Our diamond, Jiminie

1.7K 119 9
                                    

Jimin itu nakal, bandel, badung, usil dan istilah lain nya. Sungguh, meskipun dia seorang perempuan tapi si manis yang baru berumur 4 tahun itu benar-benar hyper aktif. Dan yang lebih membuat sang ibu pusing adalah, si gadis kecil itu menolak bermain dan anak perempuan.

"Astaga, pusing sekali aku"
"Ada apa, sayang?"tanya Namjoon saat melihat istri nya mengeluh di depan mesin cuci.
"Coba lihat baju Jiminie. Kotor sekali, Joonie. Tadi dia bermain tanah lalu dengan cerdas nya, anak mu membawa seember air yang membuat noda di baju putih nya"keluh Seokjin menahan gemas.

Terkekeh. Perlahan Namjoon merengkuh tubuh ramping istrinya dari belakang lalu mencuri kecupan di pipi gembil yang perempuan itu turunkan pada sang putri.

"Sabar, sayang. Sabar"
"Heran sekali aku, kau dulu kecilnya senakal apa sih? Kenapa Jiminie ku bisa se usil ini"
"Ayo coba ingat-ingat lagi, kau dulu waktu kecil nakal tidak?"
"Ya mana ingat"
"Coba nanti tanya mama. Kalau aku sih penurut sejak kecil"ucap Namjoon geli.
"Apa iya mirip aku?"gumam Seokjin.
"Kita tanya setelah sampai rumah mama nanti. Ayo selesaikan cucian nya ibu, nanti kita kemalaman"

Seperti baru diingatkan. Benar. Rencana nya sore ini keluarga kecil mereka akan menginap di rumah orang tua Seokjin karna bulan lalu sudah menginap di rumah orang tua Namjoon.

"Sayang, tolong periksa Jiminie ya? Harus nya sekarang sudah bangun karna sudah jam setengah 4"pinta Seokjin saat suami nya hendak meninggalkan ruang cuci.
"Di mandikan sekalian, sayang?"
"Boleh, tapi tidak ada berendam dan main air ya? Hari ini sudah cukup main basah-basahan"ingat Seokjin.
"Iya, ibu cantik ku"
.
.
.
"Tapi nanti main kembang api nya jadi kan, bu? Tadi ibu sudah janji. Tidak boleh bohong ya? Nanti dosa. Jiminie tidak mau ibu dosa"

Seokjin memutar mata nya malas. Putri kecil nya itu benar-benar pintar bicara, mencari alasan dan cerdas. Mirip seseorang yang sekarang sedang menyetir di samping nya.

"Iya, sayang. Ibu sudah siapkan kembang api nya"jawab Seokjin.
"Ibu"panggil si kecil lagi.
"Apa, Jiminie nya ibu?"tanya Seokjin sembari menghadap ke bangku belakang, Jimin duduk tenang di baby seat nya sembari tersenyum lucu.
"Terima kasih ya, Jiminie sayang ibu"

Manis. Memang anak Seokjin dan Namjoon itu paling bisa membuat orang sayang padanya. Di tatap sepolos ini oleh anak nya saja Seokjin langsung luluh.

"Sama-sama, sayang"
"Ayah"
"Yes, princess?"sahut Namjoon yang akhirnya bersuara.
"Bilang terima kasih pada ibu juga, kan ayah sudah di buatkan kopi tadi"titah Jimin.
"Baiklah. Terima kasih ya, ibu. Ayah sayang ibu"

Seokjin tertawa. Kadang putri nya bisa menjadi sangat menggemaskan seperti ini.

"Sama-sama, ayah"

Beberapa menit kemudian tak lagi terdengar suara dari kursi belakang. Dan benar saja, saat Seokjin menengok, si gembil lucu nya itu sudah terlelap dengan memeluk boneka anak singa nya. Lengkap dengan bibir nya menganga seperti sang ayah.

"Tidur?"tanya Namjoon berbisik.
"Iya. Lelap. Mulutnya sudah terbuka"jawab Seokjin lalu keduanya terkekeh.
"Jadi ingat malam saat kita tau kau hamil"gumam Namjoon.
"Kau tak berhenti berteriak di jalanan sepulang dari dokter. Kau pikir aku sakit karna terlihat pucat selama beberapa hari. Iya kan?"
"Kita sudah menunggu Jimin selama 2 tahun, pantas kan kalau aku senang sekali?"
"Iya, pantas"jawab Seokjin lirih.

Jemari besar itu menggenggam jemari lentik Seokjin, ia beri usapan lembut lalu di susul kecupan singkat di punggung tangan.

"Kita sudah pernah kehilangan calon anak kita dulu, jadi aku sangat bahagia di beri kepercayaan untuk menjaga Jimin kita"ujar Namjoon.
"Aku juga bahagia sekali. Kalau saja saat itu aku tidak jatuh dari tangga-"
"Hei, bukan salah mu. Sudah takdir, tak apa. Yang paling penting sekarang adalah sudah ada Jiminie dan kita harus menjaganya dengan baik"
"Si anak nakal kesayangan ibu"kata Seokjin sebelum terkekeh geli.
"Princess ayah yang tidak mau memakai gaun princess"tambah Namjoon.
"Pipi gembil yang masih menangis karna takut gelap"
"Anak mungil yang sering bertengkar dengan anak laki-laki"

BTS fanfic 😍Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang