Happy Reading
-
-
-
-Somi sudah siap dengan pakaian formalnya. Hari ini ada acara lagi yang harus ia datangi. Ini adalah acara mamanya untuk film terbarunya.
Kalau ditanya sebenarnya Somi tidak ingin ikut. Tapi apa daya? Hidupnya sudah ditakdirkan sebagai pajangan indah yang hanya bisa dipamerkan pada orang-orang.
Somi berjalan disamping mamanya dengan anggun dan elegan. Karena inilah yang ia pelajari waktu kecil. Dan inilah image Somi dihadapan publik.
Walau disana terdapat banyak orang, tapi Somi merasakan rasa hampa di dadanya. Tidak ada teman ngobrol, yang ia lakukan hanyalah mengikuti mamanya yang memperkenalkannya pada semua orang.
Dulu mungkin Somi tidak sendiri, ada kembarannya yang menemaninya ada kakaknya yang selalu menyulut emosinya. Tapi sekarang ia sendiri, dulu mungkin ia kesal karena kehadiran kedua orang yang ia rasa paling menyebalkan dalam hidupnya. Tapi sekarang ia sadar, merekalah yang memberikan warna dalam hidupnya.
Rasanya Somi ingin menangis setiap kali mengingat kembarannya. Ia selalu tersenyum, memberikan banyak waktunya untuk Somi. Tapi memang pada dasarnya Somi adalah si bungsu yang tidak tahu diri. Bisa-bisanya ia tidak tahu kalau kembarannya memiliki beban besar dipundaknya.
"Sonya, ini Michael. Sutradara film sekaligus teman mama." Ucap Starla memperkenalkan sesosok pria yang mungkin seumuran dengan mamanya. Somi hanya tersenyum tipis.
"Ternyata lebih cantik daripada yang di foto yah? Tidak heran Somi effect sedang viral saat ini." Ucap Michael terkekeh.
Somi effect adalah virus Somi yang tersebar hampir ke seluruh Indonesia membuat banyak orang ingin menjadi Somi.
Hal ini bermula dari Somi yang merupakan seorang vloger terkenal menggemparkan hampir satu Indonesia saat ia diperkenalkan pada publik sebagai anak dari Starla Kusuma, pemain film kenamaan yang popularitasnya tidak mengenal usia. Terlebih saat bocornya nama keluarga Somi yang membuat orang-orang semakin gempar.
Hal itulah yang membuat banyak orang meniru gaya Somi yang membuat apapun yang Somi kenakan langsung soldout di pasaran. Dan apapun yang Somi lakukan akan viral di media sosial.
"Kamu cantik dan anak dari artis terkenal. Apa kamu tidak ada niatan untuk melanjutkan nama besar ibu kamu di dunia perfilman?" Tanya Michael.
Somi sudah duga ini akan terjadi. Kenapa dunia perfilman harus menggunakan koneksi, bukan skill. Bukankah ini tidak adil bagi orang yang sudah berusaha keras mengikuti casting, tapi ternyata terkalahkan hanya karena ada orang yang memiliki koneksi yang lebih kuat.
Somi benci orang seperti itu. Mungkin itu juga yang membuat Indonesia tidak maju. Karena nepotisme sudah mendarah daging.
"Maaf om, saya tidak bisa akting." Ucap Somi sopan. Padahal saat ini adalah aktingnya yang sesungguhnya. Tapi Somi memang tidak ingin terjun ke dunia entertainment. Dunia yang penuh akan tipu muslihat, kesleo dikit kau akan menjadi makanan sedap untuk satu Indonesia.
"Masalah akting itu bisa belakangan. Kamu bisa belajar seiring berjalannya waktu, terlebih kamu memiliki darah seorang artis kenamaan. Pasti kamu juga memiliki basic seorang artis."
"Tapi darah ditubuh saya bukan hanya dari mama saya. Tapi ada juga dari papa saya, jadi belum tentu saya keseluruhan mewarisi kelebihan mama saya. Bagaimana jika gen yang lebih dominan dalam tubuh saya adalah gen papa saya?" Ucap Somi tenang tapi sarkas yang mampu membuat Michael terdiam.
"Sorry Mike, dia-" Starla tersenyum canggung ke arah Michael. Tapi Michael malah tertawa hambar.
"It's okay, gue suka orang berkepribadian kuat kayak anak lo." Ucap Michael lalu menoleh ke arah Somi. "Kamu kalau nanti berubah pikiran hubungi om aja!"
KAMU SEDANG MEMBACA
FATED || (Revisi)
Teen FictionSomi tidak pernah tahu kalau takdir akan semengerikan ini. Menurut orang mungkin Somi sangatlah sempurna, tapi tidak bagi Somi, baginya hidupnya penuh dengan keburukan yang penuh akan kebohongan. Somi tidak tahu apa kesalahannya terdahulu sehingga i...