Raib sedang merasa bosan di rumah. Sejak tadi Ia menghubungi Ali namun tak Ada balasan dari calon Suaminya itu.
Tiba tiba Handpone Raib berbunyi. Ia melihat nomor tak dikenalnya. Kemudian Raib Mengangkatny karena penasaran.
Telpon.
"Halo?" Tanya Raib namun Raib tak menemukan jawabannya.
Raib memanggil berkali kali namun tetap tiada yang membalasnya. Karena kesal Raib pun mematikkan panggilan itu dan masuk ke dalam kamarnya.
Raib tertidur di kasurnya. Tak lama Raib merasa cemas. Seperti ada yang memperhatikan nya. Tiba tiba Ia melihat sosok laki laki di depannya.
" Dave. Kamu mau apa ke Rumahku? Kok kamu bisa tau dimana Rumahku?" Tanya Raib cemas dan takut.
" Hai cantik. Jangan takut. Tadi aku yang menelfonmu dan menemukan GPS mu disini." Jelas Dave semakin mendekatkan tubuhnya dengan Raib.
Raib terus mundur dan tak sadar bahwa ia menabrak dinding di belakangnya. Dave tersenyum miring dan mengunci pergerakan Raib.
Setelah mengurung Raib, Dave mendekatkan wajahnya sehingga menyentuh hidung Raib.
" Sayang, Aku bawain martabak untuk kamu. " tiba tiba Ali datang dan terpaku melihat pemandangan di Depannya.
Dave hanya tersenyum miring menatap Ali dan semakin mendekatkan wajahnya menuju bibir Raib.
Ali mengepalkan tangannya dan membuang martabak itu lalu memukul Dave.
" BUGH BUGH KURANG AJAR BANGET LO BERANI NYENTUH calon istri gue." Maki Ali sambil menekankan kata calon istri.
Mereka berantem terus menerus. Darah sudah mengucur di hidung Dave.
" Lii sayang by udah udah. Dia bisa mati by." Raib takut dan memeluk tubuh Ali untuk memberhentikan Aksi Ali yang terus memukul Dave.
" PERGI LO DARI SINI SEBELUM GUE HABISI." bentak Ali sambil memberikan pukulan terakhir untuk Dave.
Dave pun akhirnya pergi sambil berjalan tertatih tatih.
Raib terus menangis dan memeluk Ali. Tangisan Raib semakin keras saat menyadari Ali tidak membalas pelukannya.
Ali yang tidak tega melihat Raib menangis menekan ego nya kuat kuat agar bisa untuk tidak memeluk Raib. Ali sangat marah kecewa dan hancur. Pernikahan mereka tinggal 2 Minggu lagi dan hancur dalam sekejap." Byy dengerin Aku dulu. Itu gak seperti yang kamu liat sayang." Jelas Raib namun Ali tetap memalingkan wajahnya agar tidak menatap mata Raib yang penuh Air mata.
Sebenarnya Ali Sakit sangat Sakit melihat pemandangan tadi.
*Hai aku bakal cepat up terus loh kalau kalian mau baca dan vote cerita ini dan cerita baruku. Terima kasih ya semuanya.*
Tebak End. Sad or Happy??