Jungkook memasuki ruangan dimana Ma Dong-Seok yang sedang memberontak minta di lepaskan. Jungkook tersenyum miring melihat Ma Dong-Seok yang sedang menatapnya saat menyadarinya masuk ke ruangan itu.
Ma Dong-Seok mengerutkan dahinya bingung dan terkejut setelah mengingat Jungkook yang tadi tidak sengaja di temuinya di toilet Cafe tadi.
"Kamu? Kenapa kamu menyekap saya huh? Kamu siapa?" Tanya Ma Dong-Seok masih memberontak.
Jungkook melemparkan sebuah foto dimana ia masih kecil dan tersenyum juga. Ma Dong-Seok memperhatikan foto itu dan terkejut setelah kembali mengingat kembali kejadian dimana ia membunuh keluarga Jeon, kecuali Jungkook sendiri karena saat itu ia tidak menemukannya ketika menyuruh anak buah berpencar mencari Jungkook.
Entah rumah itu terlalu besar atau Jungkook yang memilki badan mungil sehingga anak buahnya tidak menemukannya.
"Ka-kamu anaknya Jeon Jonas?" Tanya Ma Dong-Seok dengan suara bergetar.
Jungkook berdehem dan masih melihat ke arah Ma Dong-Seok yang sedang mulai mengeluarkan keringatnya. "Sudah mengingatnya?" Tanya Jungkook dan menaikkan satu alisnya.
"K-kamu?"
"Kamu apa huh? Ga usah banyak omong. Setelah apa yang lo lakuin ke kedua orang tua gue terus lo ngilang gitu aja ha?" Ucap Jungkook dan wajahnya sudah merah padam.
"Harusnya dari dulu gue nyari lo tapi karna sekarang lo udah balik khusus anterin nyawa doang jadi gue terima kedatangan lo." Ucap Jungkook masih memasang wajah datarnya. "Mau ucapin kata-kata terakhir?"
Ma Dong-Seok gelagapan sendiri melihat wajah Jungkook yang sangat dingin dan datar saat menatapnya, posisinya saat ini sedang terancam dimana ia akan mati di tangan Jungkook anak dari korban yang sudah ia bunuh sejak 10 tahun lalu. Ma Dong-Seok seorang Mafia dan ia juga bisa saja keluar dari tempat ini, tapi Markas ini sudah di kelilingi oleh anak buah Jungkook dan ia juga sedang diikat dengan sangat kuat jadi kemungkinan kecil ia bisa melarikan diri.
Ma Dong-Seok terlihat menggelengkan kepalanya. "Ja-jangan lakukan itu, saya memiliki seorang anak Jeon" Ma Dong-Seok mengucapkan itu dengan bibir yang bergetar dan demi apapun ia sangat takut sekarang.
Jungkook terkekeh mendengar itu, well itu menggelikan."Punya anak? Trus lo ga mikirin bokap nyokap gue yang juga punya anak ha? Otak lo dimana? Lo ngebunuh mereka tepat di depan gue brengsek." Jungkook tidak bisa menahannya lagi dan menendang kursi itu kuat hingga kursi itu jatuh terpental ke belakang.
"Argh." Ringis Ma Dong-Seok saat tubuhnya mengenai lantai.
Jungkook menarik kursi itu lagi dan menetapkannya di tempat semula agar ia bisa lebih leluasa menyiksa mangsanya ini. Ma Dong-Seok lagi-lagi memberontak berusaha untuk melepaskan diri saat tangan Jungkook mencengkeram kuat lehernya sehingga ia susah mengambil oksigen.
"Sejak kapan lo di Korea?" Tanya Jungkook yang masih mencengkramnya.
"H-hari i-ini." Ucap Ma dong-Seok terbata-bata karena sudah bernafas.
Jungkook pun mengambil pisau yang bekas darah Raka tadi dan mengayunkannya tepat di depan wajahnya. "Ini bekas darah anak lo?" Ujar Jungkook dan tersenyum jahat.
Ma Dong-Seok terkejut bukan kepalang, apa anaknya mendapatkan siksaan atas perbuatannya kepada keluarga Jungkook?. Tidak mungkin bahkan Jungkook tidak mengetahui siapa anaknya, pikirnya.
Jungkook melepaskan cengkeramannya agar Ma Dong-Seok berbicara dan dengan senang hati Jungkook akan mendengarnya. Ma Dong-Seok menghirup udara sebanyak-banyaknya karena ia sangat butuh oksigen karena Jungkook sangat kuat mencengkram lehernya tadi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Psyhcopath (End) ✓
De TodoJungkook adalah seorang Psikopat yang menyukai Lalisa Manoban yang terkenal polos namun sedikit bar-bar. Jungkook menyukai Lisa disaat pandangan pertama dan disaat Jungkook dan teman-temannya jadi murid baru di kelasnya. Apakah Lisa menyukai Jung...