Lea yang membuat Lea mendelik.

"Katanya Lea mau coba kue buatan mama." Ucap Somi tersenyum polos yang membuat Lea mencibir. Kalau mau mati harus mati sama-sama, right?

Starla langsung tersenyum senang. "Beneran? Bagus deh, tante juga buatnya banyak. Apa perlu tante bungkusin buat mama kamu juga?"

Lea langsung menggeleng kuat. "Nggak usah tante nggak usah."

"Ihhh kenapa? Bukannya Tante Lyra pecinta kue?" Kompor Somi yang membuat Lea mendelik.

"Aku cuma nggak mau ngerepotin tante." Ucap Lea tersenyum.

"Nggak apa-apa tante-"

FATED || (Revisi) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang