"Argh."
Jeritan demi jeritan pun terdengar saat pisau kecil nan tajam itu menyentuh pipi gadis yang sekarang tengah di ujung mautnya.
Sebut saja Soora. Soora adalah gadis yang paling di benci Jungkook karena sudah berani menyentuhnya dengan alasan ingin mendapatkan perhatian darinya, well alasan macam apa itu.
Soora seorang jalang yang menyukai Jungkook. Hei dia salah orang bukan? Dia jalang tapi menyukai Jungkook?, yang benar saja bung.
Awal mereka bertemu di sebuah club yang sering di datangi Jungkook bersama kawan-kawannya diwaktu senggangnya. Saat itu Soora menemukan Jungkook tengah keadaan mabuk tapi walaupun sedang mabuk kesadarannya masih stabil karena tidak terlalu banyak meminum minuman beralkohol itu.
Jungkook tidak menyukai minuman beralkohol itu tapi untuk pertama kalinya mencoba ia sudah menemukan sosok Soora ini.
Soora menyukai Jungkook di pandangan pertama waktu ia ingin one night stand bersama laki-laki yang sudah mengontraknya tapi ketika ingin menuju kamar ia tidak sengaja melihat presensi Jungkook yang kelewat seksi karena keringat bercucuran dimana-dimana dan baju putih yang basah akibat keringatnya dan tentu saja mencetak Abs miliknya.
Dan karena Soora menginginkan seorang Jungkook saja ia ingin Jungkook menjadi pacarnya. Gila bukan? Dan karena risih dan tak kunjung di jauhi oleh Soora, Jungkook pun murka dan saat ini ia sedang menyiksa Soora yang sudah kesakitan menahan goresan demi goresan dari pisau Jungkook yang tajam.
Jungkook memang paling benci dengan sosok Soora. Sungguh.
"Lo mau nyentuh gue, kan?" Tanya Jungkook dengan senyum yang berhasil bikin bulu kuduk Soora seketika merinding.
"Nih, gue wakilin aja dari pisau gue ini ya, soalnya gue ga mau disentuh wanita murahan kayak lo." Sarkas Jungkook.
"Lo jahat gue benci sama lo." Umpatnya dan sedikit berteriak.
Plak
Pipi soora memanas saat tangan Jungkook menampar kuat pipinya dan sudut bibirnya mengeluarkan darah.
"Jangan berani-beraninya lo teriak di depan gue sialan."
"Kenapa? Emang lo pikir lo siapa ha!" Teriaknya lagi.
Mereka berbicara tapi tangan Jungkook tentu saja tidak tinggal diam, Soora yang mengumpat dan Jungkook yang menyiksa Soora secara perlahan-lahan agar Soora menikmati akhir ajalnya, katanya.
"Gimana enak ga permainan gue?" Jungkookmerobek kaki Soora dan tentu saja Soora kehilangan banyak darah karena tidak tahan pun ia menginginkan bahwa Jungkook segera membunuhnya, ini benar-benar menyakitkan.
"Kalo lo emang mau ngebunuh gue, bunuh gue langsung ga usah nyiksa gue kayak gini."
"Maunya kayak gitu sih."
"Keparat, sialan."
Karena sudah kedua kalinya Soora mengumpat tentangnya dengan santainya Jungkook menarik pisau yang awalnya masih menancap di kaki kanannya dicabut begitu saja dan memindahkannya tepat kearah jantung Soora.
"Ah, sakit--" Erangnya kesakitan dan menangis sejadi-jadinya.
Nafas Soora memburu ia merasa akan kehilangan keseimbangan tubuhnya karena sakit yang Jungkook berikan bukanlah suatu hal yang main-main.
"Hiks, ampun." Erangnya kesekian kali.
"Ampun? Yang bener aja tuh pisau udah nancep tuh di jantung lo ga mungkin kan gue cabut, santai bentar lagi lo mati kok." Ujarnya tersenyum miring dan tanpa ada belas Kasihan di mata Jungkook.
KAMU SEDANG MEMBACA
Psyhcopath (End) ✓
De TodoJungkook adalah seorang Psikopat yang menyukai Lalisa Manoban yang terkenal polos namun sedikit bar-bar. Jungkook menyukai Lisa disaat pandangan pertama dan disaat Jungkook dan teman-temannya jadi murid baru di kelasnya. Apakah Lisa menyukai Jung...