Tinnggg...
Raib melihat handponenya menyala, Ia pun melihat siapa yang mengiringi pesan untuknyaNomor tak dikenal : Hai Cantik. Gue Dave Ketua basket kemarin. Save yaa.
Raib Hanya membaca pesan itu. Dia tidak mau membalasnya. Bisa bisa membuat Ali marah dan cemburu.
Tiba tiba handpone Raib berbunyi. Terlihat Nama kontak Ali di sana. Ia pun mengangkat telpon dari Ali.
Telepon
"Hai Sayang... Kamu udah mau tidur?"Sapa Ali membuat pipi Raib memerah karena panggilan nya."Belum Ali. Aku tidak bisa tidur" Raib menjawab sambil merebahkan dirinya di atas kasur.
"Yaudah Kamu tiduran dulu.. Aku nyanyiin biar kamu bisa tidur." Ucap Ali
Raib mengikuti perintah Ali.
"Raib bobo ooh raib bobo Kalau tidak bobo di gigit Ali." Ali bernyanyi dengan suara lembutnya.
"Alii!! Masa digigit kamu?" Jawab Raib malu malu membuat Tawa Ali pecah.
"Udah Sayang bobo yaa." kata Ali.
"Bobolah sayang oohh Gadisku syaaaang."Ali melanjutkan lagunya.
Tak lama Raib tertidur. Ali mendengar dengkuran halus dan tersenyum. Beberapa menit kemudian Ali memutuskan telponnya.
"Selamat bobo sayang. Mimpiin aku yaa." Ali mengakhiri sambungan telpon mereka.
Pagi hari
Raib bangun dari tidurnya. Ia mengeliat lalu melihat handponenya dan melihat riwayat terakhir dari Kekasihnya. Raib tersenyum, Ia pun berjalan ke kamar mandi dan melaksanakan ritual mandinya.My Prince: pagi sayang siap siap yaa aku jemput ke rumah.
Raib yang sedang memilih baju lalu melihat pesan dari Ali pun kaget. Ia pun bergegas memilih pakaian yang cocok untuknya pergi bersama Ali.
Raib menjatuhkan pada dress perpaduan antara pink dan putih yang cantik dan lucu.
Setelah merapihkan pakaiannya. Raib turun ke bawah. Ali yany sudah ada di bawah sedang bersama mama Raib.
"Ko-k kamu udah datang Li?" Raib gugup Karena Ali menatapnya dengan dingin.
"Ma.. Ali Boleh izin ke kamar Raib." Izin Ali kepada Mama Raib.
"Boleh Ali tapi jangan macam macam yaa..Mama percaya sama Ali." Jawab Mama Raib panjang lebar.
"Iya mah siap." Ali menjawab sambil tersenyum lalu menarik tangan Raib menuju ke kamar gadisnya.
"Kamu gak punya baju Lain Ra? Itu pendek banget Aku gak suka!" Kata Ali tegas.
"T-aapi Ali ini kan model" jawab Raib gugup.
Ali mendorong tubuh Raib ke tembok lalu mengunci tangan gadis itu di atas kepala Raib. Raib gugup apalagi Ali semakin mendekatkan wajahnya ke arah Raib.
"Aku gak suka milik Aku dilihat orang lain sayang." Bisik Ali lembut di telinga Raib membuat Raib merinding lalu mendorong jauh tubuh Ali dan mengganti pakaiannya.
Tak lama Raib akhirnya menemukan baju yang tepat untuknya. Warna baju itu perpaduan Antara hitam dan pink. Sangat cocok di tubuh Raib dan membuatnya terlihat anggun.
Ali menatap lekat Raib. Terpesona akan kecantikan yang dimiliki Gadisnya.
"Cantik. " ucap Ali spontan membuat Raib tersipu.
"Sudah? Yuk"Ajak Ali. Raib menganguk dan membiarkan tangannya digengam Ali.
"Mama kemana Li?"Tanya Raib saat menyadari Ali langsung membawanya masuk ke mobil.
"Ke rumah Tante kamu. Tadi aku udah izin kok." Jelas Ali lalu menjalankan mobilnya.
Aku kasih pertanyaan yaa. Sebutkan kata yang udah aku ulang berkali kali di chapter ini.
Dijawab yaa. Terima kasih yang sudah baca. Kalau komentar nya banyak,Aku up nya cepet deh. See you.