14. Baikan🐥

8.7K 823 82
                                    

Hallo. Punten ngalangkung, slur. 👀

Masih setia dengan YoNa?

Atau...

Mau pindah haluan ke AlNa?

Budayakan baca istigfar karena part ini akan menarik rasa kesal anda😈

Kuy, cekidot🎬

Kuy, cekidot🎬

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

🐥🐥🐥

"Na, tidur. Udah malem."

Gue bengong, seketika isakan tadi berhenti disaat mendengar suaranya keluar. Ada sepercik perasaan lega tatkala badannya berbalik, manik matanya yang selalu membuat gue enggan berpaling benar-benar menjadi titik perhatian gue seutuhnya. Ayolah, Yoyo. Jangan marah lagi. bisik gue, pada hati yang terus berteriak menyalahkan diri sendiri.

"Tapi jangan marah lagi, jangan cuekin aku, Yo," lirih gue, menunjukkan wajah sendu dengan bendungan dipelupuk mata.

Tidak ada senyuman atau aura kehangatan, Geo masih setia menunjukkan wajah datarnya. "Tidur, oke. Jaga kesehatan, 6 hari lagi kamu harus mengeluarkan energi yang extra. Ayok, tidur."

Dia ngajak tapi gak mau peluk gue. Huaaaa, penginnya 'kan di kelonin sama dia.

"Kamu masih marah, hiks." Tuh 'kan, gue nangis lagi.

"Emang," ujar Geo, nampak santai tanpa beban, seolah gue ini manusia batu yang gak punya perasaan.

Gue sakit hati, tapi juga semakin merasa bersalah.

Argh! Alvino pembawa bencana dah, sumpah.

"Hiks maafin aku, ak-- hiks aku harus gimana lag-- hiks biar kamu gak marah?" Tangisan gue semakin pecah, hidung kembang-kempis mengambil udara yang sepertinya sedang menipis.

"Gak gimana-mana."

"HUAAAAAAAAA YOYO! MAAFIN AKU." Layaknya bocah yang ngambek gak diturutin kemauannya, gue berteriak histeris dengan suara tangisan yang semakin menggelegar. Bodoamat tetangga mau datang gedor-gedor pintu gara-gara kebisingan gue ini. Bodoamat.

"Hey, udah malem. Stssssss."

Tanpa disangka, Geo memeluk gue erat. Pelukan yang sudah dirindukan dan diharapkan sejak tadi akhirnya bisa gue dapatkan. Dia juga mengecup kening gue berkali-kali, mengusap punggung dengan lembut lalu berbisik. "Tidur sayang, udah malem."

Tangisan gue langsung berganti dengan senyum penuh kemenangan, saat ini juga gue enggak segan membalas pelukan Geo, menenggelamkan kepala di dadanya seraya menguatkan tautan kita, seakan hal ini tidak akan pernah terjadi lagi.

"Maaf," lirih gue

"Untuk hari ini aku maafin kamu, tapi besok aku lanjut lagi marahannya."

LHA, KOK BEGITU?!

#2 Perfect Family [SELESAI✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang