HAPPY READING
——————————✨
Vani bernapas lega ketika belum ada guru yang mengajar di kelasnya ketika dirinya sampai.
"Capek banget kelihatannya" tanya Zara begitu Vani duduk di sampingnya.
"Banget."
Bianca yang duduk di depan bangku Vani memutar kursinya ke belakang. "Van, emang bener lo berangkat bareng Cakra, cowok baru itu? Banyak yang gosipin lo tau"
"Hoax. Gue bawa mobil sendiri."
"Tapi mereka bilang lo barengan" sambung Bianca.
Vani memutar bola matanya malas. "Males banget sebenernya gue cerita"
"Ih, Vani. Cerita cepet" desak Bianca seraya menggeser kursinya lebih dekat.
"Dia ke rumah gue tadi pagi—"
"HAH?!" Pekikan Zara dan Bianca memancing perhatian teman sekelasnya membuat mereka langsung menatap ketiganya.
"Ini seriusan?" Tanya Bianca mengabaikan tatapan teman-temannya.
"Gue belum selesai! Lo berdua main nyrobot aja"
Bianca menyengir. "Hehe, lanjutin"
"Bilangnya sih mau jemput gue, tapi kan gue bawa mobil sendiri."
"Terus?" Kini Zara yang bertanya.
"Yaudah gitu aja, dia ngikutin gue sampai sekolah."
Zara nampak berpikir sesuatu. "Masuk akal nggak kalo dia suka sama lo?"
Vani mengangguk. "Bahkan dia udah nembak gue."
Bianca dan Zara membelalak. "APAA?!!"
Vani menutup telinganya karena pekikan kedua sahabatnya yang begitu keras. Bahkan teman-temannya kembali menatap ketiganya.
"Terus terus, lo jawab apa?" Bianca sangat kepo dengan jawaban Vani.
"Gue bilang, gue gak mau."
Mendengar itu Zara langsung menoyor kepala Vani. "Kenapa lo tolak anjir!"
Vani meringis pelan seraya mengelus kepalanya. "Ya .. gue gak suka aja"
Bianca menggelengkan kepalanya. "Ck! Ck! Ck! Kayaknya lo perlu di ruqyah Van. Bisa-bisanya lo tolak cowok seganteng Cakra."
"Ganteng sih ganteng, tapi gue gak suka. Kalo lo mau, ambil aja."
"Kalo gue ya jelas mau mau banget. Permasalahannya, tuh cowok mau nggak sama gue"
"Ya pasti enggak lah, pake nanya" sahut Zara.
Bianca hendak membalas, namun tertahan karena guru olahraga yang mengajar di kelasnya sudah datang.
***
Lapangan basket SMA Khatulistiwa kini dipenuhi oleh murid kelas XII BAHASA-3 yang sedang melangsungkan penilaian praktek bola basket.
Tak terhitung jumlah murid yang sulit sekali memasukkan bola ke dalam keranjang. Pak Ridwan, selaku guru mapel tersebut memberikan waktu lima belas menit kepada seluruh siswa untuk mencoba sebelum penilaian dimulai.
Mereka tak menyia-nyiakan waktu singkat tersebut. Satu per satu siswa bergantian untuk mencoba memasukkan bola ke ring. Terkecuali satu gadis yang malah duduk-duduk santai di tepi lapangan seraya memandangi teman-temanya yang sibuk berlatih.
"Bentar lagi waktu latihan habis, lo gak latihan?" Tanya Zara seraya menghampiri Vani diikuti Bianca di belakangnya.
"Males."
![](https://img.wattpad.com/cover/191959038-288-k257398.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
C A K R A [SELESAI]✓
Teen Fiction• REVISI • [ MEMBACA CERITA INI HARUS PUNYA STOK SABAR BERLEBIH ] Garis Cakra Dananjaya. Berawal ketika ia dan keempat sahabatnya dikeluarkan dari sekolah. Kemudian berpindah di sekolah baru berkat koneksi dari orang tuanya. Tanpa ia sangka, ia jatu...