38. Kekuatan Cinta🐥

4.5K 635 88
                                    

FIX NIH HAPPY ENDING?

YODAH KUY CEKIDOT🎬

SPAMNYA JANGAN LUPA💋

SPAMNYA JANGAN LUPA💋

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

🐥🐥🐥

Titttttttttt

Semua bayang-bayang perjalanan hidup antara gue dan Geo yang semestinya harus indah malah musnah dalam hitungan detik. Otak rasanya belum konek sama apa yang terjadi, mata juga mengabur sampe gak bisa ngeliat tindakan para dokter yang menangani Geo.

Suara nyaring dari monitor detak jantungnya bener-bener memekkakan telinga.

"PAPAAAAAAAA"

Buk

Tiba-tiba aja ada Abel yang menerobos masuk sampai nabrak kaki gue. Mata gue sampe melongo liat keberadaan bocah itu yang histeris di dalam.

"PAPAAAAA, ANGUN! PAPAAAAAA!"

Ngerasain kukungan Alvino yang mengendur, gue gak hilang akal, segera meninju perutnya menggunakan sikut lalu mendorong badan dia sekuat tenaga.

Bruk

Gue mendadak emosi saat beberapa perawat berusaha keras untuk mengeluarkan Abel dari ruangan papanya. Entah ini sebuah keajaiban atau apapun itu, Abel dengan beraninya menggigit lengan siapa saja orang yang menyentuh badan dia.

"PAPA ANGAN PELGI HUAAAAAAA!!! PAPA!"

"Get that kid out right now!"

"Wait. Don't get rid of him. She's his daughter."

Gue menghentikan pergerakan salah satu dokter yang hendak mengangkat tubuh Abel, memberikan senyuman manis yang diiringi derai air mata. "I am his wife. Let me speak to my husband one last time," pinta gue lirih.

Awalnya dia nolak, tapi pas gue nangis kejer, barulah diizinin buat bicara sama Geo, bersama dengan Abel, ya meskipun tindakan ini melanggar peraturan Rumah Sakit.

Para dokter mulai melepaskan beberapa alat medis yang menempel di tubuh Geo, berangsur-angsur keluar dari ruangan hingga menyisakan gue dan Abel.

Kaki gue melangkah mendekati Abel, mendekap badannya yang bergetar hebat dan menggendongnya seraya menghampiri brankar Geo.

Tangisan Abel semakin pecah, dia gak bisa membendung bulir air matanya.

"Papaaa." Abel bersuara lirih, isakan pelan terdengar jelas ditelinga gue, merasakan hujaman belati yang menusuk hati hingga rasa sakitnya terasa berkali-kali.

#2 Perfect Family [SELESAI✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang