7. Tetangga Baru🐥

8.4K 836 45
                                    

Jangan baca aja sist, dukungannya juga dong, hehe😙

Masih setia menunggu?

Kuy, cekidot🎬

Kuy, cekidot🎬

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

🐥🐥🐥

"Yo, maafin, aku gak sengaja keluar tadi."

Halah pret, gak sengaja tapi terniatkan. Muna banget hidup gue, Ya Allah.

"Aku gak percaya."

"Yo, sumpah, aku keluar tuh karena gabut banget di rumah sendirian, aku juga kesepian tahu, gak?" Gue menegaskan setiap kata, berharap jika dia akan mengerti dengan alasan gue yang keluar tanpa meminta izin darinya.

"Tuh 'kan, aku bilang juga apa, kamu ditinggal sendirian beberapa jam aja udah kelayapan kemana-mana, gimana kalau aku tinggal semalaman?"

Gue memberengut. "Kok kamu gitu sih? Kalau ditinggal semalaman juga ya aku gak akan kelayapan jauh-jauh. Please, Yo. Gak usah berlebihan kayak gini, aku tahu batasan, gak mungkin pergi tanpa alasan."

Geo mematung begitu saja setelah gue mengeluarkan unek-unek yang sedari tadi ditahan. Gue bisa merasakan ada aura aneh yang keluar dari tubuhnya, raut wajahnya pun seketika berubah drastis. Terlihat seperti kecewa.

"Aku tahu kamu sayang sama aku, pengin jaga aku sama bayi yang ada di dalam perut ini, tapi seenggaknya jangan buat aku terkekang juga, Yo. Aku merasa gak bebas kalau kamu pergi dan kasih aku larangan untuk nggak keluar." Gue merundukan kepala, menautkan kedua tangan dan membuat posisi seperti seorang gadis lugu di hadapannya. "Maaf, Yo. Aku lancang banget bilang ini sama kamu. Aku cuma mau kamu ngertiin aku, bukan kamu aja yang mau dimengerti sama aku."

Lama hening, akhirnya gue mendengar derap langkah yang menjauh dari area gue berdiri. Ayolah, jangan sampai Geo pergi tanpa diketahui, gue nggak mau kalau dia menjadi sosok pendiam, karena gue tau, Geo yang pendiam berarti Geo yang sedang marah atau kecewa.

Grep

"Aku yang harusnya minta maaf, Na. Sorry."

Dekapan hangat yang selalu gue rasakan dari tubuh Geo kini telah kembali melekat di tubuh gue, melingkarkan kedua lengannya di pinggang dan menarik badan mungil gue ke dalam dekapannya itu.

"Maaf udah ngekang kamu, aku janji gak akan bersikap berlebihan lagi."

Tak dapat di pungkiri kedua sudut bibir gue bisa tertarik karena menyadari tingkah Geo yang entah kenapa mudah luluh jika istrinya bertingkah lugu.

Perlahan gue mengangkat kepala, mendongak dan tatapan antara kita akhirnya bertemu dalam satu garis lurus.

"Mau ikut aku ke RS? Sekalian kita jemput Abel di mama, nanti kalau jam istirahat siang, aku ajakin makan di resto favorite kalian."

#2 Perfect Family [SELESAI✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang