Break up - Vmin

1.4K 112 3
                                    

Pernah melihat orang jatuh cinta sampai seperti bodoh pada seseorang? Hingga rela merasakan sakit berulang kali? Yang terus berdiri tegap dan tersenyum meski di sakiti ratusan kali? Yang bertahan meski tau bukan dia satu-satunya? Pernah? Jika belum maka kalian belum mengenal seorang Park Jimin. Gadis cantik yang memiliki tubuh mungil itulah si manusia bodoh disini.

"3 tahun, Ji. 3 tahun"
"Berisik, Sinbi"

Gadis bernama Sinbi itu berdecak kesal, selalu begini jika ia sudah membahas perasaan Jimin pada lelaki Kim tak tau diri itu. Rasanya ingin Sinbi musnahkan saja. Ya lelaki itu. Ya perasaan Jimin.

"Jimin"

Jimin mendongak, tersenyum saat melihat kesayangan nya sudah berdiri di depan pintu kelasnya. Sepertinya kelas lelaki nya itu juga sudah selesai.

"Kelas mu sudah selesai?"tanya Jimin sumringah setelah lelaki itu di depan meja nya.
"Sudah, sayang. Jadi jalan-jalan?"
"Jadi, Tae!"
"Auh manis nya, cantik ku ini. Ayo pergi sekarang"

Jimin mengangguk semangat, menoleh ke arah Sinbi yang kini menatap tak suka pada tautan tangan Jimin dan Taehyung.

"Kami pergi dulu ya, sampai jumpa besok, Sinbi"pamit Jimin.
"Eum, hati-hati dengan hati mu"pesan Sinbi pada Jimin namun manik matanya menatap tajam pada Taehyung.

Jimin mendelik pada Sinbi lalu menyeret Taehyung keluar kelas sedangkan Taehyung menatap Sinbi dengan tatapan menggoda di tambah kerlingan mata nya.

"Lelaki sialan"desis Sinbi.
.
.
.
"Apa benar kemarin kau pergi dengan Irene?"tanya Jimin lirih saat keduanya sedang duduk santai di kedai ice cream langganan Jimin.
"Siapa yang bilang?"
"Teman ku"
"Sinbi?"
"Bukan"
"Setauku teman dekat mu hanya Sinbi"kata Taehyung.
"Kau masih belum mengenal ku dengan baik, Tae. Aku punya banyak teman. Hanya Sinbi yang selalu kau lihat karna kami mengambil jurusan dan kelas yang sama"terang Jimin, hati nya sedikit merasakan perih kala menyadari jika lelaki di hadapan nya ini sama sekali tidak mengenal nya, lain dengan Jimin yang sangat amat baik mengenal Taehyung.
"Ohh"
"Jadi benar?"tanya Jimin lagi.
"Ini bukan wilayah mu, Jimin. Kau tidak berhak bertanya dan tau dengan siapa dan kemana aku pergi. Kau paham kan?"

Jimin mendesah pasrah dan hanya bisa menganggukkan kepalanya setuju. Dia memang tidak berhak marah. Taehyung bukan kekasih nya, hanya Jimin yang cinta. Taehyung tidak. Hanya Jimin yang ingin dekat. Taehyung tidak. Hanya Jimin yang menginginkan. Taehyung tidak.

"Kau mau tambah ice cream lagi?"tanya Taehyung, suaranya sudah berubah lembut ditambah dengan usapan pelan pada kepala Jimin.

Jimin? Luluh. Lagi. Tentu saja. Dia cinta Taehyung.

"Apa boleh?"tanya Jimin.
"Boleh, sayang"
"Aku mau pesan yang blueberry"
"Eum, cepat pesan. Aku tunggu disini"

Jimin berdiri, berjalan ke arah kasir lagi namun belum sampai disana, sebuah tangan menepuk bahu sempit nya.

"Chim"

Jimin menoleh, mata nya melebar dan senyum nya mengembang.

"Oppa!!!"seru Jimin heboh lalu memeluk tubuh tinggi yang bersedia menunduk untuk ia peluk itu. Beberapa pengunjung terlihat memperhatikan keduanya dengan tatapan bingung dan gemas. Jimin benar-benar terlihat sangat kecil di samping lelaki berlesung pipit itu.
"Apa kabar, Chim?"tanya lelaki bernama Namjoon itu.
"Baik, baik sekali. Oppa kapan pulang? Jimin sering kemari tapi hanya bertemu paman dan bibi saja"celoteh Jimin.
"Baru 2 hari yang lalu, Chim. Ayah dan ibu sering menceritakan mu juga. Kau tambah cantik saja, sudah punya kekasih? Kenapa kau tidak tambah tinggi?"

Jimin memukul lengan Namjoon main-main dengan wajah kesal nya. Menggemaskan.

Greb

BTS fanfic 😍Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang