39. Reaksi

499 57 3
                                    

Tok, tok

....

Hening, tak ada jawaban apapun. Suara pintu yang sempat di ketuk itu tak membuat manusia yang berada di dalamnya keluar.

Kini didepan rumah itu, sudah ada dua manusia yang baru saja pulang dari rumah sakit. Bangchan dan Felix kini saling menatap bersama.

Felix menghela nafasnya dan sedikit tersenyum pada Bangchan. "Kayanya pada ga ada deh. Ke rumah kakak aja gimana?" Ucap Felix yang langsung menjawab gelengan kepala dari Bangchan.

"Ngga. Kamu harus istirahat. Senin juga mulai sekolah, biarin tubuh kamu pulih dulu." Ujar Bangchan. Felix menundukkan kepalanya, ia merasa dirinya tak pantas menginjakkan kaki dirumah ini. Namun kepala itu kembali terangkat saat ia mendengar pintunya seperti ada yang mau membuka.

"Felix?" Itu Jisung. Dia menggunakan hoodie dan celana training nya, membuatnya terlihat sangat santai sekali.

"Lix?" Ucap Jisung memanggil sekali lagi membuat lamunan Felix buyar.

"EH IYA! HALLO!!!! Maaf mengganggu, apakah masih boleh tinggal disini?" Ucap Felix sambil menggaruk tengkuknya yang tidak gatal.

"Papa sama mama juga ga ngusir kan? Masuk aja sih. Oh ada kak Chan. Hallo kak Chan!! Ayyo masuk!!" Ucap Jisung yang malah mempersilahkan Bangchan masuk.

Felix yang mendengar hanya bisa menganggukkan kepalanya, menyuruh Bangchan masuk. Bangchan menjadi tidak enak, akhirnya ia memilih masuk sambil menyeret Felix.

Kini mereka bertiga berada di ruang TV. Dilihatnya Bangchan dan Jisung yang bermain game sedangkan Felix hanya memperhatikan mereka berdua.

Pandangannya terlihat sedang mengawasi sesuatu. Ia sangat takut kalau Junho dan Naeun berada di sekitarnya.

Felix juga selalu menolak saat diberikan konsol game oleh Bangchan. Felix merasa... dirinya bukan bagian dari keluarga Lee.

"Ah udah ah! Kalah mulu gua." Ucap Jisung sambil menaruh konsol nya di atas karpet.

Bangchan hanya bisa tertawa karena melihat Jisung yang frustasi akibat kalah bermain game.

Ceklek

Tak lama dari situ, suara pintu terdengar. Felix mengedarkan pandangannya, dengan cepat Felix sedikit berlari menghindari Bangchan dan Jisung. "Kalian berdua aja! Felix ke kamar dulu!!" Ucap nya sambil meninggalkan Bangchan dan Jisung yang kebingungan.

Felix berada di anak tangga paling atas, ia melihat kalau Naeun keluar dari kamarnya seorang diri. Tapi tak lama, tubuhnya juga menabrak badan seseorang yang berada di belakangnya.

Felix terjatuh, dan saat ia melihat ke atas... Jantung nya berdegup sangat kencang, Felix langsung membungkukkan tubuhnya berkali-kali sembari mengucapkan kata maaf.

Tapi pria itu malah menatapnya dengan tatapan datar dan memilih untuk meninggalkan Felix.

Felix yang merasa dirinya ditinggal, langsung menegakkan tubuhnya. Dilihatnya oleh mata kepalanya sendiri, bahwa papa nya pergi menuruni anak tangga.

Felix hanya tersenyum kecil, namun sepersekian detik kemudian, sakit kepala menghampirinya. Felix dengan cepat masuk kamarnya dan mengunci pintunya.

Felix berusaha mencari obat-obatan yang ia simpan di dalam tasnya. Ia mengeluarkan semua isi yang ada di dalam tas itu, baju dan juga ponselnya sudah ia taruh sembarang, sampai akhirnya ada benda yang jatuh terdengar seperti wadah obat miliknya.

Felix dengan sekuat tenaga meraihnya. Ia membuka tutup obat tersebut, dan meminumnya tanpa bantuan air. Hidungnya juga sudah mengeluarkan cairan amis yang mengotori bajunya.

Felix merasa kerepotan sendiri. "Andai aja ada mereka yang berada diposisi ku. Pasti aku ga kelimpungan." Gumam Felix sembari membersihkan darah dari hidungnya.

Setelah selesai kini Felix mencuci bajunya dan mengganti dengan pakaian serba warna hitam. Felix menyingkirkan baju yang memiliki warna-warna cerah, agar sewaktu ia kambuh darah itu tidak begitu terlihat.

"Loh ada Chan? Kapan kesini?" Itu Naeun, ia berada di ruang TV karena tadi melihat Felix berlari dari arah sana.

"Dari tadi ma, beres nganterin Felix pulang dari rumah sakit." Bangchan dapat melihat kalau wajah Naeun tampak khawatir dan terkejut.

Naeun.. pikirannya aga kacau saat ini. Disatu sisi ia sangat khawatir akan keadaan Felix, disisi lain kalau ia menemui Felix bisa-bisa Junho tau dan akan menyiksa Felix. Karena Junho sudah bicara pada Naeun, bahwa tidak boleh adanya interaksi dengan Felix.

Mata Naeun melirik kearah sekitarnya seperti sedang mencari sesuatu. Naeun sedikit tersenyum, lalu ia mendudukan dirinya di bawah bersama dengan Bangchan dan Jisung.

"Chan.. Tolong jagain Felix ya? Saya belum tentu bisa jagain dia. Dia terlalu rapuh, sama seperti Jisung. Jisung sangat amat rapuh sehingga harus di jaga seperti seorang raja. Nafasnya terlihat sangat pendek, makanya ia harus menggunakan semua obat itu agar bisa menghirup udara bersih.." Ucap Naeun.

Bangchan hanya tersenyum dan mengangguk. Berbeda dengan Jisung. Jisung sangat benci. Ia merasa kalau Naeun memperhatikan Felix meski hal kecil sedikit pun.

'Liat saja nanti Lee Felix!'

Kakak Aku Juga AdikmuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang