Aku jatuh cinta sosok cantik itu. Pada wajah manis yang selalu ceria. Pada mata sipit yang selalu melengkung indah saat pemiliknya tersenyum. Pada bibir tebal yang selalu mengalunkan kalimat lembut serta nyanyian merdu. Pada bahu sempit yang terlihat sangat pas. Pada jari mungil yang menggemaskan. Pada tubuh mungil yang ku rasa akan sangat pas dalam pelukan ku. Pada tinggi yang tak seberapa sehingga akan membuat ku mampu mencium pucuk kepalanya jika suatu saat aku memeluk nya. Pada kaki kecil yang benar-benar membuat ku gemas. Aku jatuh cinta pada semuanya. Aku jatuh pada gadis Park yang aku temui tanpa sengaja di perpustakaan kota. Si mungil pemilik senyum cantik, Park Jimin.
.
.
.Senyum nya
Brukk
"Oh tidak lagi. Maaf, maafkan saya"
Jungkook mendongak, menatap gadis mungil yang baru saja menabrak nya dengan beberapa buku mereka yang terjatuh.
"Sekali lagi maaf, saya terlalu terburu-buru. Maafkan saya"sesal gadis mungil itu.
Jungkook masih belum beranjak, kesadaran nya kembali hadir kala gadis itu memunguti buku mereka berdua.
"Anda baik-baik saja?"tanya Jungkook.
Gadis itu menatap tepat pada mata Jungkook lalu tersenyum dengan manisnya yang seketika mampu menghentikan pergerakan Jungkook.
"Ya, maaf ya. Saya benar-benar tidak sengaja"
"Ah tak apa"balas Jungkook.
"Mari saya bantu"Jungkook terkekeh kala jari-jari mungil itu berada di depan wajah nya, bermaksud membantu Jungkook berdiri. Dengan senang hati Jungkook menyambut uluran tangan mungil itu meskipun tak sepenuhnya menumpukan diri, mereka berdua bisa saja jatuh bersama.
"Terima kasih"ucap Jungkook.
"Sama-sama"
"Ya Park Jimin!"
"Ooo? Tae!"
"Kemari!"
"Eum, sekali lagi maaf ya? Saya permisi, selamat siang"Gadis itu berlari kecil ke arah seorang namja setelah membungkuk sesaat pada Jungkook.
"Jadi namanya Park Jimin"gumam Jungkook lalu beranjak pulang.
.
.
.
Suara merdu nyaJungkook menatap tumpukan buku yang beberapa hari lalu ia pinjam dari perpustakaan kota. Bukan untuk dirinya, tapi untuk kakak sepupunya yang memiliki kepintaran di luar normal. Orang lain sering menyebutnya dengan genius.
"Dimana?"
"Ah hyung! Jangan mengagetkan ku!"protes Jungkook kesal.Yang di bentak hanya terkekeh, merasa menang.
"Jadi dimana bukunya, Jeon Jungkook?"
"Apa Namjoon hyung tidak liat yang di atas meja itu?"sindir Jungkook masih kesal.
"Ah jadi ini? Sudah semuanya?"
"Sudah"
"Huh?"
"Ada apa?"tanya Jungkook saat mendengar suara hyung nya.
"Ada buku catatan sekolah, namanya Park Jimin. Teman mu?"Jungkook segera bangkit, mengambil buku dari tangan Namjoon lalu membuka nya. Benar-benar ada nama Park Jimin disana. Kasihan, gadis itu pasti mencarinya.
"Jungkook? Dengar hyung? Itu milik teman mu?"ulang Namjoon.
"Iya"jawab Jungkook mantab.
"Bohong. Kau sudah kuliah, tidak ada pelajaran seni tari di jurusan multimedia seperti mu, bocah. Kau pikir aku bodoh?"olok Namjoon sembari keluar dari kamar Jungkook dengan buku di tangan nya.
"Dasar hyung menyebalkan!"
"Kembalikan bukunya, sayang. Siapa tau dia mencari nya"goda Namjoon.Awalnya Jungkook kesal, namun saat memikirkan ia memiliki kesempatan lagi untuk bertemu dengan Jimin, maka namja itu segera beranjak.
"Mau kemana, sayang?"tanya nyonya Jeon saat melihat putranya terburu-buru.
"Menjemput calon masa depan, bu"
KAMU SEDANG MEMBACA
BTS fanfic 😍
ФанфикBerisi short fic couple bangtan favorit 😘😘 tolong siapapun jangan protes saat tau jika ini ff GS, karna aku hanya bisa membuat GS 😂😂😂 Don't like, don't read ☺ Jadilah pembaca yang cerdas ya, cantik 😍😍😍