Kini Minho dan Jisung sedang berada di lapangan tempat Jisung tanding. Jisung merengek untuk ikut pertandingan, padahal Minho sudah bilang untuk tidak ikut. Karena kemarin ia baru kecelakaan kecil. Tapi karena Jisung terus merengek, mau tak mau ia harus mengiyakannya. Minho juga belum bertanya tentang luka bekas cekikan di lehernya pada Jisung. Ia berniat untuk menanyakannya nanti saja.
"Jisung janji sama Kakak kalau Asma kamu kambuh, kamu langsung lari ke pinggir. Dokter nanti bakal nanganin okay?"
Jisung pun mengangguk paham. Ya hari ini adalah hari pertandingan Jisung semua nya sudah datang kecuali Bangchan dan Felix mereka tidak ada disana.
"Kak Changbin!!!!" Jisung menghampiri Bangchan sambil berteriak.
"Kenapa Jisung hmm?" Changbin
"Tidak Kak.. Tapi mana Kak Bangchan? Biasanya kan bareng.." -Jisung
"Ah.. Bangchan lagi di rumah nya kata nya ada sesuatu yang harus di urus-
Changbin menghentikan omongan nya dan melihat ke arah Minho. Ia menatap Minho dingin. Ya. Changbin sudah tau mengenai sikembar yang saling cekik. Ntah siapa yang duluan, tetapi ia berada dipihak Felix. Karena Felix sampai terjatuh dan Minho memilih menolong Jisung ketimbang menolong keduanya.
Nanti babak ke dua Kak Changbin suruh Kak Chan datang ya. Sekarang kamu gabung sama tim kamu." Bangchan.
Jisung pun berjalan ke arah teman teman nya saat sudah di beri tahu oleh Changbin.
Sedangkan Changbin menghela nafas nya kasar. Ia pergi duduk agak berjauhan dari teman teman nya. Kepala nya benar benar mau pecah saat tadi pagi sekali ia mendapat kabar dari Bangchan kalau Felix demam tinggi.
Hyunjin, Seungmin, dan Jeongin yang baru sadar kalau Changbin sedikit jauh pun langsung bertatapan. Mereka tidak tau apa yang terjadi.
"Kak Changbin kenapa woi?! Kok Gua liat nya dari tadi kek banyak pikiran gitu." -Hyunjin
Tanya Hyunjin yang lain hanya menggeleng kan kepala nya. Minho yang tau hanya bisa terdiam.
"Btw Gua bawa makanan biar gak pada bosen. Masalahnya Gua gampang bosen kalau liat bola. Trus laper. Yakali Lu pada gak laper." -Seungmin
Jeongin yang mendengar kata makanan langsung melihat ke arah Seungmin begitu juga dengan Hyunjin. Mereka langsung menyambar tas Seungmin mencari beberapa cemilan yang di inginkan.
Setelah mendapatkan apa yang mereka ingin kan mereka pun duduk dengan tenang dan menunggu Jisung tanding.
—
Disisi lain Bangchan sedang membujuk Felix untuk makan. Sejak dari pagi Felix benar benar tidak mau makan alasan nya mual.
"Makan ya Lix.. Dikit doang.. Lima suapan ya.. Trus minum obat. Biar Lu cepet sembuh nya." Rayu Bangchan yang sedari tadi menyodorkan sesendok bubur pada Felix.
"Gak mau Kak. Mual seriusan. Kalau gak mual pun Felix sudah makan sejak tadi. Lagian Felix cuman demam besok juga sembuh." Felix mendorong perlahan sendoknya untuk menjauh dari dirinya.
"Ya tapi kalau kamu gak makan tetep aja gak akan sembuh."
"Pokoknya Felix gak mau makan."
"Makan atau gak pergi ke pertandingan Jisung?" Akhirnya Bangchan mencoba dengan cara mengancamnya. Karena ia tahu kalau Felix ingin sekali datang kesana.
"Okay. Tapi kita tetep pergi ke pertandingan." Pasrah Felix.
"Nah gitu dong. Sini Kakak suapin." Bangchan tersenyum senang saat ia berhasil membujuk Felix untuk makan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kakak Aku Juga Adikmu
Ficción General"Kak. Aku juga adik mu. Tapi kenapa aku selalu di abaikan?" "Lix maafin Kakak karena Kakak gak becus jaga kamu." "Kak Minho sabar ya.. Kita ada buat Kak Minho kok.." Note: Non Baku Mengandung kekerasan, kalimat kotor. Harap bijak dalam memilih bacaa...