BF - Vhope

1.2K 92 2
                                    

"Hoseok-ah, aku ada latihan basket nanti. Kau mau menunggu atau pulang sendiri?"tanya Taehyung yang sudah berdiri di depan pintu kelas Hoseok.
"Kapan datangnya anak itu?"gumam Hoseok.
"Saat kau sedang membereskan buku mu tadi"jawab Jimin.
"Pantas saja"
"Hei! Kim Hoseok! Jawab aku dulu"rengek Taehyung.

Beberapa murid yang masih ada di dalam kelas terlihat menggoda Hoseok dan Taehyung di selingi siulan termasuk Jimin.

"Aku ini Jung!"omel Hoseok.
"Nanti juga ku ganti menjadi Kim"bisik Taehyung lirih.

Hoseok berjalan ke arah pintu lalu berdiri di depan Taehyung yang memberinya senyum kotak yang demi apapun terlihat sangat tampan.

"Pulang sendiri saja"jawab Hoseok dengan wajah kesalnya.
"Di tunggu saja, Seokie"potong Jimin.
"Tidak ah"
"Menemani ku juga. Jungkook juga harus rapat OSIS nanti"rengek Jimin.

Pukk

Jimin menoleh saat kepalanya di tepuk lembut. Senyum nya mengembang saat melihat kekasihnya berdiri di depannya dengan senyum menawan.

"Suamiku datang!"seru Jimin.
"Ayo makan, sayang"ajak Jungkook.
"Pokoknya kau tunggu Taehyung latihan ya? Aku temani. Cepat ke kantin"pamit Jimin.
"Selesaikan urusan rumah tangga kalian dengan cepat. Istirahat hanya sebentar"goda Jungkook sebelum menggandeng Jimin pergi ke arah kantin.
"Suami apanya, dasar bocah. Lagipula dia yang ku temani, bukan sebaliknya"gerutu Hoseok.

Taehyung mencubit pipi kiri Hoseok gemas. Kalian harus lihat bagaimana lucunya Hoseok saat menggerutu, menggemaskan sekali.

"Sakit!"
"Jadi tunggu aku ya? Kita pulang bersama nanti"
"Iya"
"Yasudah, ayo ke kantin"
.
.
.
Jimin menyodorkan air minum pada Hoseok saat keduanya tengah duduk di koridor kelas mereka yang berada di depan lapangan. Melihat Taehyung dan anggota klub basket yang lain berlatih.

Tiba-tiba manik mata Hoseok menangkap sesosok yang tak asing bagi mereka terlebih bagi gadis di sampingnya ini.

"Ji"
"Hm?"
"Yoongi sunbae"

Jimin menatap lapangan dengan seksama lalu tersenyum kecut saat melihat namja yang di maksud oleh Hoseok.

"Kenapa dia sering kemari? Sudah lulus 2 tahun lalu tapi masih seperti murid disini"gumam Hoseok.
"Dia kan melatih anak basket"jawab Jimin.
"Kalian, masih berkomunikasi?"tanya Hoseok ragu.
"Tidak. Untuk apa?"

Perlu kalian tau, Jimin dan Yoongi sempat hampir menjalin hubungan dulu. Saat Jimin berada di kelas 1 dan Yoongi di tingkat akhirnya. Semua murid sudah tau mereka dekat, bahkan beberapa murid mengira keduanya sudah menjadi pasangan kekasih.

Tapi semuanya berubah setelah Jimin tau jika Yoongi juga menyimpan hati pada yeoja lain, teman sekelas Jimin. Keduanya pergi bersama lalu bertemu Jimin dan yah tertebak kan? Hubungan keduanya merenggang dan jauh. Yoongi berusaha memperbaiki tapi Jimin menolak karn sudah merasa terluka. Dan Jungkook yang notabenenya sahabat Jimin ternyata menjadi penyembuh serta pendamping Jimin sekarang. Lucu sekali kan? Sahabat menjadi cinta.

"Hoseok-ah"panggil Jimin lirih.
"Ya?"
"Aku hanya ingin memberi tau ini padamu. Memang tidak banyak sahabat yang menjadi cinta dan bertahan lama. Tapi kurasa, kau dan Taehyung termasuk golongan langka itu"
"Seperti kau dan Jungkook?"tanya Hoseok.
"Bisa jadi"
"Aku tidak suka padanya"
"Jangan membohongi ku, aku lebih tau hal ini daripada kau"balas Jimin.
"Maksudmu?"
"Kau tidak suka tapi marah saat Irene mengajaknya pulang bersama"
"Itu karna aku jadi tidak bisa menumpang"
"Taehyung membawa mobil, kau tetap bisa ikut kan?"
"Tapi ada Irene"
"Lalu?"
"Ya, tidak enak saja"
"Tidak enak atau tidak suka?"goda Jimin.
"Dia tidak suka aku"ucap Hoseok mencari alasan.
"Siapa yang bilang?"
"Aku kan?"
"Kalau tidak suka kenapa dia marah saat kau pergi bersama Namjoon minggu kemarin? Kenapa harus mendiamkan mu berhari-hari hanya karna kau berbohong? Kau pikir itu masuk akal?"

Hoseok diam, apa yang di katakan Jimin memang tidak salah. Tapi apa Taehyung dan dia juga semacam Jungkook dan Jimin? Tidak mungkin kan?

"Dengar ya, cepat perjelas sebelum menyesal. Taehyung mu itu tampan meskipun tidak setampan Kookie ku"
"Cih, masih saja membawa Jungkook"
"Dia kan suamiku"
"Menggelikan sekali, Ji! Berhenti memanggilnya suami!"protes Jimin.
"Ih suka-suka ku. Urusi hubungan mu dan Taehyung dulu dengan benar baru komentari aku"
"Hubungan apa?"
"Masih tidak mau mengaku. Taehyung itu incaran para hoobae cantik. Kau tau kan?"
"Ya. Tau"

Tiba-tiba Hoseok teringat wajah para hoobae yang sering berusaha mendekati Taehyung lewat dirinya. Memang tidak ada yang jelek. Dan entah mengapa seketika Hoseok merasa resah karna itu.

"Jangan sampai kau menyesal di akhir"bisik Jimin.
"Seperti kau dulu?"sindir Hoseok lalu tertawa.
"Jung Hoseok kurang ajar!"
.
.
.
"Kita mau kemana lagi?"tanya Taehyung setelah seharian menemani Hoseok berjalan-jalan.

Hari ini mereka libur. Dan agenda wajib mereka sejak lama adalah pergi bermain seharian, seperti sekarang ini.

"Aku lapar tapi lelah tapi mengantuk"jawab Hoseok.
"Lalu mau makan dulu atau istirahat dulu atau tidur dulu?"canda Taehyung.

Hoseok tertawa lalu menarik Taehyung agar duduk di bangku taman terdekat.

"Taehyung-ah"
"Hm?"
"Kau dan Irene dekat ya"cicit Hoseok.
"Tidak sedekat denganmu"
"Kalian tidak ada niat pergi bersama?"
"Kan aku sudah pergi dengan mu"
"Tapi kan-"
"Kau aneh, ada apa? Tidak biasanya menanyakan Irene?"
"Huh? Hanya ingin tau saja"
"Bukan karna cemburu kan?"goda Taehyung.
"Cemburu? Tidak!"
"Yakin?"
"Iya!"
"Lalu kenapa bertanya?"
"Aku kan bilang hanya ingin, tidak usah di jawab. Tidak jadi ingin tau! Dasar menyebalkan!"

Taehyung tersenyum saat melihat Hoseok membuang muka kala ia mencoba menatap mata indah itu.

"Hoseok-ah"
"Mwo?!"
"Kenapa galak?"canda Taehyung.
"Diam kau"

Jemari besar itu terangkat lalu mengusap kepala Hoseok lembut, gadis yang sudah bersamanya sejak sekolah menengah pertama ini benar-benar tidak bisa di tebak. Unik sekali. Dan Taehyung suka.

"Yasudah, cek saja dulu belanjaan kita. Ada yang kurang?"tanya Taehyung.
"Sebentar"
"Buku?"tanya Taehyung mulai mengabsen.
"Sudah"
"Liptint?"
"Sudah"
"Ikat pinggang?"
"Sudah"
"Jepit rambut?"
"Sudah"
"Tali sepatuku?"
"Sudah"
"Sayang padaku?"
"Sudah"

Eh tunggu, Taehyung bilang apa tadi?!

"Aku suka padamu"ucap Taehyung tiba-tiba.
"Huh?"
"Aku, suka, padamu"ulang Taehyung.
"Kau? Suka?"
"Ah harusnya aku mengatakan dengan jelas. Aku menyayangi mu"
"Aku juga"
"Bukan sebagai sahabat, tapi sebagai seorang namja pada seorang yeoja"

Hening. Lebih tepatnya Hoseok tak bisa berkata-kata. Rasa kesalnya hilang entah kemana. Awalnya ia mengajak Taehyung duduk di taman ini karna ia ingin mengatakan apa yang Taehyung baru saja bilang. Ia sadar setelah mendapat pencerahan dari Jimin beberapa hari lalu.

"Hei, kau tidak mau menjawab?"tanya Taehyung menyadarkan Hoseok.
"Memang aku harus jawab apa? Bukannya tadi sudah ku jawab?"balas Hoseok sembari menunduk menahan malu.
"Sudah? Begitu?"

Hoseok hanya mengangguk.

"Hoseok-ah, kau serius? Sudah sayang padaku? Iya?"
"Iya, cerewet sekali"
"Mau jadi kekasih ku?"

Hoseok mengangkat wajahnya saking terkejutnya, ia melihat Taehyung tengah tersenyum padanya, senyum kotak yang tanpa ia sadari sudah menjadi favorit nya.

"I.. Iya"
"Yahuuuuuuuuuuu!!!!!"
"Taehyung! Malu!"
"Apa ku bilang! Kau akan menjadi Kim nantinya! Aku akan merubah marga mu!"
"Auh memalukan"
"Hoseok mau jadi kekasih ku!! Yuhuuuuuuu!!"
"Selamatkan aku, siapapun"bisik Hoseok sembari menutupi wajahnya karna kini ia dan Taehyung sudah menjadi pusat perhatian.

END

BTS fanfic 😍Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang