☔
"Apaansih li kamu gak jelas banget."ucap Raib karena salting"Heeem..pipi kamu merah banget loh raa. " goda Ali
"Ihh.. Awas ah aku sebel sama kamu. " Kata Raib sambil menyingkirkan kepala Ali dari pangkuan nya.
Setelah itu Ali bangun dan menyenderkan kepalanya Di bahu Raib. Ali menaruh kepalanya Di ceruk leher Raib. Raib menoleh Dan mereka saling bertatapan.
"Ali minggir Ihh ayo pulang nanti keburu sore. " ajak Raib
"siap putri bulan ku." jawab Ali mengoda
Mereka Jalan beriringan Dan masuk ke dalam mobil Ali. Tak lama kemudian hujan turun Deras sekali. Sepertinya memang sudah masuk musim hujan batin Raib berkata.
"Mau menyetel musik Ra? Tanya Ali sambil menyalakan Radio Di dalam mobilnya dan Raib menjawab dengan anggukan antusias
"lagu apa yang cocok ya? Tanya Ali lagi.
" You don't know." ucap Ali dan Raib berbarengan.
Mereka saling bertatapan Dan tersenyum. Ali menyalakan lagu tersebut Dan mereka mendengarkan dengan suasana hujan.
"So let me just give up. " kata Raib sambil mengikuti alunan musik
"So let me just let go. " balas Ali lalu tersenyum Ke arah Raib.
Mereka saling menikmati lagu itu bersama. Tiba Tiba Air Mata turun dari mata Raib. Raib benar benar terharu menghayati makna lagu tersebut.
Ali yang melihat itu segera meraih dagu Raib dan menghapus air mata Raib. Ali tau rasanya sendirian. Ali tau rasanya tidak diperdulikan. Air mata Ali pun ikut mengalir. Ali sangat merindukan Orang tua nya. Ali tidak butuh rumah mewah Dan mobil yang mahal. Ia hanya butuh Orang tua nya.
Raib ikut menghapus air mata Ali. Bertepatan saat itu Macet Melanda jalan yang mereka lalui. Ali langsung memeluk Raib dan menyenderkan kepalanya Di bahu Perempuan yang ia cintai.
Setelah puas menangis. Ali tersenyum Ke arah Raib.
"Maaf Ra...aku terbawa suasana." ucap Ali sambil tertawa Kecil.
"Tidak apa apa Ali. Jika kamu butuh teman untuk mendengarkan cerita mu aku siap kita kan Sahabat." kata Raib Santai.
"kenapa Orang tuaku tidak mengerti Ra? Aku butuh perhatian mereka. Mereka pulang Dan hanya tidur Di rumah untuk sehari dua hari saja."kata Ali mengeluarkan keluh kesah nya.
"Orang tuamu kan bekerja juga untuk kamu Li..mereka pasti sangat menyayangi kamu hanya Cara mereka berbeda dengan Orang tua lainnya."Ucap Raib menenangkan Ali.
Ali menganguk Dan memeluk Raib kembali. Ali benar benar Nyaman dalam dekapan gadisnya ini. Raib seperti hujan yang bisa menemani Ali menangis ketika Ali merindukan Orang tua nya. Raib juga seperti obat penenang yang bisa menenangkan Ali saat kondisi Ali sedang Kacau.
"Kita ke rumah ku Ra.. Mama kamu sudah menitipkan kamu kepadaku. Mama kamu bilang Kalau Beliau sedang Ada acara penting Dan tidak bisa pulang." kata Ali lalu menjalankan mobilnya.
Raib kaget Dan segera mengambil ponsel nya lalu menelpon mama nya. Setelah cukup lama berteleponan Raib menutup panggilan nya dan memasukkan kembali ponsel kedalam sakunya.
"Kamu tidak Perlu takut Ra.. Kamar Di rumah ku banyak kok tapi Kalau kamu mau sekamar denganku sih tidak masalah." ucap Ali sambil menaikkan sebelah alisnya mengoda Raib.
Wajah Raib langsung merah dan memukul pundak Ali. Ali menahan tangan Raib lalu mengengamnya Dan melanjutkan menyetir mobilnya Ke arah rumahnya.
Maaf ya Kalau kurang panjang. Terima kasih untuk yang membaca Dan vote serta komen.