Sorry - Namjin - Taejin

1.9K 118 0
                                    

"Sialan! Karna kau! Aku harus menjalani kehidupan pernikahan sialan ini!"
"Maaf hiks maafkan aku"
"Berhenti menangis, sialan! Kau semakin membuat ku muak!"

Seokjin meringkuk di atas ranjang, kakinya ia tekuk lalu ia peluk. Perasaan takut tengah menguasai nya saat ini. Namja yang baru 9 jam resmi menjadi suaminya itu tengah mengamuk di kamar mereka. Baru 20 menit mereka sampai di rumah baru mereka dan inilah yang Seokjin dapatkan. Bentakan dan cacian.

"Jika kau berani mengadukan ini pada orang tua kita, jangan harap kau bisa lepas dariku. Akan ku buat hidupmu lebih menderita dari ini. Ingat itu"ancam Namjoon sebelum membanting pintu kamar dari luar.

Hening.

Ah tidak, ada suara di dalam kamar. Isakan kecil yang terdengar memilukan dari bibir tebal Seokjin. Menyedihkan. Ya, itulah keadaan Seokjin sekarang bahkan beberapa hari lalu sebelum pernikahan ini berlangsung.

"Kau itu anak bungsu, menurut saja dan jangan lagi menyusahkan ayah dan ibu"ucap ibu Seokjin.
"Jangan buat malu keluarga kita, Jinnie. Terima saja lamaran keluarga Kim itu. Perusahaan kita akan semakin besar"kata ayah Seokjin.
"Aku hanya berharap kau tidak menderita hidup dengan Namjoon yang terkenal bebas itu"ini ucapan oppa Seokjin, entah sebuah sindiran atau doa yang pasti Seokjin tidak sanggup membalasnya.

Hanya satu orang yang memberikan kata-kata menenangkan untuk Seokjin sejauh ini.

"Aku bahagia untukmu, hiduplah dengan baik. Aku harap kau selalu di kelilingi kebahagiaan. Seokjin-ah, kau tau aku mencintaimu kan? Kau bisa berlari ke arahku jika suami mu menyakiti mu"

Tangis Seokjin semakin deras saat mengingat kata-kata Taehyung yang terdengar putus asa namun masih berusaha baik-baik saja di hadapannya.

"Tae hiks hiks, tolong aku hiks"isak Seokjin.
.
.
.
"Ooooooooouuuuuuu~ tuan Kim yang baru saja menikah sudah datang! Ada apa ini? Kenapa malah bermain ke club? Bukankah malam ini malam pertamamu?"goda Hoseok saat menyambut kedatangan Namjoon di club miliknya.
"Berisik. Aku muak melihat gadis itu"balas Namjoon.
"Muak? Gadis secantik itu kau bilang membuatmu muak? Ada apa dengan pengelihatan mu?"tanya Hoseok heran.
"Jika kau muak, kau bisa berikan padaku. Kau mau tukar dengan apa? Mobil? Rumah?"tawar Yoongi yang sejak tadi diam.

Namjoon menatap Yoongi dengan satu alisnya terangkat. Heran.

"Hyung? Kau serius?"tanya Namjoon.
"Aku? Tentu. Apa kau tak serius?"tantang Yoongi.
"Maksudmu?"
"Berikan istrimu untukku, aku menyukai nya"jawab Yoongi tegas.
"Hei, hei, hei. Kalian ini kenapa? Seokjin itu manusia, dan hey! Itu istri Namjoon! Bukan wanita penghibur!"seru Hoseok sedikit marah. Mau bagaimana pun Hoseok mengenal Seokjin sejak SMA, gadis itu sangat baik dan sopan. Mana tega Hoseok melihat gadis itu di permainkan?

Yoongi hanya menatap Hosoek lalu menyuruh namja Jung itu untuk diam.

"Hyung bisa memberiku apa?"tanya Namjoon.
"Kau mau apa? Aku bisa berikan apapun"balas Yoongi.
"Hyung mau membayar semahal itu? Hanya untuk seorang gadis memuakkan seperti Seokjin?"tanya Namjoon dengan wajah tak percaya.
"Ya"
"Kenapa?"
"Itu urusanku, sekarang katakan apa yang kau mau"

Namjoon terdiam sejenak, memikirkan apa yang ingin ia minta dan memikirkan jika nanti Seokjin di ambil Yoongi.

"Tapi statusnya istriku, hyung"ucap Namjoon.
"Memang kenapa?"
"Bagaimana jika orang tua kami bertanya?"tanya Namjoon.
"Namjoon yang ku kenal adalah anak pembangkang yang bisa menutupi semua masalah. Benar?"

Hoseok mengusap wajahnya kasar, pembicaraan kedua temannya itu semakin lama semakin serius dan semakin membahayakan Seokjin.

"Rumah dengan studio ku sendiri. Biarkan aku yang mendisain semuanya dan jangan sampai siapapun tau tentang rumah itu. Sanggup, hyung?"
"Kau akan mendapatkan nya"jawab Yoongi tegas.
"Hyung?! Sungguh?! Jangan bercanda!"seru Hoseok.
"Apa situasi sekarang bisa untuk bercanda?"tanya Yoongi.
"Tidak"
"Kau tau dengan jelas jawabannya"

BTS fanfic 😍Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang