Setelah detik Demi detik berlalu. Bel istirahat berbunyi. Semua siswa menyambutnya dengan semangat. Ada yang terlalu semangat karena sudah lapar. Ada yang sudah tidak sabar bertemu doi Dan banyak Alasan lainnya.
Raib dan Seli segera membereskan bukunya Dan langsung pergi menuju kantin karena perut mereka sudah lapar.
"kok aku di tinggal sih. " gerutu Ali kesal.
"Hehhee maaf li... Kita semangat banget, yasudah duduk." jawab Raib yang diangguki Seli
Ali yang mendengar Jawaban dari Raib hanya memalingkan Wajah, Ia masih sangat kesal melihat Raib yang bersikap ramah dengan Axel.
"Kamu kenapa sih li.. Aku Ada buat Salah yaa sama kamu. " tanya Raib yang sudah tidak bisa membendung Rasa penasaran nya lagi.
Ali tetap memasang Wajah datar Dan dingin nya. Juga tak menangapi ucapan Raib seolah itu hanya angin lalu.
Seli yang paham dengan sikap Ali yang tak biasa ini hanya terkekeh pelan. Ia bingung apakah kadar kepekaan Raib sangat minim batinya bertanya.
Raib sadar Bahwa ucapan nya hanya di anggap angin lalu oleh Ali. Raib pun menghela nafas pelan. Dan melanjutkan acara Makan nya yang ia tunda tadi.
"eeh, maaf ya aku harus ke kamar Mandi dulu nih. " ucap Seli terburu buru.
Seli pasti sengaja meninggalkan aku Dan Ali Berdua disini batin Raib tengah bersuara.
"Alii.. " panggil Raib sambil memegang lalu mengengam tangan Ali yang berada Di atas meja kantin.
Ali sedikit terkejut. Namun, ia segera mengontrol ekspresi Wajah nya agar terlihat biasa saja.
