Jimin masih sibuk dengan ponselnya kala samar-samar ia mendengar suara suaminya yang sejak tadi ia tunggu di lobby kantor. Yeoja itu menoleh, rasa senang yang awalnya mendominasi karna akan segera bertemu sang suami berubah keruh seketika saat mendapati suaminya sedang berbincang dengan salah seorang rekan kerjanya, ah tunggu harus di perjelas. Rekan kerja, teman masa sekolah dan mantan kekasih masa kuliah. Lengkap kan? Jadi apa Jimin sudah boleh cemburu sekarang?
"Jeon Jungkook!"panggil Jimin kesal saat ia melihat tangan Lisa -yeoja yang ia maksud tadi- hendak memegang wajah suaminya.
Lisa terkejut saat mendapati Jimin berdiri tak jauh di belakang Jungkook, dan Jungkook lebih terkejut lagi karna melihat istrinya kini tengah menatapnya dengan mata berkaca-kaca.
"Lisa, aku harus pulang. Selamat malam"pamit Jungkook.
"Huh? Oh ya, selamat malam"balas Lisa.Sialan! Ku pikir aku bisa membawa Jungkook makan malam hari ini- tidak perlu di perjelas siapa yang membatin, benar? 😉
"Sayang, sayang, jangan menangis dulu. Aku bisa jelaskan, cup cup cup. Sini, sini, aku minta maaf ya, maaf"cerocos Jungkook seraya membawa Jimin masuk dalam pelukannya di tambah usapan di kepala sang istri.
"Tapi aku liat sendiri, hiks, mau di hiks, di jelaskan bagaimana?"tanya Jimin sesenggukan.
"Aku jelaskan, sayang. Aku jelaskan. Sekarang kita pulang dulu ya?"Jimin tak menjawab namun yeoja itu pasrah saat suami tampan nya menuntunnya untuk segera memasuki mobil mereka. Beruntung karna jam sudah menunjukkan pukul 10 dan hanya beberapa karyawan yang ikut lembur seperti Jungkook yang tidak lain adalah penerus perusahaan Jeon corps, jadi tak perlu malu karna drama konyol keluarga Jeon ini.
"Kau naik apa kesini?"tanya Jungkook.
"Di antar Namjoon oppa"jawab Jimin singkat.
"Ada apa, sayang? Biasanya menunggu di rumah"
"Mengajakmu makan malam"
"Oh? Kau belum makan?"
"Eum, menjaga Taetae tadi"
"Si monster kecil itu. Apa Namjoon hyung dan Jin noona repot?"tanya Jungkook saat mendengar nama keponakan nya yang baru berusia 5 tahun itu.
"Sedikit"Jungkook menghela nafas. Jiminnya marah. Sudah jelas. Akan susah membujuk princess nya jika sudah marah seperti ini, terlebih jika penyebab nya adalah Lisa.
"Jadi, mau makan apa sayang?"tanya Jungkook.
"Tidak jadi lapar"
"Lalu?"
"Pulang saja"
"Kau yakin?"tanya Jungkook lagi.
"Hm"Jimin menaikkan kakinya ke atas bangkunya lalu memeluk lututnya dengan badan yang ia hadapkan pada jendela seluruh nya. Memberikan punggung nya pada Jungkook. Tidak ingin melihat Jungkook dulu, takut menangis lagi.
Jungkook yang tidak ingin terus diam akhirnya memilih menepikan mobilnya lalu berhenti sebelum mengusap kepala Jimin pelan.
"Maafkan aku ya, sayang"ucap Jungkook.
Jimin tidak menjawab, yeoja itu bahkan tidak berbalik.
"Lisa tadi ingin mengajakku makan malam karna minggu besok ia akan pindah tugas ke Hongkong. Tapi aku menolak, sungguh. Dan aku juga tak tau jika ia bermaksud menyentuhku"terang Jungkook.
"Hm"
"Kita sudah 2 tahun menikah, aku tidak mau membuatmu selalu menangis karna Lisa. Harusnya aku menghindari nya, maafkan aku"
"Tak apa"jawab Jimin, masih belum merubah posisi duduknya.
"Aku bukan suami yang baik, maafkan aku. Kau selalu sedih karna aku, maaf"sesal Jungkook.Jimin yang mendengar suara suaminya melemah dan penuh dengan penyesalan itu pun luluh. Suaminya jarang mengeluarkan nada suara selemah ini. Jarang sekali. Yeoja itu berbalik, menatap suaminya yang kini tersenyum lemah dengan mata sayu. Kasihan. Suaminya baru selesai dari kerja lemburnya dan Jimin malah menambah beban nya. Jimin jadi merasa bersalah.
"Maafkan aku, yang kekanakan itu aku"balas Jimin lirih.
"Tidak, sayang. Aku mengerti"Jimin beringsut maju lalu memeluk tubuh tegap suaminya yang kemudian kembali membuat nya menangis karna Jungkook tidak marah, malah mengusap punggung nya lembut.
KAMU SEDANG MEMBACA
BTS fanfic 😍
FanfictionBerisi short fic couple bangtan favorit 😘😘 tolong siapapun jangan protes saat tau jika ini ff GS, karna aku hanya bisa membuat GS 😂😂😂 Don't like, don't read ☺ Jadilah pembaca yang cerdas ya, cantik 😍😍😍