Milikku - Kookmin

2K 140 9
                                    

"Mau kemana lagi kau?"

Langkah Jimin mendadak terhenti kala suara Taehyung menyapa telinga nya, terdengar marah dengan suara yang sangat berat.

"Aku.. Eumm, toilet. Ya, aku harus ke toilet"jawab Jimin gugup.
"Kau bohong"
"Tidak, Ta-"
"Aku mengenalmu sejak kita masih memakai popok"sela Taehyung tanpa ekspresi.
"Sebentar saja, Tae"pinta Jimin dengan wajah memelasnya.
"Menemui namja berengsek itu kan?"
"Tae~"
"Terserah. Aku pulang"

Jimin menatap punggung Taehyung dengan wajah memelas. Tapi mau bagaimana lagi, Jimin benar-benar ingin menemui pujaan nya yang sudah 3 tahun ini ia sukai. Namja dingin pemain basket yang sangat introvert. Jeon Jungkook. Ah, mengingat namanya saja sudah membuat Jimin berdebar.

"Maafkan Jimin ya, Tae. Sebentar saja"cicit Jimin lalu pergi berlari menuju lapangan basket indoor.

Langkah kaki berhenti tepat di depan pintu lapangan indoor. Sepertinya latihan sudah hampir selesai, tidak banyak orang lagi disana.

"Apa Jungkook masih disini?"gumam Jimin sembari memeluk erat botol minuman yang tadi sempat ia beli.
"Jimin?"

Gadis Park itu menoleh, lalu menunduk memberi hormat pada sunbae nya.

"Baekhyun eonnie~"
"Menunggu Jungkook ya?"goda Baekhyun.
"Ah tidak, hanya lewat"
"Dengan membawa air minum yang masih disegel? Jimin ku tidak pandai berbohong"

Jimin hanya tersenyum kaku, ia lupa jika yeoja di hadapannya ini adalah yang paling mengerti dia setelah adik yeoja itu, Taehyung. Ya kakak beradik itu memang pandai membaca Jimin.

"Masuklah, Jungkook masih disana. Yang lain sudah pulang"terang Baekhyun.

Jimin sedikit mengintip dan mendapati Jungkook yang memang sudah sendiri.

"Eonnie pulang ya? Sepupu mu sudah menjemput"pamit Baekhyun.
"Hati-hati, eonnie. Titip salam untuk Channie oppa"
"Eummmm~"

Jimin mengatur nafasnya sebelum melangkah mendekati namja yang masih sibuk dengan bola basketnya.

"J.. Jungkook"panggil Jimin.

Namja yang di maksud menoleh lalu kembali sibuk dengan bola basket di tangannya.

"Kau tidak pulang?"tanya Jimin.
"Kau lihat aku masih disini kan?"
"Eum, aku membawakan minum"
"Aku sudah punya sendiri"
"Handuk?"
"Aku juga sudah punya. Pulang lah"

Jimin meringis kala mendengar pengusiran yang meskipun sudah sering ia dengar tapi masih saja terasa menyakitkan.

"Kau ini kenapa? Berhenti mengikuti ku, aku muak"ucap Jungkook kesal.
"A.. Aku"
"Aku tidak menyukai mu, tidak akan bisa. Sekarang pulang dan berhenti membuntuti ku seperti yeoja murahan"

Deg

Yeoja murahan? - PJM.

"Ah ternyata aku hanya seperti yeoja murahan di matamu? Maafkan aku"kata Jimin dengan wajah tersenyum yang justru terlihat menyakitkan.

Jungkook terkejut. Dengan ekspresi yang Jimin berikan dan dengan kata-kata kasar yang tanpa sadar ia lontarkan.

"Aku akan berhenti, maaf jika yeoja murahan ini membuat mu muak"ucap Jimin lalu beranjak, membawa serta handuk kecil dan air mineral dalam pelukannya.

Hatinya sakit. Sangat. Belum pernah Jungkook mengatakan hal sekasar tadi, di tambah raut wajah mengerikan yang membuat Jimin tidak nyaman.

"Berhenti, Jimin. Kau u tidak di harapkan. Jangan menangis. Kau itu kuat"gumam Jimin pada dirinya sendiri.

BTS fanfic 😍Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang