Saat ini Di kelas Ali dan Raib sedang diadakan musyawarah. Mereka kini mengelilingi sebuah meja besar yang di atasnya ada kotak berisi kertas untuk warna gaun mereka Saat prom night. Ya, hanya Anak perempuan yang mengikuti musyawarah ini. Sedangkan anak laki laki sudah sepakat untuk menggunakaan Tuxedo berwarna hitam.
"Kira kira aku dapat warna apa Ra? " Tanya Seli berbisik pada Raib.
"Kalau boleh memilih kamu sangat cocok dengan warna pink atau pastel Sel." Jawab Raib yang diangguki antusias oleh Seli.
" Sekarang giliran Raib, silahkan aduk dan ambil satu kertas itu Ra." kata Anna, Ketua kelas di kelas mereka yang kebetulan perempuan juga.
Raib menganguk dan mengaduk aduk kotak yang berisi kertas itu. Lalu Raib melihatnya dan membaca warna yang didapatnya.
" Pink." Ucap Raib dan diangguki semua teman temannya.
"Terima Saja ya Ra, Selamat mempersiapkan gaunnya." ucap Anna dan dibalas anggukan serta senyum oleh Raib.
"Selanjutnya Seli, silahkan." Kata Anna, Seli pun maju dan mengaduk aduk kotak di depannya.
Seli mengeluarkan Satu kertas dan membacanya.
"Hitam." Kata Seli lalu menekuk wajahnya kesal. Ia mendapatkan warna yang tidak diinginkannya.
Johan mengengam tangan Seli lembut lalu mengelus rambut Seli.
"Tidak apa apa ya Sel. Kamu pasti terlihat cantik dengan dress warna hitam."Ucap Anna menghibur Seli.
Memang satu kelas Sudah tau bahwa Seli tidak menyukai warna gelap dan misterius.
Seli lebih suka warna terang dan soft.
Seli menganguk dan tersenyum ke arah Anna."Last, Syela. Silahkan."Kata Anna.
Syela mengaduk aduk kotak itu. Sebelumnya Ia memberikan Senyum Centil dan kedipan mata untuk Ali. Ali acuh dan lebih memilih mengelus kepala gadisnya yang Raib sandarkan di bahu Ali.
"Warna apa Syel?"Tanya Anna. Syela tersenyum singkat lalu menatap nakal ke arah Ali.
"Merah." Suara manja Syela terdengar dan diangguki biasa saja dengan teman temannya yang lain.
"Ohya, Gue punya tantangan untuk Lo Ra. Kita harus pakai dress seterbuka mungkin untuk mendapatkan Ali." Kata Seli.
"Tidak perlu. Gue pasti pilih Ra." jawab Ali tegas.
"Tapi yang milih bukan kamu sayang, teman teman sekelas yang akan memilih. Tenang saja Ra, jika gue menang Gue hanya ingin one day bersama Ali dan lo gak boleh ganggu." Jelas Syela.
Mata Syela menatap manja ke arah Ali. Lalu tersenyum licik kepada Raib.
"Bagaimana Ra? Lo takut ?" Tanya Syela dengan nada merendahkan.
"Oke. Aku terima tantanganmu." Jawab Raib tegas.
Ali ingin mencegah namun Raib mengelus tangan Ali menenangkan.
"Tapi sayang, Aku gak suka tubuh kamu dilihat laki laki lain." Jelas Ali lembut.
"Aku gak mungkin nolak tantangan Syela By." kata Raib lembut dan disoraki indah dengan teman teman yang lain.
"Gausah kebanyakan drama. Deal kan?" Ucap Syela dengan tatapan menusuk ke arah Raib.
"Deal."Raib menjawab tegas dan memberikan tatapan yang lebih menusuk untuk Syela.