HAPPY READING
——————————✨
Lestari segera menghubungi suaminya untuk memberikan kabar bahagianya.
"Halo Bun, ada apa?" Tanya Dewa begitu sambungan terhubung.
"Bunda dapat gaji lebih Pa." Girangnya.
Dewa menarik napas gusar di seberang sana. "Bun, dengerin Papa. Bunda harus berhenti dari pekerjaan Bunda."
Pegangan di ponsel Lestari mengendur. Wanita itu terkejut mendengar ucapan suaminya barusan. "Ke— kenapa?"
"Vani, Bun."
Lestari menahan genangan air di pelupuk matanya. "Ada apa dengan Vani?"
"Vani butuh bimbingan kamu. Dia semakin besar bukan semakin menjadi lebih baik, tapi semakin melonjak. Kamu harus berhenti dari pekerjaan untuk mengurus Vani, bukan hanya Vani, tapi juga Rega."
"Tapi Pa—"
"Papa mohon Bun, ini demi kebaikan anak kita. Biar Papa aja yang cari uang."
Lestari menghela napas berat. "Nanti Bunda coba bicara sama Vani,"
***
Cakra memasuki rumahnya seraya bersiul setelah memarkirkan motornya. Cowok itu berjalan santai menuju kamarnya tanpa menyadari kehadiran orang tuanya yang menunggunya di ruang.
Pandhu berdehem keras. "Ekhem!"
Cakra berhenti seketika, cowok itu menoleh ke sumber suara. "Papa, Mama. Ngapain?" Cakra berjalan menghampiri keduanya.
Begitu sampai di depannya, Pandhu langsung menarik telinga Cakra membuat cowok itu langsung mengadu kesakitan. "Aduh, Pa. Sakit!"
Cakra berusaha melepas tangan Pandhu dari telinganya. "Sakit Pa. Lepasin, kenapa papa jewer Cakra gini"
"Gak bakal Papa lepasin sebelum kamu jujur. Dari mana kamu?"
"Dari sekolah lah Pa, gitu aja pake nanya."
"Masih aja bohong kamu ya" Pandhu semakin menarik telinga Cakra.
"Aduh! Aduh! Ampun Pa!"
Dewi, mamanya yang melihat telinga putranya memerah segera menghentikan Pandhu. "Udah Mas, kasian itu anak kita. Lihat, telinganya udah merah"
Mendengar istrinya yang berbicara, Pandhu langsung melepasnya. Sementara Cakra mengusap telinganya yang sedikit perih. Tega sekali papanya menjewernya.
"Jawab yang jujur, dari mana kamu?"
"Jenguk temen."
Pandhu memicingkan matanya. "Temen yang mana? Kamu jangan coba-coba bohongin Papa. Semua temen kamu baru aja dari sini nyariin kamu."
Cakra berdecak pelan. "Bukan mereka Pa"
"Udah lah Mas, lagian temen Cakra kan banyak" Dewi mencoba melerai.
KAMU SEDANG MEMBACA
C A K R A [SELESAI]✓
Teen Fiction• REVISI • [ MEMBACA CERITA INI HARUS PUNYA STOK SABAR BERLEBIH ] Garis Cakra Dananjaya. Berawal ketika ia dan keempat sahabatnya dikeluarkan dari sekolah. Kemudian berpindah di sekolah baru berkat koneksi dari orang tuanya. Tanpa ia sangka, ia jatu...