37. Don't Go Again🐥

4.7K 555 301
                                    

Beneran gak mau sad ending nih?😭

Padahal aku pengen sad ending lho😭

Yaudah, langsung cekidot aja🎬

Yaudah, langsung cekidot aja🎬

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

🐥🐥🐥

Alen, terimakasih sudah datang menemuiku, kamu benar-benar menepati janjinya.

Lo gak apa-apa? Gak ada yang sakit, kan?

Nggak ada, kok, karena sudah ada orang yang menggantikan posisi aku.

Hah, siapa?

Suamimu.

"YOYOOOOOO!!!"

"Lena, tenang."

Gue kontan bangkit dari posisi tiduran, langsung mengambil napas sebanyak mungkin, mengepalkan tangan kuat, menahan gejolak emosi yang tiba-tiba melanda.

Cuma mimpi.

"Lena, udah gak sakit kan perutnya? Mendingan, gak?"

Menoleh ke samping, gue menemukan wajah Jia, cewek itu tengah mencondongkan badannya. "Gue dimana?"

Jia tersenyum. "Rumah sakit, Mas Alvino yang bawa lo ke sini."

"Suami gue mana?!" Gue berteriak histeris saat menyadari keadaan sekitar. Kosong. Gak ada Geo ataupun Gevan sama Alvino.

"Umm Geo, dia---" Jia menjawab, namun terbata-bata, hal itu sukses bikin gue bangkit dari brankar secepatnya. "LENA!"

"Akh."

Bruk!

Tubuh gue secara spontan kehilangan keseimbangan, ambruk begitu turun dari brankar, yang paling parahnya, perut gue juga masih kerasa sakit.

"Lo jangan kemana-mana. Dr. Mathew udah kasih amanat ke gue kalau gue gak boleh biarin lo banyak gerak. Kandungan lo lemah, Len. Lo hampir keguguran tahu gak?!"

Seriosly?

Mendongakkan kepala, gue tatap Jia dengan sendu. "Ke-keguguran?" tanya gue lirih.

Jia gak menjawab, dia malah bantu gue berdiri dan duduk kembali diatas brankar. Mata gue gak lepas dari cewek itu yang sedang memasangkan kembali infusan yang sempat terlepas, mengatupkan bibir sesaat ketika jarum suntiknya menusuk kulit.

"Ya? Gua udah disini berapa lama?" Sembari membiarkan Jia melakukan pemasangan infusnya, gue bertanya untuk mencairkan suasana.

Masih fokus pasang infus, Jia menjawab tanpa menoleh sedikit pun. "Sehari."

"Geo juga ada di sini kan?"

"Ungh."

"Keadaan dia gimana? Terus kenapa gue bisa hampir keguguran? Gue---"

#2 Perfect Family [SELESAI✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang