Kini sudah pukul 16:19 mereka masih belum kembali. Changbin mencemaskan Felix walau tadi Felix sempat sadar dari pingsan nya.
Tetap saja Changbin khawatir karena saat Changbin memberikan nya obat Felix tetap tidak mau meminum nya.
Segala usaha sudah Changbin lakukan namun Felix tetap kekeh tidak mau makan atau minum obat.
Changbin menghela nafas nya dengan kasar, ia tidak memberitahu semua nya kalau Felix kembali demam karena Felix melarang nya.
Changbin juga selalu mengangkat telepon dari Bangchan dan Jisung. Ia terpaksa berbohong demi Felix.
Changbin pun melangkahkan kaki nya ke arah kasur Felix. Diraba nya kening Felix 'panas' itu yang Changbin rasakan.
Changbin pun menghela nafas ia membawa air kompresan yang baru untuk mengompres Felix.
Sudah tiga kali dengan ini ia mengambil air hangat baru untuk Felix. Changbin kembali sambil membawa baskom dengan handuk baru di tangan nya. Ia mencelupkan handuk nya ke dalam air tersebut lalu memerasnya dan menaruh nya di kening Felix.
Felix yang merasakan itu merasa tidak enak lalu ia membuka matanya di lihat nya Changbin sedang menatap nya khawatir.
Felix tersenyum ke arah Changbin menandakan bahwa dia baik baik saja.
Felix pun mengambil handuk tersebut dan menaruh nya di dalam baskom berusaha duduk dan menyandarkan kepala nya di dada bidang Changbin.
Felix pun menarik nafas nya dan menghembuskan nya secara perlahan sebelum berbicara.
"Kak Changbin. Kalau mereka udah pulang kita buat semua ini tidak terjadi ya. Felix gak mau buat yang lain khawatir. Oh iya sekalian ya Kak obat nya taruh aja di laci biar gak ketauan. Soal air kompresan biar Felix yang buang." Ujar Felix.
Changbin menatap Felix lalu mengusap rambutnya dengan sangat lembut membuat Felix semakin nyaman.
"Lix, minum obat ya. Panas kamu makin naik. Kalau pingsan lagi gimana? Nurut ya sama Kakak. Baru kali ini kamu gak mau nurut sama Kakak. Ada apa hm?" Changbin bertanya, karena sebelumnya Felix tidak pernah membangkang.
"Tidak ada Kak. Felix gak mau nge repotin lagi. Felix mau belajar mandiri. Biar gak nyusahin Kak Changbin lagi. Udah yuk sekarang kita beresin kayak nya bentar lagi mereka pulang." Jawab Felix seraya melompat dari kasur nya sedikit terhuyung ke belakang beruntung Changbin menahan nya.
Changbin menatap Felix khawatir. Namun Felix hanya menggeleng menandakan dia baik baik saja.
Mereka pun membereskan semua nya tanpa meninggalkan jejak dan bersiap menyambut kepulangan semua nya.
—
"K-kak m-mh-minhoo sesak!!" -Jisung
Jisung tiba tiba berbicara saat semua bersiap untuk pulang. Minho yang mendengar langsung berlari ke arah Jisung.
Jisung terjatuh sambil memegang dadanya. Ia berusaha meraup udara sebanyak mungkin.
Dengan sigap Minho menggendong Jisung ala bridal style kedalam mobil. Minho menyuruh Jeongin mencari tabung oksigen kecil yang selalu ia bawa kemana-mana saat berpergian dengan Jisung.
Jeongin memberikan tahung nya kepada Minho, Minho pun menerima nya dan ia menyuruh Jisung menarik nafas perlahan.
Bangchan ia sudah di depan bersama Hyunjin. Bangchan melihat Jisung prihatin begitu juga Hyunjin. Sedangkan Jeongin sama Seungmin mereka duduk paling belakang karena Jisung di baringkan dengan paha Lino sebagai alas bantal nya.
Bangchan membuka sabuk nya dan ia pindah kebelakang untuk membantu Lino karena Jisung semakin sesak. Hyunjin membuka semua jendela mobil agar tidak terlalu pengap.
Bangchan meraih tangan Jisung lalu ia memegang kuat. Bangchan bernafas secara perlahan mengisyaratkan kepada Jisung untuk mengikuti nya. Jisung yang paham pun langsung mengikuti nya.
"k-khakk ma-khin seshakk!!" -Jisung
Jisung berujar kembali membuat semua makin panik dan khawatir di tambah sekarang sudah mau malam. Akhirnya Bangchan memutuskan membawa Jisung ke rumah sakit karena Jisung tetap sesak.
"Seungmin telepon Changbin suruh dia nyusul ke rumah sakit sama Felix. Kalau mereka tetap di rumah Gua khawatir mereka nunggu." Titah Bangchan yang langsung Seungmin turuti perkataan Bangchan. Dan Bangchan pun langsung menancap gas kerumah sakit.
Minho terus membantu Jisung bernafas agar kesadaran nya tidak hilang. Minho sudah menestekan air matanya melihat Jisung kian melemah. Namun Jisung pun berusaha tetap sadar. Ia juga tak mau merepotkan semua orang.
"Kak Chan, Ka Changbin sama Kak Felix udah nyusul." Seungmin
"JISUNG! HEH! JANGAN TUTUP MATA KAMU! SUNG INI KAKAK! JSIUNG!! KAK CHAN CEPET!" Seungmin terkejut saat ia baru saja mengucapkan beberapa kalimat Minho berteriak karena Jisung pingsan di tengah jalan. Hyunjin melihat kebelakang sama cemas nya.
Bangchan berusaha ngebut karena jalanan yang lumayan lenggang. Jeongin ia sudah pucat pasi karena terlalu syok melihat Jisung mendadak kambuh.
Butuh waktu 30 menit untuk sampai kesana di karenakan di beberapa jalanan ada polisi yang bertugas dan Bangchan harus memelankan laju nya.
Kini mereka sampai di rumah sakit. Minho menggendong Jisung, Jeongin dan Seungmin yang memanggil dokter serta Bangchan dan Hyunjin yang sibuk membantu Minho.
Dokter kepercayaan keluarga Lee itu pun datang dan langsung dengan sigap membawa Jisung ke UGD.
Mereka menunggu di luar UGD dengan rasa cemas termasuk Minho yang sudah menangis karena panik dan takut.
Ia takut Jisung nya kenapa-napa. Bagaimana jika Jisung semakin parah? Bagaimana jika Jisung semakin memburuk? Bagaimana jika Jisung tidak sehat kembali? Pikiran-pikiran negatif mulai berterbangan di kepala Minho.
Bangchan menarik Minho duduk dan di sandarkan nya kepala Minho ke bahu Bangchan dengan nyaman. Minho butuh sandaran kali ini.
Drap drap drap
Suara langkah kaki dari sebelah kiri memperlihatkan Changbin dan Felix berlari khawatir.
"Gimana Kak Jisung? Mana Kak Jisung? Dia gak apa apa kan? Kak Jis gak makin parah kan? Kak Jis bakal baik baik aja kan?" Felix
"Tenang Lix, tenang. Tahan dulu. Jisung gak apa apa okay? Sekarang lu tenangin diri lu. Okay nih minum." Hyunjin
Felix meraih botol minum itu lalu ia meminum nya sampai habis. Felix benar benar panik saat dia mendapatkan kabar buruk itu.
Felix pun duduk di kursi agak jauh dari semua orang. Changbin yang mengerti langsung mendekat kearah Felix. Ia mengusap rambut Felix dengan nyaman membuat Felix sedikit tenang.
"Lixie, Jisung bakal baik baik aja. Sekarang kamu tenang ya. Mungkin sebentar lagi dokter keluar dan mengatakan bahwa Jisung baik baik saja." Changbin mencoba menenangkan temen nya itu. Ia tau kalau Felix sangat sayang pada Jisung meski sebenarnya ia selalu iri pada diri Jisung.
Ceklek
—
TBC
KAMU SEDANG MEMBACA
Kakak Aku Juga Adikmu
General Fiction"Kak. Aku juga adik mu. Tapi kenapa aku selalu di abaikan?" "Lix maafin Kakak karena Kakak gak becus jaga kamu." "Kak Minho sabar ya.. Kita ada buat Kak Minho kok.." Note: Non Baku Mengandung kekerasan, kalimat kotor. Harap bijak dalam memilih bacaa...