15. Felix Pingsan, Sungai Han

577 62 5
                                    

Matahari sudah menjulang tinggi. Kedelapan orang itu masih tetap berkumpul.

Kini mereka menonton sebuah film di tv. Posisi mereka Bangchan bersama Changbin dan Minho di sebelah kiri, sebelah kanan terdapat Jeongin, Hyunjin, dan di tengah si kembar dengan saling bercengkrama tangan.

Terkadang salah satu dari mereka berkomentar tentang film. Ada pun yang berdebat. Sesekali tertawa karena hal lucu yang di tampilkan.

Tetapi yang paling membuat mereka semua senang bukan film nya tetapi dengan keadaan Jisung dan Felix lah membuat mereka senang kecuali Minho.

Mereka banyak melihat moment kedua saudara itu. Mereka juga melihat bagaimana perhatian nya Felix saat Jisung kambuh begitu juga sebaliknya saat Felix meminta Jisung untuk selfie berdua.

Bahkan saat ini Jisung dan Felix saling menyuapi cemilan yang ada di depan mereka. Semua yang di belakang merasa gemas dengan momen itu.

Bahkan mungkin mereka ingin memakan kedua buntelan kecil itu kalau saja Minho tidak melarang nya mereka akan memakan nya skaing gemes nya.

Kini film pun tamat dan mereka semua langsung bergerak berjauhan sambil meregangkan otot tubuh masing masing. Bahkan Felix dan Jisung langsung berpisah langsung karena pegal yang di rasa.

"Jangan deket deket! Awas aja deketin Gua, panas tau!" Jisung

"Siapa mau deketin lu? Tuh kali Felix." Hyunjin

"Sembarangan! Felix juga gerah tau. Gak mau deket siapapun apa lagi deket kak Hyunjin wle!" Felix

"Kalau lu gak gemoi dah gua ajak baku hantam." Hyunjin

"Kak Hyunjin mau jadi pesikopet?" Jeongin

"Psychopath jeongin." Seungmin

"Pesikopet tau." Jeongin

"Psychopath Yang Jeongin." Changbin

"Pesikopet. Pokoknya pesikopet." Jeongin

"Kenapa gua di kelilingi manusia bodoh?" Lino

Jtak

"Ngaca lu!" -Bangchan

"Sudah sudah. Kalau berlanjut terus gak akan beres. Felix mau ke kamar dulu ganti baju." Felix

Mereka semua langsung diam dan memperhatikan Felix pergi. Lalu mereka langsung memandang satu sama lain.

"Psychopath!" Hyunjin

"Pesikopet Kak Hyunnjinnnn!!" Jeongin

"Jeong lu itu bodoh? Dodol? Apa gimana? psychopath." Seungmin

"PESIKOPET IKHH" Jeongin

"PSYCHOPATH YANG JEONGIN!! GUSTI CAPEK GUA TEH." Changbin

"GAK MAU TAU, POKOKNYA PESIKOPET." Jeongin

"PSYCHOPATH! GAK ADA PESIKOPET!" Lino

"BERISIK MENDING KELUAR DARI RUMAH NYA KAK MINHO!" Felix

Mereka pun langsung diam saat mendengar Felix berteriak di ujung tangga atas sambil melihat mereka dengan tatapan datar.

Tak berselang lama, Felix pun turun dengan kaos putih panjang juga celana pendek selutut. Felix kini benar benar bebas karena sudah tidak gerah.

Felix pun duduk di dekat Jisung sambil memandang semua nya. Felix pun menghela nafas nya lalu ia menyandarkan kepala nya ke kursi dan menutup matanya.

Semua orang yang disana hanya menatap Felix dengan tatapan sulit di artikan. Bahkan Jisung pun sama. Mereka melihat Felix seperti tertidur. Namun Jisung menggeleng mengartikan kalau Felix gak tidur.

Mereka pun mengangguk lalu terdiam dan sibuk dengan ponsel masing masing kecuali Jisung yang sibuk memainkan inheler nya.

46 menit berlalu akhirnya mereka memutuskan untuk berhenti karena bosan.

"Bosan gengs. Mau pada jalan gak?" Lino

"Kemana Kak?" Jisung

"Kemana aja." Minho

Bangchan memikirkan sesuatu lalu ia mengangkat jari telunjuk nya.

"Ke sungai Han gimana? Panas juga kan? Masalah makan siang dan main gua bayarin. Hyunjin bawa mobil gua gih. Yang biasa." -Bangchan

"Yayayaya bagian ambil mobil selalu gua. Bye." -Hyunjin

Mereka pun bersiap untuk pergi ke suangi Han. Tetapi di sana Changbin masih memandangi Felix.

Changbin pun menghampiri Felix lalu mengguncangkan tubuh Felix pelan. Namun tak kunjung sadar juga. Changbin pun mengangkat Felix untuk memindahkan Felix ke kamar.

Disisi lain semua nya fokus menyiapkan barang yang akan di bawa. Bahkan mereka tidak tau kalau Changbin mengangkat Felix pergi ke kamar nya.

Bangchan tidur di kamar bersama dengan Seungmin, Hyunjin dengan Changbin dan Jeongin dengan Jisung.

Jadi mereka berada di kamar masing masing. Cukup lama menyiapkan barang mereka pun akhirnya berkumpul di ruang tamu.

Changbin bahkan sudah kumpul di ruang tamu juga tanpa memberi tau yang lain kalau Felix kembali demam.

"Mana Felix?" Tanya Bangchan.

"Tidur, dia bilang gak mau ikut." Jawab Changbin seadanya.

"Lu gak sembunyiin apapun kan?" Bangchan kembali memastikan karena jawaban Changbin sangatlah janggal.

"Kagak percayaan banget dah sama gua" Changbin

"Udah udah sekarang gini aja satu orang harus jaga Felix." Bangchan

"Gua." Tawar Changbin langsung.

"Bener?" Jisung

"Iye, lagian kan kasian kalau Felix di tinggal sendiri.." Changbin

"Ya udah. Mau nitip apa?" Jisung

"Gak usah elah. Main aja kalian. Gua mah gampang." Changbin

"Ya udah sekarang kita berangkat." Minho

Mereka pun langsung beranjak berdiri dan keluar dari rumah. Changbin menatap mereka dengan sendu.

Yang di pikiran Changbin itu adalah apakah Minhi dan Jisung tidak khawatir setelah melihat Felix menutup matanya tadi secara mendadak?

Changbin pun memutuskan ikut beranjak dan pergi kembali ke kamar Felix untuk mengecek kondisi tubuh nya.

Kini mereka berada di mobil sambil mendengarkan musik Back Door-Stray Kids tak memperdulikan hal lain mereka fokus bersenang senang.

Posisi mereka Bangchan menyetir, Hyunjin di samping Bangchan, Lino dan Jisung serta Jeongin dan Seungmin di belakang.

Terkadang mereka berfoto saat lampu merah menyala untuk kenangan. Dan beruntung sekali asma Jisung tidak kambuh.

Setengah jam untuk perjalanan menuju sungai Han akhirnya mereka sampai juga disana.

Mereka mengeluarkan beberapa barang seperti ponsel, earphone, dan beberapa makanan ringan.

Mereka disana duduk bersama di tepi sungai Han sambil menikmati angin dengan sangat tenang.

Mereka mengobrol dan bercanda bersama, mereka juga menonton sesuatu disalah satu ponsel mereka.

Terkadang mereka tertawa karena membicarakan hal lucu. Mereka tidak munafik untuk melupakan Felix.

Bangchan dan Jisung selalu menghubungi Changbin setiap beberapa jam untuk menanyai kabar Felix dan Changbin.

Minho terkadang menunduk dan menghela nafas nya saat melihat Jisung berbicara dengan Changbin.

Bukan dia tak suka, tetapi ego nya lah terlalu tinggi. Ia terlalu menyayangi Jisung sampai lupa bahwa ia memiliki adik.

Namun Minho dengan cepat mengenyahkan pemikiran nya. Ia tetap akan fokus dengan Jisung. Karena baginya Jisung adalah harta yang paling berharga dari semua nya.

"Ayo mulai permainan ini. Lee Felix."


TBC

Kakak Aku Juga AdikmuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang