Ekstra Part

11.6K 777 245
                                    

Ma-makasih banyak yang udah penuhin keinginan aku. 1K komen, wiuh, gak nyangka pisan🙆

Kuy cekidot🎬

Kuy cekidot🎬

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

🐥🐥🐥

"Talak aku sekarang juga!"

"Hah?" Geo bengong, bibirnya mangap dikit. "Kamu bilang apa barusan?" tanyanya mengulang.

"Pelupa," cibir gue seraya mendelik sinis.

"Aku tanya, kamu bilang apa barusan?" Geo sedikit meninggikan nadanya, ngebuat gue mendongak dan mendapatkan raut wajahnya yang datar.

Welkam bek wajah triplek.

Ngeliat responnya yang beda jauh dari ekspektasi, gue segera membongkar misi yang kepengin membuat dia kesal. Ini mah jatuhnya malah marah, kalau beneran ditalak 'kan bahaya. Mana gue baru lahiran.

Gue memberanikan diri untuk menatap wajahnya, memberi senyuman semanis mungkin, sampai Geo mengerutkan kening. "Dibawa serius ih. Cuma candaan doang kali, kan kamu juga tadi ucapin kata-kata cerai, mana bawa nama Febby segala," dalih gue mengungkit kejadian ketika persalinan.

"Gak lucu, Na." Geo mengukung gue dengan kedua tangan yang bertumpu di kanan kiri kepala istrinya, napas kita saling beradu, menukar kehangatan di dalam kondisi yang ungh gak memungkinkan. "Kalau aku talak beneran memangnya mau?" Geo tersenyum, penuh misteri. Antara mau takut-takutin gue atau memang mau membalas candaan istrinya.

Gue mengerjap. "Bisa?"

Geo mengedipkan sebelah matanya. "Bisa dong, yang suka sama aku banyak, sayang."

Aneh, orang lain kalau istrinya habis lahiran itu pasti disayang-sayang, dimanja-manja, atau bahkan diajak ngobrol baik-baik untuk mengalihkan perasaan gundah pasca melakukan persalinan. Tapi kalau Geo, 100% beda. Obrolan yang harusnya menenangkan gue malah kebalik jadi obrolan yang bikin gue naik darah.

"Yaudah talak aku aja! Seneng kan jadi duda muda?!" balas gue ketus, hendak mendorong badannya untuk menjauh namun terhalang karena dia lebih gesit memegang kedua bahu istrinya. "Awas deh. Gak usah ada di sini. Biar Gevan aja yang azanin anak aku."

Cup

Satu kecupan mendarat di bibir gue. "Gevan nggak ada hak untuk itu, kamu dan anak-anak adalah hak aku seutuhnya," bisiknya, terasa menyapu hangat area wajah gue.

"Ungh." Gue melenguh, berusaha menghindar dari serangan Geo.

"Na?" Geo berseru, dalam jarak yang sangat dekat, kita bertukar pandang untuk mengungkapkan perasaan yang terpendam. "Mau cium kamu boleh?"

#2 Perfect Family [SELESAI✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang