Sudah 3 hari Raib tidak keluar kamar. Wajahnya pucat karena tidak mau makan dan tidur. Tatapannya kosong.
Mama Raib menatap nanar putrinya, Raib benar benar mencintai Ali. Ia memang tak tau apa yang terjadi dengan Ali dan putrinya. Namun, mengingat calon besan nya meminta pernikahan anak mereka ditunda. Itu pasti bukan hal yang baik.
Mama Raib mengambil handpone nya dan mengetik nomor Ali. Ia harus menelfon Ali agar Ali bisa membujuk Raib untuk mau makan.
Telpon
" Ali mama minta tolong sama kamu nak. Tolong datang dan bujuk Raib untuk Makan. Raib belum makan bahkan tidur dari 3 hari yang lalu Li. " Cerita Mama Raib sedih.Ali menjawab datar namun tetap sopan.
" Iya ma.. Nanti Ali datang." Jawab Ali.
" Nanti Mama tinggal ya Li. Mama mau ke rumah tantenya Raib. Kalian selesaiin masalah kalian dulu. Bicarain baik baik, jangan gegabah kalian bukan anak kecil lagi." Pesan mama Raib sendu.
" Iya ma. Mama tenang aja Raib akan tetap Aman dengan Ali." Jawab Ali.
Mama Raib mengakhiri panggilan mereka setelah Ali menjawab salamnya.
Rumah Ali.
Saat Ini Ali sedang siap siap untuk ke Rumah Raib. Tak lupa Ia membuatkan Raib bubur agar Raib mau makan.Ali mengendarai mobilnya dengan kecepatan sedang. Ia juga memikirkan bagaimana akhir kisah cintanya dengan Raib.
Tak lama kemudian Ali sampai di sepan Rumah Raib. Ia langsung naik ke atas Dan masuk ke kamar Raib. Mama Raib sudah pergi dari tadi dan menyuruh Ali langsung masuk.
Kamar Raib.
Ali masuk dan melihat keadaan gadisnya yang kacau. Ia juga sedih melihat Raib seperti ini." Sayang.." panggil Ali pelan dan lembut.
Raib menoleh ke belakang dan membuat Ali. Ia menepuk pipinya sedikit kencang. Raib takut ini hanya Halusinasi nya saja." Ini nyata sayang. Ini Aku Ali." Ucap Ali sedikit bergetar membuat Raib langsung menubrukkan tubuhnya dan memeluk Ali.
" sshuut.. Iya sayang ini aku Ali. Jangan nangis lagi ya." Ucap Ali menenangkan Raib yang menangis di pelukannya.
Ali melepas pelukan mereka dan menangkupkan wajah Raib lalu menghapus dan mencium pelan Dahi Gadis yang selalu membuatnya bahagia.
" A-ali kamu percaya sama Aku Kan? Kita jangan marahan lagi ya?" Ucap Raib lucu yang diangguki Ali dan membuat Ali gemas.
" Iya sayang Aku ga marah lagi kok. Sekarang kamu makan ya Aku udah buatin bubur untuk kamu." Ali menuntun Raib ke ranjang milik gadisnya. Kemudian Ali mengeluarkan kotak bubur yang dibawanya dan membukanya.
" Aaaa makan dulu sayang." Ucap Ali lembut.
Raib membuka mulutnya dan menerima suapan Ali. Keheningan tercipta diantara mereka. Ali tetap menyuapi gadisnya dengan sesekali menghapus air mata di pipi Raib.
" Ali kelajutan hubungan kita bagaimana? Kamu tetap cinta sama Aku kan Li?" Tanya Raib beruntun dengan nada khawatir.
" Aku dapat beasiswa ke London sayang. Kita tunda pernikahan kita ya. Kita kejar mimpi kita dan sama sama belajar untuk lebih dewasa." Jelas Ali mengelus lembut dahi gadisnya.
" Kamu mau ninggalin Aku by?" Tanya Raib bergetar dan langsung memeluk Ali.
" Iya sayang Sementara waktu. Nanti Aku jemput kamu 4 tahun lagi ya sayang. Aku dapat beasiswa bisnis internasional. Itu mimpi Aku. Kamu tenang aja Aku akan selalu sayang dan cinta sama kamu. Kamu harus kejar mimpi kamu juga dan tunggu Aku kembali ya." Jelas Ali sambil mengusap punggung Raib yang bergetar karena menangis.
Raib menganguk dan menyetujui ucapan Ali. Ia tetap memeluk erat tubuh Ali seolah takut kehilangan. Ali melingkarkan tangannya di pinggang Raib sambil mengecup dahi Raib dan menghapus air mata gadisnya.
" Aku berangkat besok sayang. Kamu jaga diri baik baik ya. Jangan jatuh cinta sama laki laki lain kamu cuma boleh cinta sama Aku. Kamu hak paten Aku." Kata Ali panjang lebar membuat Raib sedikit tersenyum dan menganguk.
" Kamu jaga hati untuk Aku ya by. Disana pasti banyak gadis yang lebih cantik bahkan lebih bisa bersikap dewasa dibanding Aku." Ucap Raib sendu.
" Gak ada gadis yang cantik selain kamu sayang. Kamu juga jangan nakal disini. Gak boleh deket deket laki laki lain." Jawab Ali posesif.
Raib tersenyum dan meletakkan kembali kepalanya di dada bidang Ali. Tak lama Ali melepas pelukan mereka merapihkan rambut panjang Raib dan menangkup pipi Raib.
Ali mengelus pelan bibir merah muda milik Raib. Menatap dalam mata kesukaan nya.
" Boleh sayang?" Tanya Raib sambil terus mengelus bibir Raib.
Pipi Raib memerah dan menganguk. Ali mendekatkan wajahnya ke arah Raib dan menyatukan bibir mereka. Hangat dan manis. Raib menaruh tangannya di leher Ali dan mendorong pelan tengkuk Ali untuk memperdalam ciuman mereka.
Ali terus mendominasi ciuman mereka. Tanpa nafsu, Manis benar benar Ali Rasakan. Ia terus menyesap bibir merah muda Gadisnya. Tak lama Ali melepaskan ciuman mereka karena Raib hampir kehabisan nafas.
" Terima kasih sayang. Love you." Ucap Ali membuat pipi Raib memanas.
Ali mengambil tangan Raib dan memeluk tubuh gadisnya lama. Raib meletakkan kembali kepalanya di dada bidang Raib dan menikmati aroma parfum Ali yang menjadi candunya.
Tamat.
Hai semuanya ini benar Akhir ya. Gimana endingnya bahagia atau sedih? Terima kasih yang sudah menemani dan mendukung Aku. Semoga kalian selalu sehat dan bahagia.
Kira kira mau lanjutannya gak? Komen yang banyak ya.
See you and love you All
Dapat salam dari Rali.