41. Surprise🐥

4.9K 567 202
                                    

Bosen ya?

Bosen ya?

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

🐥🐥🐥

"Zenna udah kasih undangannya belum, Na?"

Gue yang lagi memeras pakaian basah menoleh sedikit ke arah Geo yang lagi motongin rumput taman belakang. "Belum, tapi kayaknya bentar lagi deh."

"Kalau datang ke pesta pernikahannya, jangan pakai gaun ya, Na, entar orang-orang terpesona sama kamu."

"Lah, kenapa kalau terpesona? Kamu gak bangga gitu punya istri cantik kayak aku?" Pakaian yang udah diperas tadi mulai dijemur sama gue, satu persatu dan parahnya dengan gerakan slowmo gara-gara diajakin ngomong sama Mas Suami.

"Enggak akan bangga kalau kecantikannya dibagi-bagi sama yang nggak berhak."

"Ih kamu kenapa? Tumben banget posessive kayak gini?" Gue mulai mempercepat kegiatan menjemur pakaiannya, lebih tepatnya pengin leluasa ngomong sama Geo.

"Aku takut," balas dengan sedikit bentakan.

Menyelesaikan jemuran terakhir, gue bergegas lesehan disamping Geo yang lagi jongkok. "Takut apa sih, Yang?"

Geo kalau dipanggil 'Yang' suka senyam-senyum, cuy. Bahkan pipinya nyampe merah sedikit gitu. Tapi sekarang, gak ada senyuman ataupun pipi yang bersemu merah, mukanya datar kek triplek.

"Takut banyak yang suka sama kamu. Tahu gak, Na, kalau semenjak menginjak usia kehamilan tiga bulan, pesona kamu tuh makin menguar? Pipi kamu sedikit gembul, nah hal itu bikin aku gemes pengen cubit pipi kamu. Terus gimana sama cowok diluaran sana?"

Gue bengong, terpukau sesaat. Apa tadi? Pipi gue gembul? Secara tidak langsung Geo udah bilang kalau gue gendut, dong?

"Yo, aku gendut ya?" Gue bertanya mengalihkan pembicaraan Geo. Sumpah nih ya, paling males kalau bahas bentuk fisik. Ya meskipun dia bilang kalau gue semakin gemesin.

"Pipinya." Geo melirik gue sekilas, lalu berkutat kembali dengan para rumput yang otw dia mutilasi.

"Badannya?" serobot gue, merampas gunting rumput yang lagi Geo pegang dan sembunyiin itu dibalik punggung. "Ayok bilang. Aku gendutan 'kan dimata kamu?"

Bisa dilihat kalau Geo mengesah panjang, badannya berbalik dan memandang gue seutuhnya. "Na, siniin, katanya mau ketemu Zenna."

"Jawab aku dulu!" tolak gue seraya menggelengkan kepala.

"Gendutan, Na."

#2 Perfect Family [SELESAI✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang