#2 Perfect Family [SELESAI✔]

29. Kabur🐥

Cepet nih lanjutnya, seneng atau b aja?

Asal kalian dari mana nih? Siapa tahu ada pembaca baru dari Bogor😈

Sesuai komentar para pembaca yang kepengin Nana-nya kabur yodah aku turutin. Akhirnya woylah Nana kabur🔫

Baca jam berapa broh?

Jangan lupa komentarnya🍉

Kangen Nana yang nganu2 sama Geo gak?

Plak! Pikiranaingastaga😭

Yodah yodah, kuy cekidot🎬

🐥🐥🐥

"Cara kita berkelahi untuk keluar dari sini itu dengan cara kotor, kamu tidak keberatan?"

"Nggak. Buruan jelasin."

"Pertama, kamu harus fokus untuk melumpuhkan lawanmu, jika dia menyerang dengan sangat cepat, tidak ada cara lain selain membunuhnya. Kamu arahkan pistolmu ke perut dia, atau dada yang di mana area itu adalah daerah paling berbahaya."

"Kalau dia lebih dulu ngarahin pistolnya ke gue gimana? Gue dong yang mati."

"Kamu harus dengan cepat pegang pergelangan tangannya, langsung arahkan ke atas dan disitulah kesempatanmu untuk membunuhnya."

"Terus?"

"Yang kedua incar matanya, kamu jangan sampai lengah."

"Lho? Buat apa gue merhatiin mata tuh orang?"

"Kamu harus menusuknya, itu adalah cara paling mudah mengalahkan mereka. Dan setelah mereka histeris akibat tanganmu yang menusuk matanya, kamu gunakan kesempatan itu untuk menghajar mereka. Berikan tendangan serta pukulan dititik yang paling sensitive. Seperti rahang, hidung, perut, tengkuk, dagu dan terakhir, selangkangannya."

Gue manggut-manggut, penjelasan Samuel yang gak berbelit ngemudahin gue paham sama semua trik-trik bela diri yang udah dia janjikan akan dibagi ke gue.

Saat ini, setelah beberapa menit gue terkulai lemes gara-gara ngeliat aksi Alvaro, gue udah semangat lagi untuk mempelajari ilmu bela diri agar bisa keluar dari sini. Samuel bener, di sini berbahaya, kalau di Indo mah senggol dikit bacok, tapi di sini, kabur dikit auto maot.

"Baiklah, saya akan mengajarkannya sekarang." Samuel mulai mengambil ancang-ancang. Sebelumnya kita udah pemanasan, makanya mau langsung ke tahap percobaan. Percobaan untuk berkelahi maksudnya.

Gue mengangguk, mulai menjadikan Samuel titik fokus gue seutuhnya.

Hap