Prom dis tu dis

969 77 6
                                    

From this...

From this ...

Saat masih SMA

Jimin mengusak rambut panjang nya dengan di sertai jeritan tertahan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jimin mengusak rambut panjang nya dengan di sertai jeritan tertahan. Kesal sekali. Jeon Jungkook itu tak pernah membiarkan ia hidup tenang sebentar saja bahkan di saat libur seperti ini.

"Kenapa, sayang?"tanya nyonya Park kala putri manis nya merengek di depan televisi.
"Jungkook, ma~"
"Kenapa dengan anak tampan itu?"tanya nyonya Park sembari duduk di sofa tepat di belakang Jimin yang duduk di karpet hangat nya.
"Menyebalkan sekali. Ganggu ganggu Jimin"
"Ganggu kenapa?"
"Ya banyak. Minta contekan PR, ambil jepit rambut Jimin, kalau berangkat pagi pasti teman sebangku Jimin di usir. Usil sekali"

Nyonya Park tersenyum lembut, jemari lentik itu mengusap surai panjang sang putri tunggal nya dengan sayang.

"Jahil sekali ya?"
"Iya"
"Tapi mungkin itu cara Jungkook ingin memberi perhatian dan berteman dengan Jimin. Jangan marah dulu"
"Tapi kan caranya tidak boleh begitu, ma"
"Bisa jadi Jungkook tidak tau cara yang benar. Jimin harus jadi teman yang baik dan bantu Jungkook juga"

Jimin mendongak menatap wajah ayu sang ibu yang masih setia tersenyum padanya.

"Begitu ya?"
"Iya. Tidak semua orang pandai mengekspresikan dirinya. Mungkin Jungkook salah satunya, jadi jangan di nilai buruk dulu. Niatnya belum tentu jelek"

"Sudah ada kan? Tidak akan aku ambil, Ji

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Sudah ada kan? Tidak akan aku ambil, Ji. Aku tidak suka warna merah muda tau"ujar Jungkook yang sudah berdiri di belakang bangku Jimin.

Dengan cepat Jimin menoleh kan kepala nya. Tak ketinggalan tatapan yang ia buat setajam mungkin agar terlihat galak. Bukan nya takut, Jungkook justru menahan gemas karna semburat merah samar di wajah manis Jimin.

"Maaf ya"
"Besok tidak boleh lagi ya? Jangan nakal, Jungkook"ingat Jimin masih dengan wajah galak nya.
"Iya. Tadi hanya bercanda"
"Kalau bercanda itu dua-duanya tertawa, besok kalau bercanda aku juga harus ikut tertawa"
"Tapi kan aku juga tidak tertawa"kata Jungkook.

Tatapan Jimin tiba-tiba menjadi kembali polos.

"Eh iya ya?"

Rasanya ingin sekali Jungkook tertawa keras karna wajah polos Jimin yang sedang ia kerjai ini tapi jangan nanti marah.

BTS fanfic 😍Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang